Rayakan Imlek, Petak Sembilan Diserbu Etnis Tionghoa
Rayakan Imlek, Petak Sembilan Diserbu Etnis Tionghoa
A
A
A
JAKARTA - Perayaan tahun baru Imlek 2571, Sabtu (25/1/2020) disambut meriah. Etnis Tionghoa mulai memadati kawasan Petak Sembilan yang berlokasi di Jalan Kemenangan, Glodok, Taman Sari, Jakarta Barat.
Sejak tadi malam etnis Tionghoa mendatangi klenteng-klenteng legendaris di Glodok. Mereka beribadah secara khusyuk.
Di kawasan Petak Sembilan antrean mengular terlihat di parkiran kendaraan. Beberapa mobil terpaksa parkir cukup jauh dari lokasi klenteng membuat mereka harus berjalan kaki beberapa meter. Petugas parkir dibuat kewalahan mengatasi kendaraan yang hendak parkir.
Sesaat sebelum beribadah, beberapa warga Tionghoa mendatangi penjual burung yang tersebar di depan vihara. Ritual ini sebagai bentuk membuang sial dalam menghadapi tantangan tahun ini.
Mereka kemudian membeli atau membawa dupa dari rumah. Usai membakar di gentong yang besar di altar vihara, mereka berkeliling vihara sembari membawa tampah berisi lembaran-lembaran kertas berisi doa. Satu persatu dewa mereka kasih persembahan dupa kemudian ditancapkan. Di antara para dewa, dewa Hok Tek Ceng Sin atau Tua Pek Kong menjadi dewa yang paling sering untuk memanjatkan doa.
Usai beribadah, mereka lalu membakar lilin sebagai bentuk penerangan dalam menjalani kehidupan. Di kawasan Petak Sembilan terdapat sejumlah vihara yakni Vihara Dharma Bakti, Vihara Fat Cu Kong Bio, Vihara Toa Soa Bio. Tiga vihara itu merupakan vihara bersejarah dan telah terbangun ratusan tahun.
Sejak tadi malam etnis Tionghoa mendatangi klenteng-klenteng legendaris di Glodok. Mereka beribadah secara khusyuk.
Di kawasan Petak Sembilan antrean mengular terlihat di parkiran kendaraan. Beberapa mobil terpaksa parkir cukup jauh dari lokasi klenteng membuat mereka harus berjalan kaki beberapa meter. Petugas parkir dibuat kewalahan mengatasi kendaraan yang hendak parkir.
Sesaat sebelum beribadah, beberapa warga Tionghoa mendatangi penjual burung yang tersebar di depan vihara. Ritual ini sebagai bentuk membuang sial dalam menghadapi tantangan tahun ini.
Mereka kemudian membeli atau membawa dupa dari rumah. Usai membakar di gentong yang besar di altar vihara, mereka berkeliling vihara sembari membawa tampah berisi lembaran-lembaran kertas berisi doa. Satu persatu dewa mereka kasih persembahan dupa kemudian ditancapkan. Di antara para dewa, dewa Hok Tek Ceng Sin atau Tua Pek Kong menjadi dewa yang paling sering untuk memanjatkan doa.
Usai beribadah, mereka lalu membakar lilin sebagai bentuk penerangan dalam menjalani kehidupan. Di kawasan Petak Sembilan terdapat sejumlah vihara yakni Vihara Dharma Bakti, Vihara Fat Cu Kong Bio, Vihara Toa Soa Bio. Tiga vihara itu merupakan vihara bersejarah dan telah terbangun ratusan tahun.
(jon)
Explore More