Proyek Sekolah Satu Atap, Pemkot Bogor Anggarkan Rp5,5 Miliar
A
A
A
BOGOR - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor berencana melaksanakan tahapan pembangunan Sekolah Satu Atap di Kelurahan Kencana, Tanah Sareal, Kota Bogor, dengan anggaran Rp5,5 miliar. Pembangunan sekolah itu sebagai satu dari 10 proyek program prioritas yang harus segera direalisasikan.
Sekertaris Daerah Kota Bogor, Ade Sarip Hidayat menyatakan, ada beberapa program dan kegiatan-kegiatan fisik yang dianggap prioritas Pemkot Bogor, salah satunya Sekolah Satu Atap. "Saya minta bisa lebih awal pelaksanaan tendernya," kata Ade di Balai Kota Bogor, Jumat (24/1/2020)
Dia menjelaskan, selain memang memerlukan waktu pelaksanaan yang cukup panjang, hal itu juga sebagai upaya antisipasi apabila terjadi gagal lelang. Sehingga, kata dia, bisa lelang ulang kembali.
"Pembangunan akan memakan waktu kurang lebih sekitar enam bulan. Maka dari itu, lelang tersebut harus dibuka pada awal tahun mengingat durasi pembangunan konstruksinya yang cukup lama," tuturnya.
Terkait terdapat proyek tiga sekolah yang gagal lelang tahun lalu, pihaknya berencana memproses pasca proyek Sekolah Satu Atap tersebut rampung. "Yang pasti 2020 merupakan tahap pertama dengan lokasi Kelurahan Kencana," katanya.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Bogor, Fahrudin mengatakan, pembangunan Sekolah Satu Atap di Kelurahan Kencana merupakan pembangunan tahap pertama yang dilakukan Disdik Kota Bogor. "Infrastruktur merupakan bagian penting yang ingin dicapai Pemkot Bogor," ujarnya.
Dia tak ingin melihat lagi proses yang molor akibat gagal lelang pada tahun sebelumnya. "Pembangunan ini akan dilaksanakan di Kecamatan Tanah Sareal. Ada SD dan SMP-nya dalam satu atap," ucapnya.
Untuk menghindari gagal lelang seperti tahun sebelumnya, ia menegaskan bahwa proses lelang akan disegerakan secepat mungkin, mengingat program ini merupakan salah satu program yang diprioritaskan Wali Kota Bogor, Bima Arya saat disampaikan dalam rapat koordinasi bersama Bappeda Kota Bogor.
"Proses lelangnya insya Allah 24 Februari yah. Saat briefing staff bersama, pak Sekda tadi meminta untuk didahulukan karena itu kan agenda prioritas," paparnya.
Lebih lanjut, Fahrudin menyatakan bahwa saat ini tahap proses pengkajian administrasi. "Detail Engineering Design atau DED nya sudah selesai. Tinggal manajemen konstruksinya saja, baru setelah itu pelaksanaannya," katanya.
Sekedar diketahui, program Sekolah Satu Atap ini sebagai salah satu upaya untuk menjangkau anak usia kategori SMP agar mudah mengakses sekolah lebih dekat dengan wilayah rumahnya.
Program tersebut diharapkan dapat mengefisiensi anggaran pendidikan berupa infrastuktur, gaji guru dan operasional lain termasuk ongkos sekolah siswa yang kerap jadi penghalang siswa melanjutkan sekolah.
Adapun 10 pembangunan prioritas Kota Bogor tahun 2020 yakni pelebaran jembatan Otista dengan anggaran Rp40 miliar, penataan Suryakencana dengan anggaran Rp30 miliar, pembangunan Alun-alun Kota Bogor dengan anggaran Rp12 miliar, pembangunan Masjid Agung Kota Bogor dengan anggaran Rp14,6 miliar.
Revitalisasi gedung perpustakaan dengan anggaran Rp14,6 miliar, pembangunan Puskesmas Kayumanis dengan anggaran Rp5,7 miliar, pembangunan Puskesmas Gang Aut dengan anggaran kurang lebih Rp4 miliar, pembangunan Puskesmas Lawang Gintung dengan anggaran Rp4,7 miliar, pembangunan Sekolah Satu Atap di Kelurahan Kencana dengan anggaran Rp5,5 miliar, pengadaan alat kesehatan RSUD dengan anggaran Rp55 miliar.
