Masker Langka, Ibu-ibu di Pasar Minggu Khawatirkan Kesehatan Anak
A
A
A
JAKARTA - Kelangkaan masker dan harganya yang melonjak dari harga normal membuat masyarakat kesulitan untuk mendapatkannya. Salah satunya dirasakan oleh ibu-ibu di Cilandak Timur, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
Sania'ah, salah seorang warga Cilandak Timur, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, mengatakan, ramainya pemberitaan tentang virus Corona membuatnya menjadi khawatir dengan kondisi kesehatan anak-anaknya. Apalagi, dua anaknya masih duduk di bangku sekolah dasar dan sekolah menengah pertama.
"Khawatir yah, meskipun di sekolah cukup aman, artinya ada pemeriksaan kesehatan dan tes suhu begitu kan, tapi saat keluar sekolah dan main itu kita jadi khawatir," ujarnya saat berbincang di kawasan Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Sabtu (7/3/2020).
Dia mengaku kerap berpesan kepada anak-anaknya untuk berhati-hati saat bermain usai pulang sekolah. Dia juga meminta kepada anak-anaknya untuk menjaga kebersihan, seperti rajin cuci tangan dan menggunakan masker.
"Memang susah masker saya cari-cari, dua hari lalu cari-cari masker tapi belum ketemu. Syukurnya adik dari Bogor kemarin bawa masker satu box buat di rumah," tuturnya.
Sementara itu, warga lainnya, Rusmini menambahkan, naiknya harga masker dari harga normal membuatnya kesulitan untuk mendapatkannya. Sebabnya, uang yang dimilikinya hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya.
"Seharusnya pemerintah membatasi harga masker, tak boleh dari sekian ribu per boks misalnya. Ini kan yang tadinya Rp30.000 per boks, jadi macam-macam, ada yang Rp50.000, ada juga yang sampai Rp100.000, jadi mau beli itu gimana," tuturnya.
Bagi masyarakat yang mampu, paparnya, dia bisa membelinya dengan harga berapapun. Berbeda dengan dirinya yang mana dari sisi ekonominya pas-pasan untuk mencukupi kebutuhan hidup keluarganya.
"Makanya kalau tak ada masker, yang penting rajin cuci tangan saja pakai sabun yang lebih ekonomis. Untuk anak, karena masih kecil jadi saya cukup awasi saja dan saya bolehkan pergi ke tempat yang bisa saya awasi," katanya.
Sania'ah, salah seorang warga Cilandak Timur, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, mengatakan, ramainya pemberitaan tentang virus Corona membuatnya menjadi khawatir dengan kondisi kesehatan anak-anaknya. Apalagi, dua anaknya masih duduk di bangku sekolah dasar dan sekolah menengah pertama.
"Khawatir yah, meskipun di sekolah cukup aman, artinya ada pemeriksaan kesehatan dan tes suhu begitu kan, tapi saat keluar sekolah dan main itu kita jadi khawatir," ujarnya saat berbincang di kawasan Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Sabtu (7/3/2020).
Dia mengaku kerap berpesan kepada anak-anaknya untuk berhati-hati saat bermain usai pulang sekolah. Dia juga meminta kepada anak-anaknya untuk menjaga kebersihan, seperti rajin cuci tangan dan menggunakan masker.
"Memang susah masker saya cari-cari, dua hari lalu cari-cari masker tapi belum ketemu. Syukurnya adik dari Bogor kemarin bawa masker satu box buat di rumah," tuturnya.
Sementara itu, warga lainnya, Rusmini menambahkan, naiknya harga masker dari harga normal membuatnya kesulitan untuk mendapatkannya. Sebabnya, uang yang dimilikinya hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya.
"Seharusnya pemerintah membatasi harga masker, tak boleh dari sekian ribu per boks misalnya. Ini kan yang tadinya Rp30.000 per boks, jadi macam-macam, ada yang Rp50.000, ada juga yang sampai Rp100.000, jadi mau beli itu gimana," tuturnya.
Bagi masyarakat yang mampu, paparnya, dia bisa membelinya dengan harga berapapun. Berbeda dengan dirinya yang mana dari sisi ekonominya pas-pasan untuk mencukupi kebutuhan hidup keluarganya.
"Makanya kalau tak ada masker, yang penting rajin cuci tangan saja pakai sabun yang lebih ekonomis. Untuk anak, karena masih kecil jadi saya cukup awasi saja dan saya bolehkan pergi ke tempat yang bisa saya awasi," katanya.
(mhd)