Jakarta Gampang Banjir jika Hujan, Pemprov DKI Perlebar Drainase

Minggu, 08 Maret 2020 - 19:29 WIB
Jakarta Gampang Banjir...
Jakarta Gampang Banjir jika Hujan, Pemprov DKI Perlebar Drainase
A A A
JAKARTA - Sistem drainase di Jakarta saat ini hanya menampung air hujan sekitar 100-150 mililiter (ml) per hari. Untuk itu, Pemprov DKI segera memperlebar drainase di seluruh wilayahnya.

Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta, Juaini Yusuf, mengatakan, salah satu penyebab banyaknya genangan adalah akibat sistem drainase yang ada tidak mampu menampung debit air hujan. Berdasarkan catatan pihaknya, drainase yang ada hanya menampung curah hujan sekitar 100-150 ml per hari

"Kami akan perlebar drainase yang ada saat ini," kata Juaini saat dihubungi, Minggu (8/3/2020).

Juaini menjelaskan, pelebaran drainase akan dilakukan di lima wilayah kota dengan anggaran masing-masing sekitar Rp30-40 miliar. Saat ini Suku Dinas SDA di masing-masing wilayah tengah memetakan drainase yang akan dilebarkan.

Pelebaran drainase nantinya disesuaikan dengan kondisi existing jalan. Untuk di wilayah jalan protokol, kemungkinan akan dilebarkan sekitar dua sampai tiga meter. Sedangkan di jalan lingkungan, sekitar satu sampai dua meter.

"Kedalamannya juga disesuaikan dengan kapasitas. Kalau dalamnya sekarang satu meter, kita tambahkan menjadi dua meter," bebernya.

Pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinas Bina Marga untuk memindahkan utilitas dari drianse yang ada. Sebab, sempitnya drianse lantaran banyak utilitas bercampur dalam drainase.

"Nanti Dinas Bina Marga yang akan mengoordinasikan pemilik utilitas agar memisahkannya dari drainase," pungkasnya.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam Forum Group Discussion (FGD) penànganan banjir di Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) beberapa waktu lalu menyebutkan, sistem drainase di Jakarta tidak mampu menampung curah hujan yang tinggi.

Hal itu menjadi penyebab banjir yang terjadi di Jakarta beberapa kali dua bulan terakhir. “Curah hujan yang luar biasa tidak seimbang dengan sistem drainase yang kita miliki,” kata Anies.

Kawasan yang dimaksud Anies adalah Halim Perdana Kusuma yang terdampak banjir dengan ketinggian 30 cm pada awal Januari lalu. Anies menuturkan, kawasan bandar udara itu memiliki drainase yang baik disertai kawasan hijau yang luas dan bersih. Kapasitas drainase tidak mampu menampung curah hujan yang tinggi.

Anies menambahkan, sistem drainase di Jakarta hanya mampu menampung curah hujan 100-150 ml/ hari. Jika curah hujan sebesar itu tidak teralirkan pada sistem drainase, maka bisa dipastikan sistem drainase pampat.

“Itu sama seperti kita pegang gelas, gelasnya kapasitasnya 250 ml, dituang 100 ml itu tumpah, berarti yang pegang salah. Dituang 100 ml kok tumpah? Tapi kalau dituang 500 ml dan tumpah, ya memang kapasitasnya tidak sanggup," tukasnya.
(thm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1234 seconds (0.1#10.140)