Sekertaris Daerah Kota Bogor, Ade Sarip Hidayat menyatakan, ada beberapa program dan kegiatan-kegiatan fisik yang dianggap prioritas Pemkot Bogor, salah satunya Sekolah Satu Atap. "Saya minta bisa lebih awal pelaksanaan tendernya," kata Ade di Balai Kota Bogor, Jumat (24/1/2020)
Dia menjelaskan, selain memang memerlukan waktu pelaksanaan yang cukup panjang, hal itu juga sebagai upaya antisipasi apabila terjadi gagal lelang. Sehingga, kata dia, bisa lelang ulang kembali.
"Pembangunan akan memakan waktu kurang lebih sekitar enam bulan. Maka dari itu, lelang tersebut harus dibuka pada awal tahun mengingat durasi pembangunan konstruksinya yang cukup lama," tuturnya.
Terkait terdapat proyek tiga sekolah yang gagal lelang tahun lalu, pihaknya berencana memproses pasca proyek Sekolah Satu Atap tersebut rampung. "Yang pasti 2020 merupakan tahap pertama dengan lokasi Kelurahan Kencana," katanya.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Bogor, Fahrudin mengatakan, pembangunan Sekolah Satu Atap di Kelurahan Kencana merupakan pembangunan tahap pertama yang dilakukan Disdik Kota Bogor. "Infrastruktur merupakan bagian penting yang ingin dicapai Pemkot Bogor," ujarnya.
Dia tak ingin melihat lagi proses yang molor akibat gagal lelang pada tahun sebelumnya. "Pembangunan ini akan dilaksanakan di Kecamatan Tanah Sareal. Ada SD dan SMP-nya dalam satu atap," ucapnya.
Untuk menghindari gagal lelang seperti tahun sebelumnya, ia menegaskan bahwa proses lelang akan disegerakan secepat mungkin, mengingat program ini merupakan salah satu program yang diprioritaskan Wali Kota Bogor, Bima Arya saat disampaikan dalam rapat koordinasi bersama Bappeda Kota Bogor.
"Proses lelangnya insya Allah 24 Februari yah. Saat briefing staff bersama, pak Sekda tadi meminta untuk didahulukan karena itu kan agenda prioritas," paparnya.
Lebih lanjut, Fahrudin menyatakan bahwa saat ini tahap proses pengkajian administrasi. "Detail Engineering Design atau DED nya sudah selesai. Tinggal manajemen konstruksinya saja, baru setelah itu pelaksanaannya," katanya.
Sekedar diketahui, program Sekolah Satu Atap ini sebagai salah satu upaya untuk menjangkau anak usia kategori SMP agar mudah mengakses sekolah lebih dekat dengan wilayah rumahnya.
Program tersebut diharapkan dapat mengefisiensi anggaran pendidikan berupa infrastuktur, gaji guru dan operasional lain termasuk ongkos sekolah siswa yang kerap jadi penghalang siswa melanjutkan sekolah.
Adapun 10 pembangunan prioritas Kota Bogor tahun 2020 yakni pelebaran jembatan Otista dengan anggaran Rp40 miliar, penataan Suryakencana dengan anggaran Rp30 miliar, pembangunan Alun-alun Kota Bogor dengan anggaran Rp12 miliar, pembangunan Masjid Agung Kota Bogor dengan anggaran Rp14,6 miliar.
Revitalisasi gedung perpustakaan dengan anggaran Rp14,6 miliar, pembangunan Puskesmas Kayumanis dengan anggaran Rp5,7 miliar, pembangunan Puskesmas Gang Aut dengan anggaran kurang lebih Rp4 miliar, pembangunan Puskesmas Lawang Gintung dengan anggaran Rp4,7 miliar, pembangunan Sekolah Satu Atap di Kelurahan Kencana dengan anggaran Rp5,5 miliar, pengadaan alat kesehatan RSUD dengan anggaran Rp55 miliar.
(mhd)