Selain Banjir, Lima Titik di Kota Bekasi Alami Longsor
A
A
A
BEKASI - Selain merendam permukiman warga banjir di Kota Bekasi juga membuat lima titik di wilayah tersebut mengalami longsor akibat tergerus air Kali Bekasi maupun intensitas hujan yang tinggi. Saat ini, lima titik longsor tersebut masih dalam penagangan petugas gabungan.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bekasi, Muhammad Jufri mengatakan, jumlah lokasi longsor sebanyak lima titik. Sebanyak empat kejadian di antaranya terjadi di Kecamatan Jatisampurna menjadi yang paling terbanyak di Kota Bekasi.
Satu titik lainnya berada di Teluk Pucung, Kecamatan Bekasi Utara."Petugas gabungan sedang dilokasi untuk melakukan penanganan sementara," ujar Jufri kepada SINDOnews di Plaza Kantor Wali Kota Bekasi, Jalan Ahmad Yani, Kecamatan Bekasi Selatan, Kota Bekasi, Rabu (26/2/2020).
Adapun titik longsor di Kecamatan Jatisampurna itu berada di tebing Kali Sunter RT 4/6 Jatirangon, Perum Wahana Pondok Gede Blok N6 Jatirangon, Wilayah RW 10 Jatiraden, dan Perum Permata Kranggan, Jatisampurna. Satu titik lainya Kelurahan Teluk Pucung RT 2/2, Kecamatan Bekasi Utara.
Menurut dia, pemerintah dalam masa transisi dianggap darurat bencana terus melakukan langkah untuk menanggulangi bencana banjir dan pasca banjir yang terjadi. Upayanya membangun dapur umum dan pusat kordinasi bencana di Kantor Wali Kota Bekasi.
Kemudian melakukan evakuasi warga bersama unsur TNI/Polri maupun BNPB, dan menyediakan logistik kebutuhan dasar warga terdampak banjir hingga evaluasi tanggap darurat kali ini."Saat ini kami masih melakukan penanganan dilokasi banjir, ada yang surut dan masih tergenang," ungkapnya.
Berdasarkan data BPBD Kota Bekasi, banjir di Kota Bekasi sebabkan 90 titik Banjir, lima titik longsor, dua korban meninggal dunia, dua warga lainnya menghilang dan 391 Sekolah Terendam. Hingga kini wilayah Dosen IKIP Jatikramat masih terendam hingga 1 meter dari kondisi awal banjir setinggi 2 meter.
Hingga Rabu (26/2/2020), tercatat 90 titik banjir berkisar ketinggian air bervariatif mulai dari 40-200 cm. Terparah banjir kali ini terjadi di Perum Nasio dan Perum Dosen IKIP hingga setinggi 2 meter. Bila dirinci, sebaran titik banjir di 12 kecamatan sebagai berikut: Kecamatan Medan Satria empat titik, Bekasi Utara lima titik.
Kemudian Kecamatan Jatiasih enam titik, Bekasi Barat enam titik, Rawalumbu lima titik, Mustika Jaya tiga titik, Bekasi Timur lima titik, Bekasi Selatan 15 titik, Pondok Gede tiga titik, Jatisampurna 12 titik, Pondok Melati 13 titik dan Bantargebang 13 titik. Saat ini, dititik banjir tersebut sudah mulai surut.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bekasi, Muhammad Jufri mengatakan, jumlah lokasi longsor sebanyak lima titik. Sebanyak empat kejadian di antaranya terjadi di Kecamatan Jatisampurna menjadi yang paling terbanyak di Kota Bekasi.
Satu titik lainnya berada di Teluk Pucung, Kecamatan Bekasi Utara."Petugas gabungan sedang dilokasi untuk melakukan penanganan sementara," ujar Jufri kepada SINDOnews di Plaza Kantor Wali Kota Bekasi, Jalan Ahmad Yani, Kecamatan Bekasi Selatan, Kota Bekasi, Rabu (26/2/2020).
Adapun titik longsor di Kecamatan Jatisampurna itu berada di tebing Kali Sunter RT 4/6 Jatirangon, Perum Wahana Pondok Gede Blok N6 Jatirangon, Wilayah RW 10 Jatiraden, dan Perum Permata Kranggan, Jatisampurna. Satu titik lainya Kelurahan Teluk Pucung RT 2/2, Kecamatan Bekasi Utara.
Menurut dia, pemerintah dalam masa transisi dianggap darurat bencana terus melakukan langkah untuk menanggulangi bencana banjir dan pasca banjir yang terjadi. Upayanya membangun dapur umum dan pusat kordinasi bencana di Kantor Wali Kota Bekasi.
Kemudian melakukan evakuasi warga bersama unsur TNI/Polri maupun BNPB, dan menyediakan logistik kebutuhan dasar warga terdampak banjir hingga evaluasi tanggap darurat kali ini."Saat ini kami masih melakukan penanganan dilokasi banjir, ada yang surut dan masih tergenang," ungkapnya.
Berdasarkan data BPBD Kota Bekasi, banjir di Kota Bekasi sebabkan 90 titik Banjir, lima titik longsor, dua korban meninggal dunia, dua warga lainnya menghilang dan 391 Sekolah Terendam. Hingga kini wilayah Dosen IKIP Jatikramat masih terendam hingga 1 meter dari kondisi awal banjir setinggi 2 meter.
Hingga Rabu (26/2/2020), tercatat 90 titik banjir berkisar ketinggian air bervariatif mulai dari 40-200 cm. Terparah banjir kali ini terjadi di Perum Nasio dan Perum Dosen IKIP hingga setinggi 2 meter. Bila dirinci, sebaran titik banjir di 12 kecamatan sebagai berikut: Kecamatan Medan Satria empat titik, Bekasi Utara lima titik.
Kemudian Kecamatan Jatiasih enam titik, Bekasi Barat enam titik, Rawalumbu lima titik, Mustika Jaya tiga titik, Bekasi Timur lima titik, Bekasi Selatan 15 titik, Pondok Gede tiga titik, Jatisampurna 12 titik, Pondok Melati 13 titik dan Bantargebang 13 titik. Saat ini, dititik banjir tersebut sudah mulai surut.
(whb)