Peringati Hari Jadi Ke-14, Inner City Siap Lahirkan Inovasi-inovasi Baru
A
A
A
JAKARTA - Merayakan hari jadinya ke 14, Inner City Management (ICW) terus berusaha meningkatkan kualitas penghuni apartemen. Selain itu, kontribusi positif terus dilakukan dalam pengelolaan properti.
Untuk itu, pengembangan teknologi terus dilakukan ICW. Mereka mulai mengubah cara konvensional menjadi sistem teknologi digital. Perubahan itu selaras dengan industri 4.0 yang kini tengah berkembang.
Hal itu diungkapkan Dirut ICW Bambang Setiobudi Madja merayakan hari jadi ICW di Mangga Dua Square, Pademangan, Jakarta Utara, Sabtu 29 Februari 2020.
Ia mengatakan, 14 tahun berkarya sebagai perusahaan konsultan pengelolaan properti, ICM berkomitmen untuk terus membuat inovasi-inovasi baru.
“Dalam lima tahun terakhir, kami melahirkan beberapa inovasi dengan mengaplikasikan sistem teknologi informasi untuk property management service,” tuturnya.
Beberapa layanan itu, lanjutnya, telah membuat digitalisasi, antara lain e-STR untuk sistem serahterima unit, e-Procurement untuk sistem pengadaan barang, dan Human Resource Information System (HRiS) untuk sistem divisi sumber daya manusia. Selain itu, ICW mengembangkan modulaplikasi lainnya, seperti LogSheet, Inventory, Smart CCTV.
“Inovasi ke arah digital ini dilakukan sebagai apresiasi kami kepada para penghuni maupun tenant yang telah mempercayakan pengelolaan gedungnya kepada ICM. Dengan itu, kami yakin teknologi digital dapat menjadikan pelayanan menjadi real time, akurat, transparan, dan serta traceable atau terlacak,” ujarnya.
Selain itu, inovasi terbaru yang dilahirkan adalah ICM Apps berbasis android yang dapat dimanfaatkan penghuni maupun tenant untuk melihat tagihan, mengakses informasi tentang pengelolaangedung, dan memantau pemeliharaan lingkungan.
Pengguna aplikasi dapat menyampaikan keluhan langsung dengan data berupa foto dan lokasi kejadian kepada pengelola. “Sejak diluncurkan tahun lalu sudah seribu yang mendownload, aplikasi ini berhasil menjembatani komunikasi lebih efektif antara penghuni dan tenant dengan badan pengelola,” kata Bambang.
Melalui aplikasi ICM Apps, para penghuni maupun warga apartemen juga dapat berinteraksi dalam wadah Community Care yang merupakan kumpulan dari komunitas komunitas yang ada di seluruh site apartemen yang dikelola, diantaranya seperti Komunitas Senam Osteo, Komunitas Catur, Komunitas Urban Farming, dan lain komunitas lainnya.
Direktur Operasional ICM, Krisdiarto Adipranoto, menambahkan, inovasi yang dilakukan tak berhenti sampai di situ. Kini pihaknya tengah mengembangkan beberapa terobosan pelayanan lain untuk meningkatkan pelayanan kepada seluruh penghuni maupun tenant apartemen yang dikelola oleh ICM.
Saat ini, sekitar 40 site apartemen atau 120 ribu unit di berbagai kota di Indonesia yang mempercayaan pengelolaannya kepada ICM. “Satu unit di isi oleh dua orang saja, maka ada 240 ribu orang yang hidupnya bergantung pada layanan yang kami berikan,” tuturnya.
Ke depannya, ICW bertekad melakukan inovasi dan terobosan demi menciptakan maupun meningkatkan pelayanan kepada para penghuni. Pada tahun 2012 lalu, MURI sempat memberikan penghargaan sebagai ‘Pengelola Residential Strata Title Terbanyak di Indonesia. “Penghargaan tersebut juga menjadi salah satu buktu eksistensi positif kami di industri ini,” pungkas Krisdiarto.
Untuk itu, pengembangan teknologi terus dilakukan ICW. Mereka mulai mengubah cara konvensional menjadi sistem teknologi digital. Perubahan itu selaras dengan industri 4.0 yang kini tengah berkembang.
Hal itu diungkapkan Dirut ICW Bambang Setiobudi Madja merayakan hari jadi ICW di Mangga Dua Square, Pademangan, Jakarta Utara, Sabtu 29 Februari 2020.
Ia mengatakan, 14 tahun berkarya sebagai perusahaan konsultan pengelolaan properti, ICM berkomitmen untuk terus membuat inovasi-inovasi baru.
“Dalam lima tahun terakhir, kami melahirkan beberapa inovasi dengan mengaplikasikan sistem teknologi informasi untuk property management service,” tuturnya.
Beberapa layanan itu, lanjutnya, telah membuat digitalisasi, antara lain e-STR untuk sistem serahterima unit, e-Procurement untuk sistem pengadaan barang, dan Human Resource Information System (HRiS) untuk sistem divisi sumber daya manusia. Selain itu, ICW mengembangkan modulaplikasi lainnya, seperti LogSheet, Inventory, Smart CCTV.
“Inovasi ke arah digital ini dilakukan sebagai apresiasi kami kepada para penghuni maupun tenant yang telah mempercayakan pengelolaan gedungnya kepada ICM. Dengan itu, kami yakin teknologi digital dapat menjadikan pelayanan menjadi real time, akurat, transparan, dan serta traceable atau terlacak,” ujarnya.
Selain itu, inovasi terbaru yang dilahirkan adalah ICM Apps berbasis android yang dapat dimanfaatkan penghuni maupun tenant untuk melihat tagihan, mengakses informasi tentang pengelolaangedung, dan memantau pemeliharaan lingkungan.
Pengguna aplikasi dapat menyampaikan keluhan langsung dengan data berupa foto dan lokasi kejadian kepada pengelola. “Sejak diluncurkan tahun lalu sudah seribu yang mendownload, aplikasi ini berhasil menjembatani komunikasi lebih efektif antara penghuni dan tenant dengan badan pengelola,” kata Bambang.
Melalui aplikasi ICM Apps, para penghuni maupun warga apartemen juga dapat berinteraksi dalam wadah Community Care yang merupakan kumpulan dari komunitas komunitas yang ada di seluruh site apartemen yang dikelola, diantaranya seperti Komunitas Senam Osteo, Komunitas Catur, Komunitas Urban Farming, dan lain komunitas lainnya.
Direktur Operasional ICM, Krisdiarto Adipranoto, menambahkan, inovasi yang dilakukan tak berhenti sampai di situ. Kini pihaknya tengah mengembangkan beberapa terobosan pelayanan lain untuk meningkatkan pelayanan kepada seluruh penghuni maupun tenant apartemen yang dikelola oleh ICM.
Saat ini, sekitar 40 site apartemen atau 120 ribu unit di berbagai kota di Indonesia yang mempercayaan pengelolaannya kepada ICM. “Satu unit di isi oleh dua orang saja, maka ada 240 ribu orang yang hidupnya bergantung pada layanan yang kami berikan,” tuturnya.
Ke depannya, ICW bertekad melakukan inovasi dan terobosan demi menciptakan maupun meningkatkan pelayanan kepada para penghuni. Pada tahun 2012 lalu, MURI sempat memberikan penghargaan sebagai ‘Pengelola Residential Strata Title Terbanyak di Indonesia. “Penghargaan tersebut juga menjadi salah satu buktu eksistensi positif kami di industri ini,” pungkas Krisdiarto.
(thm)