Banjir Landa Jakarta, Air Bersih Tetap Aman
A
A
A
JAKARTA - Banjir melanda wilayah Jakarta sejak awal tahun ini, namun kualitas air bersih tetap berjalan dan suplai air tak boleh terputus.
Wali Kota Jakarta Timur M Anwar menuturkan, pasokan air bersih tetap harus dilakukan. Karena itu, sejak banjir kemarin Satgas Banjir yang terdiri atas SKPD PAM Jaya bekerjasama dengan PT Aetra Air Jakarta (Aetra) telah dibentuk.
Berkat bantuan satgas, air bersih tetap tersalurkan meski banjir merendam beberapa wilayah. “Satgas ini menjadi ujung tombak pemenuhan kebutuhan air bersih mengingat luasnya cakupan warga yang membutuhkan bantuan,” ujar Anwar, Senin (3/2/2020), sambil mengatakan hanya dua kelurahan yang tak tergenang.
Titik-titik yang menjadi prioritas adalah wilayah padat penduduk, permukiman kumuh, dan rumah sakit terdampak banjir. Sebanyak 17 lokasi terdiri atas rumah sakit dan posko pengungsian yang jadi sasaran penyaluran air bersih di Jakarta Timur.
Rumah sakit jadi prioritas penyaluran air bersih karena alasan emergency dan kemanusiaan. Di Jakarta Timur, ada 4 rumah sakit seperti RS Pondok Kopi dan RS Cijantung yang mendapat suplai air bersih.
Bantuan air bersih dari Aetra dikirim dengan mobil tangki dan di beberapa wilayah tertentu ditempatkan tandon untuk menampung air bersih. Selain mengimbau warga tetap waspada, dia juga memerintahkan jajarannya terus meningkatkan kerja sama dengan berbagai pihak untuk mengatasi persoalan banjir.
Menurut Anwar, kerja sama dengan para pemangku kepentingan seperti BUMN, BUMD, TNI-Polri, masyarakat, juga swasta telah berjalan baik dan sangat membantu.
"Kami tentu tidak dapat bekerja sendiri mengatasi persoalan ini. Saya memberikan apresiasi tinggi kepada semua pemangku kepentingan. Salah satunya Aetra yang telah memberikan bantuan air bersih," ujarnya.
Hal sama juga dilakukan Wali Kota Jakarta Utara Sigit Wijatmoko. Pihaknya mengerahkan truk tangki air bersih saat banjir melanda Jakarta. Di lokasi tertentu ditempatkan tandon.
“Langkah cepat pengiriman mobil tangki melalui RT, RW dan kelurahan setempat terdampak adalah solusi terbaik bagi penyediaan dan pelayanan air bersih di lokasi pengungsian, rumah sakit, tempat ibadah maupun lokasi warga lainnya," ujar Sigit.
Satgas air bersih terdiri dari PAM Jaya dan PT Aetra Air Jakarta siaga dalam memprioritaskan pengiriman air bersih karena alasan kemanusiaan.
Sejumlah rumah sakit dan posko pengungsian yang mendapat suplai air bersih saat bencana banjir di Jakarta Utara adalah Posko Kelurahan Sukapura, Kelurahan Rawa Badak Utara, RS Koja, RS Islam Sukapura, RS Tugu, serta sejumlah rumah sakit swasta lainnya.
Corporate Customer and Communication Manager PT Aetra Air Jakarta Astriena Veracia mengatakan, telah mengirim bantuan air bersih ke wilayah terdampak banjir di Jakarta Utara dan Jakarta Timur.
Berdasarkan data yang ada, 190 ton air bersih dibagikan kepada masyarakat di wilayah terdampak pada 1-5 Januari 2020 yakni 13 titik di Jakarta Utara dan 17 titik di Jakarta Timur. “Bantuan pengiriman mobil tangki air bersih pascabanjir awal tahun di Jakarta Utara dan Jakarta Timur jumlahnya mencapai ratusan ton,” kata Astriena.
Wali Kota Jakarta Timur M Anwar menuturkan, pasokan air bersih tetap harus dilakukan. Karena itu, sejak banjir kemarin Satgas Banjir yang terdiri atas SKPD PAM Jaya bekerjasama dengan PT Aetra Air Jakarta (Aetra) telah dibentuk.
Berkat bantuan satgas, air bersih tetap tersalurkan meski banjir merendam beberapa wilayah. “Satgas ini menjadi ujung tombak pemenuhan kebutuhan air bersih mengingat luasnya cakupan warga yang membutuhkan bantuan,” ujar Anwar, Senin (3/2/2020), sambil mengatakan hanya dua kelurahan yang tak tergenang.
Titik-titik yang menjadi prioritas adalah wilayah padat penduduk, permukiman kumuh, dan rumah sakit terdampak banjir. Sebanyak 17 lokasi terdiri atas rumah sakit dan posko pengungsian yang jadi sasaran penyaluran air bersih di Jakarta Timur.
Rumah sakit jadi prioritas penyaluran air bersih karena alasan emergency dan kemanusiaan. Di Jakarta Timur, ada 4 rumah sakit seperti RS Pondok Kopi dan RS Cijantung yang mendapat suplai air bersih.
Bantuan air bersih dari Aetra dikirim dengan mobil tangki dan di beberapa wilayah tertentu ditempatkan tandon untuk menampung air bersih. Selain mengimbau warga tetap waspada, dia juga memerintahkan jajarannya terus meningkatkan kerja sama dengan berbagai pihak untuk mengatasi persoalan banjir.
Menurut Anwar, kerja sama dengan para pemangku kepentingan seperti BUMN, BUMD, TNI-Polri, masyarakat, juga swasta telah berjalan baik dan sangat membantu.
"Kami tentu tidak dapat bekerja sendiri mengatasi persoalan ini. Saya memberikan apresiasi tinggi kepada semua pemangku kepentingan. Salah satunya Aetra yang telah memberikan bantuan air bersih," ujarnya.
Hal sama juga dilakukan Wali Kota Jakarta Utara Sigit Wijatmoko. Pihaknya mengerahkan truk tangki air bersih saat banjir melanda Jakarta. Di lokasi tertentu ditempatkan tandon.
“Langkah cepat pengiriman mobil tangki melalui RT, RW dan kelurahan setempat terdampak adalah solusi terbaik bagi penyediaan dan pelayanan air bersih di lokasi pengungsian, rumah sakit, tempat ibadah maupun lokasi warga lainnya," ujar Sigit.
Satgas air bersih terdiri dari PAM Jaya dan PT Aetra Air Jakarta siaga dalam memprioritaskan pengiriman air bersih karena alasan kemanusiaan.
Sejumlah rumah sakit dan posko pengungsian yang mendapat suplai air bersih saat bencana banjir di Jakarta Utara adalah Posko Kelurahan Sukapura, Kelurahan Rawa Badak Utara, RS Koja, RS Islam Sukapura, RS Tugu, serta sejumlah rumah sakit swasta lainnya.
Corporate Customer and Communication Manager PT Aetra Air Jakarta Astriena Veracia mengatakan, telah mengirim bantuan air bersih ke wilayah terdampak banjir di Jakarta Utara dan Jakarta Timur.
Berdasarkan data yang ada, 190 ton air bersih dibagikan kepada masyarakat di wilayah terdampak pada 1-5 Januari 2020 yakni 13 titik di Jakarta Utara dan 17 titik di Jakarta Timur. “Bantuan pengiriman mobil tangki air bersih pascabanjir awal tahun di Jakarta Utara dan Jakarta Timur jumlahnya mencapai ratusan ton,” kata Astriena.
(jon)