Stabilkan Harga Bahan Pokok, KPP Dirikan Rekor se-Jabodetabek
A
A
A
JAKARTA - Komite Pedagang Pasar (KPP) masih memproses dua aplikasi online untuk memudahkan warga membeli kebutuhan bahan pokok dengan harga terjangkau. Tak hanya itu, aplikasi itun juga bertujuan untuk menstabilkan harga sejumlah bahan pokok yang tengah mengalami kenaikan harga.
Menurut Ketua Umum Komite Pedagang Pasar (KPP) Abdul Rosyid Arsyad, dua sistem aplikasi online ini nantinya bisa diakses masyarakat dengan sistem bayar di tempat untuk memenuhi kebutuhan bahan pokok di masyarakat yang tentunya dengan harga yang ekonomis.
Oleh karenanya, menurut Rosid, upaya ini akan terus dilakukan dari satu perumahan ke perumahan lainnya khususnya di wilayah Jabodetabek demi meringankan beban masyarakat di tengah kenaikan harga bahan pokok. Bahkan produk kebutuhan bahan pokok yang disuguhkan juga telah bekerja sama dengan pihak Bulog yang sejauh ini warga telah merasakan manfaatnya.
"Bahan pokok ini memang hasil kerja sama kami dengan BUMN Bulog, jadi warga tidak perlu khawatir dengan produk yang ada di kami, itu semua produk Bulog yang kualitasnya sangat bagus dan harganya murah di bawah harga pasar," katanya dalam keterangan tertulisnya, Senin (2/3/2020).
Oleh karenanya, menurut Rosyid, Rumah Ekonomi Rakyat (Rekor) terus berupaya melakukan penjualan bahan pokok dengan harga murah rutin setiap hari. Hal itu dilakukan di lokasi perumahan, permukiman rumah warga, majelis taklim, pondok pesantren dan warung kuliner, khususnya di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek) demi meringankan beban masyarakat di tengah kenaikan harga bahan pokok.
"Dilakukan offline pemesanan di Rumah Ekonomi Rakyat (Rekor) di berbagai tingkatan dan pengiriman barang bahan pokok langsung ke rumah masyarakat, dengan sistem bayarnya barang sampai di bayar cash seluruhnya (COD) lewat transfer," katanya.
Lebih lanjut, Rosyid menambahkan, selain penjualan skala jumlah kecil dan jumlah besar berbagai jenis bahan pokok. Pihaknya, kata dia, telah menawarkan juga ke masyarakat paket sejumlah bahan pokok seperti beras, gula pasir, tepung terigu dan minyak goreng yang dijual, seharga 50 ribu yang dinilai lebih ekonomis terlebih untuk harga gula saat ini di pasaran terbilang naik atau di kisaran Rp13.000 hingga Rp14.000 per kilonya.
Menurut Ketua Umum Komite Pedagang Pasar (KPP) Abdul Rosyid Arsyad, dua sistem aplikasi online ini nantinya bisa diakses masyarakat dengan sistem bayar di tempat untuk memenuhi kebutuhan bahan pokok di masyarakat yang tentunya dengan harga yang ekonomis.
Oleh karenanya, menurut Rosid, upaya ini akan terus dilakukan dari satu perumahan ke perumahan lainnya khususnya di wilayah Jabodetabek demi meringankan beban masyarakat di tengah kenaikan harga bahan pokok. Bahkan produk kebutuhan bahan pokok yang disuguhkan juga telah bekerja sama dengan pihak Bulog yang sejauh ini warga telah merasakan manfaatnya.
"Bahan pokok ini memang hasil kerja sama kami dengan BUMN Bulog, jadi warga tidak perlu khawatir dengan produk yang ada di kami, itu semua produk Bulog yang kualitasnya sangat bagus dan harganya murah di bawah harga pasar," katanya dalam keterangan tertulisnya, Senin (2/3/2020).
Oleh karenanya, menurut Rosyid, Rumah Ekonomi Rakyat (Rekor) terus berupaya melakukan penjualan bahan pokok dengan harga murah rutin setiap hari. Hal itu dilakukan di lokasi perumahan, permukiman rumah warga, majelis taklim, pondok pesantren dan warung kuliner, khususnya di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek) demi meringankan beban masyarakat di tengah kenaikan harga bahan pokok.
"Dilakukan offline pemesanan di Rumah Ekonomi Rakyat (Rekor) di berbagai tingkatan dan pengiriman barang bahan pokok langsung ke rumah masyarakat, dengan sistem bayarnya barang sampai di bayar cash seluruhnya (COD) lewat transfer," katanya.
Lebih lanjut, Rosyid menambahkan, selain penjualan skala jumlah kecil dan jumlah besar berbagai jenis bahan pokok. Pihaknya, kata dia, telah menawarkan juga ke masyarakat paket sejumlah bahan pokok seperti beras, gula pasir, tepung terigu dan minyak goreng yang dijual, seharga 50 ribu yang dinilai lebih ekonomis terlebih untuk harga gula saat ini di pasaran terbilang naik atau di kisaran Rp13.000 hingga Rp14.000 per kilonya.
(mhd)