Kota Bekasi Siapkan Anggaran Rp150 Miliar untuk Penanganan Corona
A
A
A
BEKASI - Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi telah menyiapkan dana tak terduga ratusan miliar dalam upaya pencegahan bagi warga yang tersuspect Covid-19 atau virus corona. Dana itu berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Bekasi 2020.
"Kami siapkan anggaran Rp150 miliar untuk warga yang menjadi suspect viris Corona," ungkap Wakil Wali Kota Bekasi Tri Adhianto Tjahyono, Minggu (15/3). Menurut dia, dana itu diperuntukan bagi warga yang tersuspect dan harus mendapatkan isolasi di RSUD Kota Bekasi serta rumah sakit rujukan pemerintah.
Sejauh ini, Tri memastikan jika jutaan warganya masih tergolong aman. World Health Organization (WHO) atau organisasi kesehatan dunia sudah mengubah status virus corona dari Public Health Emergency of International Concern menjadi Pandemi. Dengan demikian, warga yang mengalami gejala serupa dapat mendatangi Puskesmas.
"Jadi bisa nanti di rujuk ke RSUD dan nanti ada tim khusus yang sudah dibentuk untuk memeriksa dan memastikan (status Corona atau tidak)," katanya.
Sejauh ini pemerintah daerah belum memerlukan kegiatan pengecekan kesehatan bagi masyarakat Kota Bekasi. Sebab, hingga detik ini belum ada warga Kota Bekasi yang dinyatakan positif."Sangat tidak perlu (pengecekan kesehatan). Warga bisa datang langsung ke puskemas atau rumah sakit apabila mengalami geja. Soal status lockdown juga belum sampai ke sana, sementara ini baru proses pembatasan kegiatan," ucapnya.
"Kami siapkan anggaran Rp150 miliar untuk warga yang menjadi suspect viris Corona," ungkap Wakil Wali Kota Bekasi Tri Adhianto Tjahyono, Minggu (15/3). Menurut dia, dana itu diperuntukan bagi warga yang tersuspect dan harus mendapatkan isolasi di RSUD Kota Bekasi serta rumah sakit rujukan pemerintah.
Sejauh ini, Tri memastikan jika jutaan warganya masih tergolong aman. World Health Organization (WHO) atau organisasi kesehatan dunia sudah mengubah status virus corona dari Public Health Emergency of International Concern menjadi Pandemi. Dengan demikian, warga yang mengalami gejala serupa dapat mendatangi Puskesmas.
"Jadi bisa nanti di rujuk ke RSUD dan nanti ada tim khusus yang sudah dibentuk untuk memeriksa dan memastikan (status Corona atau tidak)," katanya.
Sejauh ini pemerintah daerah belum memerlukan kegiatan pengecekan kesehatan bagi masyarakat Kota Bekasi. Sebab, hingga detik ini belum ada warga Kota Bekasi yang dinyatakan positif."Sangat tidak perlu (pengecekan kesehatan). Warga bisa datang langsung ke puskemas atau rumah sakit apabila mengalami geja. Soal status lockdown juga belum sampai ke sana, sementara ini baru proses pembatasan kegiatan," ucapnya.
(whb)