Meski Harga Melonjak, Warga Tetap Beli Masker dan Pembersih Tangan
A
A
A
JAKARTA - Penjual alat kesehatan di Pasar Pramuka, Jakarta Timur meraup keuntungan besar dari kasus virus corona atau covid-19 . Masker dan hand sanitizer atau pembersih tangan menjadi barang yang banyak dicari masyarakat setelah Presiden Joko Widodo mengumumkan 2 WNI terjangkit virus corona.
Penjual alat kesehatan di Pasar Pramuka Iwan (53) mengatakan, sejak pagi tadi masyarakat mulai mencari masker dan pembersih tangan. Mereka yang datang kebanyakan untuk diperjual belikan lagi.
"Iya dari pagi tadi itu banyak yang cari buat dijual lagi, ada juga untuk dipakai sendiri," ujar Iwan seorang penjual alat kesehata di Pasar Pramuka, Jakarta Timur, Senin (2/3/2020). (Baca Juga: Usai Warga Depok Positif Corona, Netizen: Pak Jokowi, Depok Dipisahin Dulu dari Indonesia
Menurut dia, harga normal masker yang biasa dijual di Pasar Pramuka per books Rp15.000 hingga Rp25.000 dan berisikan 50 buah. Mahalnya harga masker sendiri disebabkan lantaran permintaan yang melonjak semenjak merebaknya wabah virus corona di Wuhan, China.
"Sebetulnya itu bukan mahal, tapi dari distributornya udah engga suplai lagi, jadi kami penjual di Pasar Pramuka ambil stok barang dari penjual di luar Jakarta," kata Iwan. (Baca Juga: 73 Tenaga Medis RS Mitra Diliburkan, 40 Orang Alami Gejala Batuk, Flu dan Demam
Sementara itu, kesempatan serupa pun tak disia-siakan oleh para calo yang menjajakan masker di sekitar Pasar Pramuka. Mereka pun ikut mengais keuntungan dari momentum tersebut.
Pantauan SINDOnews Pasar Pramuka, Jakarta Timur, dipadati masyarakat yang memburu masker serta pemebersih tangan. Bermodalkan kardus bekas dan terpal seadanya para calo berteriak lantang 'ayo maskernya ayo maskernya'. Mereka menjual masker dengan harga Rp250.000
"Saya enggak tahu ya harga normalnya berapa. Saya juga jualan ambil di orang barusan. Ini saya jual lagi mulai Rp250.000 dan tadi cuma beli 100 boks. Jualan dari pukul 15.00-17.00 WIB sudah habis semua," kata calo yang enggan disebutkan namanya.
Selanjutnya, harga pembersih tangan hand sanitizer ukuran 500 ml berkisar Rp135.000 dari harga normal Rp70.000. Kendati demikian, warga tetap membeli.
Zulfan warga Rawamangun tetap mebeli masker dan pembersih tangan meski harga jual dua barang itu melonjak. (Baca Juga: Panik Penyebaran Corona, Warga Jakarta Borong Makanan di Supermarket
"Ini kan buat antisipasi, manusia berencana Tuhan yang memetuskan kena atau enggaknya corona kan gitu. Tadi beli masker itu Rp250.000 untuk antisipasi. Saya sudah keliling satu jam, akhirnya yang dibeli tetap yang Rp250.000 juga," katanya.
Diberitakan sebelumnya, pemerintah Indonesia mengumumkan temuan pertama yakni dua orang warga Depok, Jawa Barat terjangkit virus Corona. Mereka diduga tertular oleh kerabatnya, warga Jepang yang tinggal di Malaysia, saat bertemu pada pertengah bulan Februari di Indonesia.
Keduanya kemudian berobat ke RS Mitra Keluarga Depok pada 27 Februari dengan keluhan flu dan sesak napas. Dua hari kemudian, ibu dan anak tersebut dirujuk ke RSPI Sulianti Saroso, Jakarta Utara. Keduanya dinyatakan positif mengidap virus corona pada Senin (2/3/2020).
Penjual alat kesehatan di Pasar Pramuka Iwan (53) mengatakan, sejak pagi tadi masyarakat mulai mencari masker dan pembersih tangan. Mereka yang datang kebanyakan untuk diperjual belikan lagi.
"Iya dari pagi tadi itu banyak yang cari buat dijual lagi, ada juga untuk dipakai sendiri," ujar Iwan seorang penjual alat kesehata di Pasar Pramuka, Jakarta Timur, Senin (2/3/2020). (Baca Juga: Usai Warga Depok Positif Corona, Netizen: Pak Jokowi, Depok Dipisahin Dulu dari Indonesia
Menurut dia, harga normal masker yang biasa dijual di Pasar Pramuka per books Rp15.000 hingga Rp25.000 dan berisikan 50 buah. Mahalnya harga masker sendiri disebabkan lantaran permintaan yang melonjak semenjak merebaknya wabah virus corona di Wuhan, China.
"Sebetulnya itu bukan mahal, tapi dari distributornya udah engga suplai lagi, jadi kami penjual di Pasar Pramuka ambil stok barang dari penjual di luar Jakarta," kata Iwan. (Baca Juga: 73 Tenaga Medis RS Mitra Diliburkan, 40 Orang Alami Gejala Batuk, Flu dan Demam
Sementara itu, kesempatan serupa pun tak disia-siakan oleh para calo yang menjajakan masker di sekitar Pasar Pramuka. Mereka pun ikut mengais keuntungan dari momentum tersebut.
Pantauan SINDOnews Pasar Pramuka, Jakarta Timur, dipadati masyarakat yang memburu masker serta pemebersih tangan. Bermodalkan kardus bekas dan terpal seadanya para calo berteriak lantang 'ayo maskernya ayo maskernya'. Mereka menjual masker dengan harga Rp250.000
"Saya enggak tahu ya harga normalnya berapa. Saya juga jualan ambil di orang barusan. Ini saya jual lagi mulai Rp250.000 dan tadi cuma beli 100 boks. Jualan dari pukul 15.00-17.00 WIB sudah habis semua," kata calo yang enggan disebutkan namanya.
Selanjutnya, harga pembersih tangan hand sanitizer ukuran 500 ml berkisar Rp135.000 dari harga normal Rp70.000. Kendati demikian, warga tetap membeli.
Zulfan warga Rawamangun tetap mebeli masker dan pembersih tangan meski harga jual dua barang itu melonjak. (Baca Juga: Panik Penyebaran Corona, Warga Jakarta Borong Makanan di Supermarket
"Ini kan buat antisipasi, manusia berencana Tuhan yang memetuskan kena atau enggaknya corona kan gitu. Tadi beli masker itu Rp250.000 untuk antisipasi. Saya sudah keliling satu jam, akhirnya yang dibeli tetap yang Rp250.000 juga," katanya.
Diberitakan sebelumnya, pemerintah Indonesia mengumumkan temuan pertama yakni dua orang warga Depok, Jawa Barat terjangkit virus Corona. Mereka diduga tertular oleh kerabatnya, warga Jepang yang tinggal di Malaysia, saat bertemu pada pertengah bulan Februari di Indonesia.
Keduanya kemudian berobat ke RS Mitra Keluarga Depok pada 27 Februari dengan keluhan flu dan sesak napas. Dua hari kemudian, ibu dan anak tersebut dirujuk ke RSPI Sulianti Saroso, Jakarta Utara. Keduanya dinyatakan positif mengidap virus corona pada Senin (2/3/2020).
(mhd)