Khawatir Omzet Turun, PKL Jalan Sabang Keberatan Rencana Penataan Trotoar

Senin, 13 Januari 2020 - 23:01 WIB
Khawatir Omzet Turun, PKL Jalan Sabang Keberatan Rencana Penataan Trotoar
Khawatir Omzet Turun, PKL Jalan Sabang Keberatan Rencana Penataan Trotoar
A A A
JAKARTA - Sejumlah pemilik usaha di Kawasan Sabang, Jakarta Pusat, resah terhadap rencana Pemprov DKI Jakarta yang akan menata pedagang kaki lima (PKL) dan parkir di lokasi. Penataan PKL dan parkir dinilai akan menurunkan omzet pedagang hingga 30%.

Ketua Paguyuban Pengusaha Jalan Sabang, Ganepo Dewi Sutan mengatakan, berdasarkan informasi yang didapatkannya, Pemprov DKI Jakarta akan menata trotoarg. Dimana trotoar yang dilebarkan nanti diperuntukkan untuk PKL di sisi kiri dan sebelah kanan untuk parkir kendaraan paralel.

"Rencana itu sudah masuk ke konsultan dan sudah disosialisasikan di kelurahan. Kami sangat menolak," kata Ganepo Dewi Sutan di kawasan Jalan Sabang, Senin (13/1/2020).

Dewi memprediksi adanya penurunan pendapatan sekitar 30% dengan rencana tersebut. Dia berharap agar Pemprov DKI Jakarta kembali mengkaji dan membatalkan rencana penataan kawasan Jalan Sabang dengan konsep tersebut.

Penataan kawasan Jalan Sabang yang saat ini dilakukan saja, lanjut Dewi, sudah merugikan sejumlah pemilik usaha yang sudah berusia puluhan tahun berjualan. "Kondisi saat ini membuat kita sudah merugi. Apalagi ada PKL di sepanjang toko kami," ungkapnya.

Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetyo Edi Marsudi yang langsung mendengar keluhan tersebut berjanji akan memanggil pihak terkait agar rencana tersebut tidak dilanjutkan. Dia berharap agar pihak eksekutif mendengarkan legislatif sebagai mitranya. Dia pun mengancam akan tidak menghargai eksekutif apabila legislatif tidak didengar.

"Ajak pemilik dan warga sekitar kalau mau melakukan penataan. Jangan banyak di kantor. Permasalahan-permasalahan itu ada di lapangan," ujarnya.
Pras menuturkan, pada prinsipnya pihaknya sepakat penataan trotoar dilakukan.

Namun jangan malah penataan menimbulkan masalah baru. Seperti yang terjadi di kawasan Kemang dan Cikini, Jakarta Pusat. "Kalau Jalan Sudirman-Thamrin itu bagus dilebarkan. Tapi kalau kayak Kemang dan Cikini itu justru menambah polusi karena macet," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Bina Marga, Harri Nugroho menegaskan, penataan trotoar di kawasan Jalan Sabang memang akan dilakukan. Namun, dirinya belum mengetahui kapan dan bagaimana konsepnya. "Kami masih menunggu peraturan gubernur (Pergub) penataan trotoar di sana," ucapnya.
(whb)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4429 seconds (0.1#10.140)