Ketika Istri-Istri Menteri Bantu Korban Banjir di Bogor

Minggu, 12 Januari 2020 - 20:36 WIB
Ketika Istri-Istri Menteri Bantu Korban Banjir di Bogor
Ketika Istri-Istri Menteri Bantu Korban Banjir di Bogor
A A A
BOGOR - Anggota Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Indonesia Maju (OASE KIM) dan Dharma Wanita Persatuan (DWP) tergerak membantu warga terdampak banjir di Vila Nusa Indah, Desa Bojongkulur, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Sabtu (11/1/2020). Lokasi ini merupakan salah satu wilayah terparah akibat meluapnya Sungai Cikeas dan Sungai Cileungsi.

Dalam kegiatan sosial itu para istri menteri Kabinet Indonesia Maju memberikan bantuan berupa kebutuhan sekolah seperti seragam, sepatu, tas, dan lain-lain. Pemberian bantuan diserahkan secara simbolis kepada perwakilan korban bencana alam bertempat di Kantor Desa Bojongkulur, Gunung Putri, Kabupaten Bogor.

Ketua Umum DWP Pusat yang juga Penasihat DWP Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) Erni Tjahjo Kumolo menyampaikan kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian dan solidaritas bagi korban bencana banjir terutama anak-anak. "Kondisi tersebut mendorong OASE KIM dan Sahabat OASE berempati atas musibah tersebut dengan memberikan dukungan moril dan bantuan sembako," ujarnya.

Erni berpesan agar selalu menjaga kebersihan, tidak membuang sampah sembarangan, dan melaksanakan gotong-royong setiap Sabtu dan Minggu supaya sungai tidak menjadi dangkal yang menyebabkan air meluap dan terjadi banjir. “Semoga bantuan dari kami bisa meringankan beban warga yang menjadi korban banjir,” ungkapnya.

Usai penyerahan bantuan, Erni Tjahjo Kumolo beserta OASE KIM berkesempatan meninjau kondisi sekitar. Mereka berjalan menyusuri sejumlah rumah yang terendam banjir dan melihat kondisi Perumahan Vila Nusa Indah.

Diketahui, awal pergantian tahun sejumlah wilayah di Jabodetabek terendam. Banjir merendam 26 RW di Desa Bojongkulur, Gunung Putri yang terdiri dari 6.669 rumah dan berdampak terhadap 26.240 jiwa penduduk. Saat itu, sebanyak 3.780 orang terpaksa mengungsi. Total kerugian materil warga akibat bencana itu diperkirakan mencapai Rp120 miliar. Banjir dan longsor menyebabkan warga kehilangan rumah berikut harta bendanya.
(jon)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4434 seconds (0.1#10.140)