Masalah di Indonesia sudah membahayakan
A
A
A
Sindonews.com - Permasalahan multidimensi yang melanda bangsa Indonesia, turut dikhawatirkan dan disayangkan oleh sejumlah pihak, salah seorangnya Hary Tanoesoedibjo. Permasalahan bangsa ini sudah sangat krusial dilihat dari berbagai aspek.
Hary Tanoesoedibjo mengatakan, masalah hukum Indonesia, yang hanya bersifat transaksional, kemudian masalah korupsi yang semakin merajalela di semua daerah, dan yang tak kalah pentingnya permasalahan sumber daya mineral (mining), juga menjadi sorotan, karena disinyalir menjadi salah satu titik kejatuhan bangsa ini.
"Kekuatan nasional kita itu salah satunya adalah sumber daya mineral. Begitu mudahnya perijinan mining itu dikeluarkan dan ditransaksikan terutama ke asing, itu sangat merugikan karena sebenarnya adalah milik negara," ujar Hary di PP Muhammadiyah, Jalan Menteng Raya, Jakarta, Kamis (19/1/2012).
Menurut pria yang juga Ketua Dewan Pakar Partai Nasional Demokrat ini, bidang pendidikan juga tidak banyak progres. "45-50% masyarakat kita masih SD. Hal ini berpengaruh ke produktivitas bangsa kita yang cenderung rendah dan mudah terprovokasi," ungkapnya.
Sektor ekonomi juga tidak luput perhatian dari Hary. Menurutnya, selama ini kita terbuai analisa ekonomi secara makro, tapi lupa akan sektor mikro.
"Kesenjangan sosial masih tinggi. 30 juta rakyat kita berada di bawah garis kemiskinan, 60 juta lebih kalau tidak salah menerima Jamkesmas. Jadi prosentasinya masih sangat tinggi," ujarnya.
Ditambahkannya, sudah waktunya untuk bersama-sama mencari solusi terbaik bagi bangsa ini. Pemerintah harus lebih tegas, fokus pada substansi bukan fokus pada hal-hal yang sifatnya makro.
Tidak fokus pada image building, tapi fokus pada substansi.
"Kita punya resources, mari kita perbaiki," ajaknya.
"Masalah yang mendera bangsa ini, amat membahayakan sekaligus sangat disayangkan," tandas Hari. (wbs)
Hary Tanoesoedibjo mengatakan, masalah hukum Indonesia, yang hanya bersifat transaksional, kemudian masalah korupsi yang semakin merajalela di semua daerah, dan yang tak kalah pentingnya permasalahan sumber daya mineral (mining), juga menjadi sorotan, karena disinyalir menjadi salah satu titik kejatuhan bangsa ini.
"Kekuatan nasional kita itu salah satunya adalah sumber daya mineral. Begitu mudahnya perijinan mining itu dikeluarkan dan ditransaksikan terutama ke asing, itu sangat merugikan karena sebenarnya adalah milik negara," ujar Hary di PP Muhammadiyah, Jalan Menteng Raya, Jakarta, Kamis (19/1/2012).
Menurut pria yang juga Ketua Dewan Pakar Partai Nasional Demokrat ini, bidang pendidikan juga tidak banyak progres. "45-50% masyarakat kita masih SD. Hal ini berpengaruh ke produktivitas bangsa kita yang cenderung rendah dan mudah terprovokasi," ungkapnya.
Sektor ekonomi juga tidak luput perhatian dari Hary. Menurutnya, selama ini kita terbuai analisa ekonomi secara makro, tapi lupa akan sektor mikro.
"Kesenjangan sosial masih tinggi. 30 juta rakyat kita berada di bawah garis kemiskinan, 60 juta lebih kalau tidak salah menerima Jamkesmas. Jadi prosentasinya masih sangat tinggi," ujarnya.
Ditambahkannya, sudah waktunya untuk bersama-sama mencari solusi terbaik bagi bangsa ini. Pemerintah harus lebih tegas, fokus pada substansi bukan fokus pada hal-hal yang sifatnya makro.
Tidak fokus pada image building, tapi fokus pada substansi.
"Kita punya resources, mari kita perbaiki," ajaknya.
"Masalah yang mendera bangsa ini, amat membahayakan sekaligus sangat disayangkan," tandas Hari. (wbs)
()