Ralali.com Ajak Pelaku UKM di Pasar Asemka Trasformasi ke Digital
A
A
A
JAKARTA - Suara klakson, asap kendaraan, teriakkan, lalu lalang pengunjung memperlihatkan betapa semrawutnya kawasan Pasar Asemka di Kelurahan Pinangsia, Jakarta Barat. Belum lagi kantong parkir yang ditempatkan di pinggir jalan semakin membuat sempit akses kendaraan yang ingin melewati daerah tersebut.
Bukan rahasia lagi bahwa Pasar Pagi Asemka menjadi pusat grosir di Jakarta yang semrawut. Pedagang kaki lima (PKL) mengokupasi trotoar. Kios-kios semi permanen didirikan di bawah flyover hingga parkir sembarangan telah membuat arus lalu lintas di sekitar pasar menjadi tak karuhan.
Penertiban kawasan itu telah berulang kali dilakukan. Tahun 2013, Joko Widodo (Jokowi) saat menjabat gubernur DKI Jakarta tak henti-hentinya mengupayakan penertiban kawasan itu. Namun para pedagang enggan direlokasi. Hingga tahun 2014 tak ada hasil yang melegakan.
Perputaran uang yang besar di kawasan itu agaknya menjadi salah satu pemantik penolakan pedagang direlokasi. Hingga mamasuki tiga periode kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan penertiban masih diupayakan.
Nah, pada tahun 2020 Gedung Pusat Grosir Asemka rencananya akan berbenah. Baik bentuk fisik pasar, cara pemasaran, maupun cara pembayaran yang tidak lagi mengandalkan konvensional tetapi bisa online. Atau dengan kata lain, Pusat Grosir Asemka akan bertranformasi ke sistem digital. Sebanyak 1.300 pedagang nantinya bakal diajak bergabung melalui sistem e-commerce.
Perubahan di Pasar Asemka salah satunya dilakukan oleh Ralali.com yang akan menggandeng seluruh pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM) di pasar ini. Dengan mengambil peran memberikan edukasi literasi digital dan solusi bisnis secara langsung melalui Ralali Pay dan Ralali Credit.
Ralali.com akan menghubungkan UKM Pusat Grosir Asemka dengan akses modal usaha hingga membantu proses logistik melalui ekosistem supply chain yang dimilikinya. General Manager Pusat Grosir Asemka Sharon Pangemanan mengatakan kendala yang dialami oleh UKM di Pasar Asemka yakni sistem pembayaran yang masih konvensional.
Kerja sama ini sebagai pilot project program 020 (offline to online) yang tidak akan menggerus atau menggeser keberadaan pasar tradisional justru memperkuat pengembangan usaha. “Kita lakukan secara bertahap. Tahun depan kami akan memindahkan pedagang ke lantai 4 karena lantai basement akan direnovasi," katanya akhir pekan lalu.
Menurut dia, setiap harinya sekitar 20.000 hingga 25.000 pengunjung mendatangi kawasan Pusat Grosir Asemka. Kondisi ini membuat Asemka menjadi penuh sesak dan dirasa perlu penyegaran. Terlebih sejak dibangun 1989 lalu, pusat grosir tersebut belum pernah di renovasi. Dari sekitar 1.300 pedagang hampir 80% berjualan aksesoris dan kosmetik. Sementara sisanya, berdagang pakaian dan barang lainnya.
“Para pedagang diajak bertranformasi dari sistem konvensional ke digital. Artinya pembayaran transaksi jula beli menggunakan dompet elektronik. Saya yakin, cara ini akan memudahkan dan menguntungkan pelaku UKM. Pemasaran mereka akan lebih jauh hingga ke pelosok nusantara bahkan internasional,” ungkapnya.
Dia mengatakan, nantinya sistem pembukuan akan dilakukan melalui platfom digital. Dengan demikian pedagang akan fokus memasarkan dagangannya, sementara pembukuan dan sistem pengiriman dilakukan oleh Rarali.com. "Proyeksi kami, Pusat Grosir Asemka bisa seperti Alibaba. Dimana pelaku bisnis tradisional dan pelaku bisnis digital berkolaborasi bersama, memudahkan konsumen untuk melakukan transaksi,” pungkas Sharon.
Dia yakin dengan inovasi ini Pusat Grosir Asemka akan lebih baik. Kesemrautan dan kekumuhan yang selama ini menjadi biang kerok akan hilang seiring dengan perubahan tersebut. “Kami ingin wajah pasar ini berubah dari yang tadinya tidak ramah menjadi ramah,” tambahnya.
Tingkatkan UMKM Indonesia
Chief Technology Officer (CTO) Ralali.com, Irwan Suryadi menggandeng Pusat Grosir Asemka ini sebagai komitmen pihaknya dalam meningkatkan kelas UMKM Indonesia. Dia tak menampik, saat ini kendala yang dihadapi Pusat Grosir Asemka yakni sistem pembayaran yang masih konvensional.
Dia berharap kerjasama ini akan menjadi pilot project bagi pengembang pusat grosir yang lainnya. Sehingga tidak akan menggerus atau menggeser keberadaan pasar tradisional yang sudah terlebih dahulu hadir, namun justru untuk memperkuat pengembangan usaha yang sudah dicapai.
