Tergiur Bertemu Artis, Ibu-ibu Lansia di Bekasi Malah Korban Hipnosis

Senin, 03 Februari 2020 - 20:01 WIB
Tergiur Bertemu Artis,...
Tergiur Bertemu Artis, Ibu-ibu Lansia di Bekasi Malah Korban Hipnosis
A A A
BEKASI - Ini peringatan buat ibu-ibu rumah tangga agar tidak mudah percaya dengan orang belum dikenal yang masuk lingkungan tempat tinggal. Di Bekasi, sejumlah ibu-ibu jadi korban penipuan dengan modus dijanjikan ikut syuting produk dan bertemu artis.

Para korban adalah ibu-ibu warga RT 1/RW 3, Perumnas 1, Kelurahan Kayuringin Jaya, Kecamatan Bekasi Selatan, Kota Bekasi. Mereka kehilangan harta berupa perhiasan emas dan uang tunai. Ironisnya, para korban didominasi lanjut usia (lansia).

Kejadian ini bermula, saat ada pesan berantai viral melalui sosial media maupun aplikasi WhatsApp. Dalam pesan berantai itu ada ajakan ikut syuting acara produk susu dengan dihadiri artis terkenal.

Salah satu korban bernama Hartiningsih (58) mengungkapkan, ketika itu diajak Ibu RT setempat untuk ikut serta dalam syuting produk susu tersebut. Dia diiming-imingi mendapatkan hadiah dan bingkisan setelah acara syuting. Dia tak curiga lantaran yang mengajak merupakan Ibu RT.

"Awalnya enggak ada rasa curiga apapun. Saya bersepuluh diajak Bu RT dan suruh siap-siap dandan dan pakai pakaian rapih buat ikut syuting," ujarnya kepada wartawan, Senin (3/2/2020).

Sebelum berangkat, ibu-ibu yang berjumlah 10 orang didata dan diminta kumpul di rumah Ibu RT tersebut. Saat itu Hartiningsih bersama tiga ibu-ibu lainnya diminta berangkat terlebih dahulu ke lokasi syuting di Grand Metropolitan Bekasi. Sementara ibu-ibu lainnya menunggu di rumah Ibu RT.

Selanjutnya mereka berangkat menggunakan taksi online. Setelah tiba di tujuan, mereka diminta menunggu di salah satu warung. Tak berselang lama, pelaku datang dan meminta para korban melepas perhiasan yang dipakai, karena akan didandani dan diganti pakaian untuk keperluan syuting.

Tanpa merasa curiga, mereka akhirnya menurut dan membuka emas yang dipakai dan dimasukkan ke tas masing-masing. Tas mereka kemudian dititipkan kepada rekanyanya yang masih menunggu di tempat kedatangan. Selang beberapa lama, pelaku kembali lagi dan memunta tas korban.

"Dia (pelaku) bilang emas yang ada di badan, yang kita pakai, itu harus dibuka. Setelah itu dengan nurutnya, kita buka, Bukan saya sendiri, ada ibu satu lagi (korban)," beber Hartiningsih.

Hartiningsing mengaku kehilangan emas 60 gram, dua unit ponsel, dan uang tunai Rp1,5 juta. Dia meyakini sudah menjadi korban hipnosis. Terutama Ibu RT, karena tidak merasa curiga dari awal sehingga tidak memastikan identitas pelaku. "Kita semua tidak tahu identitas pelakunya," tegasnya.

Sementara, Ibu RT Tati mengaku ikut menjadi korban hipnosis. Ia juga merasa bersalah atas ajakannya kepada ibu-ibu di lingkungannya."Saya benar-benar enggak tahu apa-apa. Saya kok bisa nurut saja ya. Saya kenapa bodoh begini ya," imbuhnya.

Kasus ini telah dilaporkan kepada kepolisian dan tengah ditangani. Saat ini polisi sedang mendalami dan telah memeriksa para saksi maupun korban yang diduga terkena hipnosis massal ini agar secepatnya bisa mengungkap pelaku.

Kasubbag Humas Polres Metro Bekasi Kota, Kompol Erna Ruswing Andari, membenarkan adanya peristiwa tersebut. Menurut dia, pelaku hipnosis ini berhasil menggondol perhiasan, ponsel, dan uang tunai korban hingga total kerugian mencapai Rp70 juta. "Kita masih selidiki dan buru pelakunya," katanya.

Polisi telah mendatangi lokasi dan memeriksa sejumlah saksi maupun korban. Adapun kejadian hipnosis itu berlangsung Minggu 16 Januari 2020 lalu.
(thm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6124 seconds (0.1#10.140)