Pemkab Bekasi Cabut Status Tanggap Darurat Banjir

Selasa, 03 Maret 2020 - 16:35 WIB
Pemkab Bekasi Cabut...
Pemkab Bekasi Cabut Status Tanggap Darurat Banjir
A A A
BEKASI - Setelah sepekan darurat banjir, Pemerintah Kabupaten Bekasi mencabut status tanggap darurat. Dicabutnya status itu seiring surutnya banjir di berbagai wilayah. Sebelumnya, 20 kecamatan diterjang banjir parah.

”Tanggap darurat kami nyatakan berakhir. Status tanggap darurat ditetapkan kemarin karena banjir meluas di 20 kecamatan,” ujar Bupati Bekasi Eka Supria Atmadja di Kompleks Perkantoran Pemerintah Kabupaten Bekasi, Jalan Sukamahi, Kecamatan Cikarang Pusat, Selasa (3/3/2020).

Saat wilayah terdampak banjir, seluruh fasilitas umum tidak bisa digunakan sehingga mengganggu aktivitas warga secara keseluruhan. Namun, saat ini kondisinya sudah kondusif. ”Meski surut, kami tetap siaga dan sebagian permukiman warga masih ada yang banjir,” katanya.

Berdasarkan laporan BPBD masih ada empat kecamatan yang terendam setinggi 20-80 sentimeter di antaranya Kecamatan Babelan, Pebayuran, Muaragembong, dan Setu. Kondisi terkini menyebut di empat kecamatan itu banjir mulai surut ditandai intensitas hujan menurun.

”Petugas kami masih disiagakan di lapangan dibantu aparat kepolisian dan TNI serta para relawan dan komunitas,” ucap Eka. (Baca juga: Empat Kecamatan di Kabupaten Bekasi Terendam Banjir)

Sebanyak 20 dari total 23 kecamatan se-Kabupaten Bekasi dilanda banjir setelah pada awal 2020 mengalami hal serupa. Perbedaannya saat banjir pertama berstatus siaga.

Kemudian, pada banjir kedua statusnya dinaikkan menjadi tanggap darurat terhitung mulai 25 Februari – 2 Maret 2020. Akibatnya, sebanyak 13.771 kepala keluarga (KK) terdampak banjir. Dalam kurun waktu itu tercatat merendam 98 titik di 41 desa yang tersebar di 20 kecamatan.

Pada banjir kedua kalinya, Muaragembong dan Cikarang Timur menjadi kecamatan dengan titik banjir terbanyak. Di Muaragembong ada 23 titik yang tersebar di tiga desa hingga menyebabkan 552 jiwa mengungsi. Di Cikarang Timur banjir merendam 31 titik di lima desa.

Hingga pagi ini dua titik masih menjadi fokus penanganan yakni Kecamatan Setu dan Pebayuran. Pemkab Bekasi mengirimkan bantuan logistik dan evakuasi warga yang terisolir menggunakan perahu karet milik BPBD.
(jon)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1562 seconds (0.1#10.140)