Pengunjung Monas Rasakan Fenomena Aneh Saat Gerhana Matahari Muncul
A
A
A
JAKARTA - Para pengunjung Monumen Nasional merasa ada yang aneh saat Fenomena Gerhana Matahari Cincin terjadi. Meskipun di Jakarta tidak sepenuhnya namun cukup terlihat jelas perbedaannya.
Langit Jakarta terlihat muram sedikit gelap dan datar tanpa awan. Namun tetap ada cahaya matahari. "Iya rada aneh sih. Mendung tapi ada sinar mataharinya gini," kata Aulia pengunjung Monas asal Surabaya kepada SINDOnews, Kamis (26/12/2019).
Aulia juga mengaku baru mengetahui fenomena luar angkasa itu setelah membaca media SINDOnews.com. "Oh iya ini ada nih di SINDOnews.com, Saya pikir cuma mendung biasa aja," tutur Aulia. (Baca Juga: Puncak Gerhana Matahari di Jakarta Terjadi Siang Ini)
Sebelumnya diberitakan, Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa (LAPAN) Thomas Djamaluddin mengatakan, untuk daerah Jawa bagian barat dan Jakarta tidak dapat menyaksikan secara penuh Gerhana Matahari Cincin.
"Jakarta dan wilayah lain di Indonesia gerhana mataharinya hanya sebagian atau parsial. Di Jakarta sekitar 72 % saja," kata Thomas saat dihubungi SINDOnews, Kamis (26/12/2019).
Adapun puncak gerhana diperkirakan pada tengah hari nanti. "Puncak gerhana di wilayah barat Indonesia sekitar tengah hari. Sekitar jawa bagian barat dan jakarta mulai sekitar 10.30 sampai sekitar jam 2 lebih. Tapi hanya skitar 72%," tambahnya.
Ia mengimbau bagi masyarakat yang hendak mengamati fenomena tersebut tidak menggunakan mata telanjang.
Langit Jakarta terlihat muram sedikit gelap dan datar tanpa awan. Namun tetap ada cahaya matahari. "Iya rada aneh sih. Mendung tapi ada sinar mataharinya gini," kata Aulia pengunjung Monas asal Surabaya kepada SINDOnews, Kamis (26/12/2019).
Aulia juga mengaku baru mengetahui fenomena luar angkasa itu setelah membaca media SINDOnews.com. "Oh iya ini ada nih di SINDOnews.com, Saya pikir cuma mendung biasa aja," tutur Aulia. (Baca Juga: Puncak Gerhana Matahari di Jakarta Terjadi Siang Ini)
Sebelumnya diberitakan, Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa (LAPAN) Thomas Djamaluddin mengatakan, untuk daerah Jawa bagian barat dan Jakarta tidak dapat menyaksikan secara penuh Gerhana Matahari Cincin.
"Jakarta dan wilayah lain di Indonesia gerhana mataharinya hanya sebagian atau parsial. Di Jakarta sekitar 72 % saja," kata Thomas saat dihubungi SINDOnews, Kamis (26/12/2019).
Adapun puncak gerhana diperkirakan pada tengah hari nanti. "Puncak gerhana di wilayah barat Indonesia sekitar tengah hari. Sekitar jawa bagian barat dan jakarta mulai sekitar 10.30 sampai sekitar jam 2 lebih. Tapi hanya skitar 72%," tambahnya.
Ia mengimbau bagi masyarakat yang hendak mengamati fenomena tersebut tidak menggunakan mata telanjang.
(ysw)