Ribuan Personel Amankan Demo Buruh di Istana Negara
Ribuan Personel Amankan Demo Buruh di Istana Negara
A
A
A
JAKARTA - Sebanyak 2.040 personel gabungan TNI dan Polri mengamankan demonstrasi buruh yang beraksi di depan Istana Negara, Jakarta, Kamis (30/1/2020) siang.
Ribuan personel ditempatkan di beberapa titik seperti Istana, Bundaran HI, Patung Kuda, Dukuh Atas, Harmoni, dan Veteran. Polisi telah memasang kawat barrier di Jalan Medan Merdeka Barat. Satu baracuda dan dua water cannon juga disiagakan.
"Mereka ada 2.000 orang berasal dari Jakarta, Banten, dan Bandung," ujar Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Heru Novianto di Monas, Jakarta, Kamis (30/1/2020).
Tuntutan massa soal kebijakan Omnibus Law. Massa diimbau tetap menaati aturan yang berlaku. "Buruk menolak itu, padahal beberapa kali sudah diajak komunikasi," ucapnya.
Dandim 0501/JP BS Kolonel (Inf) Wahyu Yudhayana mengatakan, ada 500 personel TNI yang turun langsung mengamankan aksi. "Mereka gabungan dari Kodam Jaya," katanya.
Ada empat mobil komando yang dibawa massa. Massa meneriakkan yel-yel dan memutar lagu lewat pengeras suara di mobil komando. "Tolak Omnibus Law Lapangan Kerja” dan “Tolak Omnibus Law-RUU Perbudakan Romusa Baru-Perbudakan Berkedok Investasi-Hapus Sertifikasi Halal”, demikian tulisan pada spanduk massa.
Buruh menilai kebijakan Omnibus Law mempersulit tenaga kerja mendapatkan penghasilan. Buruh juga berpendapat peraturan ini lebih mengutamakan kepentingan pengusaha.
Ribuan personel ditempatkan di beberapa titik seperti Istana, Bundaran HI, Patung Kuda, Dukuh Atas, Harmoni, dan Veteran. Polisi telah memasang kawat barrier di Jalan Medan Merdeka Barat. Satu baracuda dan dua water cannon juga disiagakan.
"Mereka ada 2.000 orang berasal dari Jakarta, Banten, dan Bandung," ujar Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Heru Novianto di Monas, Jakarta, Kamis (30/1/2020).
Tuntutan massa soal kebijakan Omnibus Law. Massa diimbau tetap menaati aturan yang berlaku. "Buruk menolak itu, padahal beberapa kali sudah diajak komunikasi," ucapnya.
Dandim 0501/JP BS Kolonel (Inf) Wahyu Yudhayana mengatakan, ada 500 personel TNI yang turun langsung mengamankan aksi. "Mereka gabungan dari Kodam Jaya," katanya.
Ada empat mobil komando yang dibawa massa. Massa meneriakkan yel-yel dan memutar lagu lewat pengeras suara di mobil komando. "Tolak Omnibus Law Lapangan Kerja” dan “Tolak Omnibus Law-RUU Perbudakan Romusa Baru-Perbudakan Berkedok Investasi-Hapus Sertifikasi Halal”, demikian tulisan pada spanduk massa.
Buruh menilai kebijakan Omnibus Law mempersulit tenaga kerja mendapatkan penghasilan. Buruh juga berpendapat peraturan ini lebih mengutamakan kepentingan pengusaha.
(jon)
Explore More