Penyelenggara Formula E Pastikan Balapan Digelar di Monas
A
A
A
JAKARTA - PT Jakarta Propertindo (Jakpro) selaku panitia penyelenggara balapan formula E memastikan balapan ini digelar pada 6 Juni mendatang di kawasan Monas , Jakarta Pusat. Monas dinilai ikon paling terkenal di Jakarta.
Direktur Utama PT Jakpro, Dwi Wahyu Daryoto mengatakan, dipilihnya Monas sebagai sirkuit Formula E itu karena setiap race pada kejuaraan ABB FIA Formula E yang digelar disebuah kota senantiasa menjual ikon kota tersebut.
"Nah ikon terkenal di Jakarta adalah Monas," kata Dwi Wahyu di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Jumat (14/2/2020). (Baca Juga: Menyongsong Formula E 2020
Dwi menjelaskan, panjang sirkuit Monas itu sekitar 2,588 kilometer dengan 12 tikungan. Delapan ke kanan dan empat ke kiri searah jarum jam.
Menurutnya, kajian mendalam sudah dilakukan oleh formula E melalui tim arsitek yang selama ini dikenal sebagai perancang sirkuit-sirkuit balap modern, Tilke Engineers and Architect.
Bersama FIA, kata Dwi, mereka telah menelaah segala hal dan memastikan bahwa kawasan sekitar Monas sangat layak dijadikan sirkuit Jalan raya kelas dunia.
"Ini adalah sport tourism. Jadi selain olahraga balap, formula E ini juga membawa pesan bagaimana kita siap menghadapi kendaraan listrik," pungkasnya. (Baca Juga: Bahas Pembatalan Formula E, DKI-Pengelola GBK Bertemu Besok(mhd)
Direktur Utama PT Jakpro, Dwi Wahyu Daryoto mengatakan, dipilihnya Monas sebagai sirkuit Formula E itu karena setiap race pada kejuaraan ABB FIA Formula E yang digelar disebuah kota senantiasa menjual ikon kota tersebut.
"Nah ikon terkenal di Jakarta adalah Monas," kata Dwi Wahyu di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Jumat (14/2/2020). (Baca Juga: Menyongsong Formula E 2020
Dwi menjelaskan, panjang sirkuit Monas itu sekitar 2,588 kilometer dengan 12 tikungan. Delapan ke kanan dan empat ke kiri searah jarum jam.
Menurutnya, kajian mendalam sudah dilakukan oleh formula E melalui tim arsitek yang selama ini dikenal sebagai perancang sirkuit-sirkuit balap modern, Tilke Engineers and Architect.
Bersama FIA, kata Dwi, mereka telah menelaah segala hal dan memastikan bahwa kawasan sekitar Monas sangat layak dijadikan sirkuit Jalan raya kelas dunia.
"Ini adalah sport tourism. Jadi selain olahraga balap, formula E ini juga membawa pesan bagaimana kita siap menghadapi kendaraan listrik," pungkasnya. (Baca Juga: Bahas Pembatalan Formula E, DKI-Pengelola GBK Bertemu Besok(mhd)