Pasca-banjir, 2.352 Warga Jakarta Timur Idap Muskuloskeletal dan ISPA
Pasca-banjir, 2.352 Warga Jakarta Timur Idap Muskuloskeletal dan ISPA
A
A
A
JAKARTA - Sebanyak 2.352 warga Jakarta Timur korban banjir mengidap berbagai penyakit pascabanjir yang melanda wilayah Jakarta pada Rabu 1 Januari 2020 lalu.
Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur, Indra Setiawan mengatakan, jumlah tersebut diperoleh berdasarkan data warga yang mendatangi posko kesehatan di 390 RW wilayah Jakarta Timur. "Hingga Senin 6 Januari 2020 kemarin, ada sebanyak 2.352 warga yang datang ke berbagai posko kesehatan kami. Paling banyak wanita 1.630 orang, lansia 168," kata Indra kepada wartawan di Jakarta, Selasa (7/1/2020).
Indra menuturkan, mayoritas warga menderita penyakit muskuloskeletal, sebanyak 676 orang. Muskulosketal yakni kondisi yang mengganggu fungsi sendi, ligamen, otot, saraf dan tendon."Muskulosketal merupakan struktur yang mendukung anggota badan, leher dan panggung," ujarnya.
Menurt Indra penyakit itu disebabkan karena stamina yang terbuang akibat bencana banjir yang melanda pemukiman warga sekitar. "Ada sebanyak 676 orang. Itu karena korban banjir terlalu memforsir stamina selama banjir," ujar Indra.
Selain itu, penyakit kulit dan ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Akut) juga banyak dialami korban banjir."Kedua terbanyak itu ISPA 590 orang, kemudian penyakit kulit 355 orang," ucapnya.
Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur, Indra Setiawan mengatakan, jumlah tersebut diperoleh berdasarkan data warga yang mendatangi posko kesehatan di 390 RW wilayah Jakarta Timur. "Hingga Senin 6 Januari 2020 kemarin, ada sebanyak 2.352 warga yang datang ke berbagai posko kesehatan kami. Paling banyak wanita 1.630 orang, lansia 168," kata Indra kepada wartawan di Jakarta, Selasa (7/1/2020).
Indra menuturkan, mayoritas warga menderita penyakit muskuloskeletal, sebanyak 676 orang. Muskulosketal yakni kondisi yang mengganggu fungsi sendi, ligamen, otot, saraf dan tendon."Muskulosketal merupakan struktur yang mendukung anggota badan, leher dan panggung," ujarnya.
Menurt Indra penyakit itu disebabkan karena stamina yang terbuang akibat bencana banjir yang melanda pemukiman warga sekitar. "Ada sebanyak 676 orang. Itu karena korban banjir terlalu memforsir stamina selama banjir," ujar Indra.
Selain itu, penyakit kulit dan ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Akut) juga banyak dialami korban banjir."Kedua terbanyak itu ISPA 590 orang, kemudian penyakit kulit 355 orang," ucapnya.
(whb)
Explore More