"Ke depannya kami akan menggandeng lebih banyak pelaku usaha ritel tradisional untuk bertransformasi secara digital, sehingga lompatan untuk mewujudkan lndonesia Maju sebagaimana yang disampaikan oleh Presiden Republik lndonesia benar-benar terwujud melalui sektor UMKM yang melek teknologi," ucapnya.
SVP Financial Business Ralali.com, Alvin Aulia Akbar menambahkan kolaborasi ini dapat memperluas jangkauan dan meningkatkan penjualan UKM yang ada melalui Ralali Pay. Pembeli tidak harus pusing membawa uang tunai atau pun bingung harus membayar melalui dompet digital yang mana, karena semuanya dapat dijawab oleh unified QR dari Ralali Pay. "Proses transaksi mudah dan cepat ini dilakukan dengan integrasi proses offline ke online," terang Alvin.
Produk finansial Ralali Pay merupakan sistem pembayaran yang menggabungkan beberapa virtual wallet menjadi 1 QR Code untuk memudahkan buyer dan seller Ralali.com dalam melakukan dan menerima pembayaran.
Sedangkan Ralali Credit merupakan produk inovasi berbasis finansial teknologi untuk membantu UKM dan UMKM memperoleh akses permodalan dalam bentuk kebutuhan usaha secara langsung. Menurut Alvin, dengan Ralali Credit UKM Pusat Grosir Asemka dapat lebih berkembang pesat dan fokus kepada penjualan.
Sebab dengan adanya Know Your Customer (KYC) dan rekam digital yang telah terjadi dari transaksi juaI beli pada Ralali Pay akan mempermudah pelaku UKM mendapatkan permodalan, tanpa harus mendaftarkan dan mengajukan pinjaman modal kerja terlebih dahulu. "Solusi ini menjawab masalah di lapangan dimana 22% UMKM lndonesia sulit mendapatkan akses modal menurut data dari Bank Indonesia," ucapnya.
Melalui kehadiran Ralali Pay dan Ralali Credit, pengembangan usaha UKM di Pusat Grosir Asemka akan semakin lebih tepat dan cepat. Pasalnya secara umum untuk penerimaan dan pembayaran masih menggunakan mesin EDC ataupun cash, kehadiran Ralali Pay dapat mempercepat proses transaksi.
Cashback yang diterima pun langsung masuk ke wallet aplikasi Ralali.com, dan dapat digunakan untuk pembelian kebutuhan usaha lain berikutnya. Sehingga jelas dengan sekali mendayung, UMKM benar-benar diuntungkan dan merasakan manfaat dari inovasi dan kolaborasi berbasis tintech ini.
Bukan rahasia lagi bahwa Pasar Pagi Asemka menjadi pusat grosir di Jakarta yang semrawut. Pedagang kaki lima (PKL) mengokupasi trotoar. Kios-kios semi permanen didirikan di bawah flyover hingga parkir sembarangan telah membuat arus lalu lintas di sekitar pasar menjadi tak karuhan.
Penertiban kawasan itu telah berulang kali dilakukan. Tahun 2013, Joko Widodo (Jokowi) saat menjabat gubernur DKI Jakarta tak henti-hentinya mengupayakan penertiban kawasan itu. Namun para pedagang enggan direlokasi. Hingga tahun 2014 tak ada hasil yang melegakan.
Perputaran uang yang besar di kawasan itu agaknya menjadi salah satu pemantik penolakan pedagang direlokasi. Hingga mamasuki tiga periode kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan penertiban masih diupayakan.
Nah, pada tahun 2020 Gedung Pusat Grosir Asemka rencananya akan berbenah. Baik bentuk fisik pasar, cara pemasaran, maupun cara pembayaran yang tidak lagi mengandalkan konvensional tetapi bisa online. Atau dengan kata lain, Pusat Grosir Asemka akan bertranformasi ke sistem digital. Sebanyak 1.300 pedagang nantinya bakal diajak bergabung melalui sistem e-commerce.
Perubahan di Pasar Asemka salah satunya dilakukan oleh Ralali.com yang akan menggandeng seluruh pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM) di pasar ini. Dengan mengambil peran memberikan edukasi literasi digital dan solusi bisnis secara langsung melalui Ralali Pay dan Ralali Credit.
Ralali.com akan menghubungkan UKM Pusat Grosir Asemka dengan akses modal usaha hingga membantu proses logistik melalui ekosistem supply chain yang dimilikinya. General Manager Pusat Grosir Asemka Sharon Pangemanan mengatakan kendala yang dialami oleh UKM di Pasar Asemka yakni sistem pembayaran yang masih konvensional.
Kerja sama ini sebagai pilot project program 020 (offline to online) yang tidak akan menggerus atau menggeser keberadaan pasar tradisional justru memperkuat pengembangan usaha. “Kita lakukan secara bertahap. Tahun depan kami akan memindahkan pedagang ke lantai 4 karena lantai basement akan direnovasi," katanya akhir pekan lalu.
Menurut dia, setiap harinya sekitar 20.000 hingga 25.000 pengunjung mendatangi kawasan Pusat Grosir Asemka. Kondisi ini membuat Asemka menjadi penuh sesak dan dirasa perlu penyegaran. Terlebih sejak dibangun 1989 lalu, pusat grosir tersebut belum pernah di renovasi. Dari sekitar 1.300 pedagang hampir 80% berjualan aksesoris dan kosmetik. Sementara sisanya, berdagang pakaian dan barang lainnya.
“Para pedagang diajak bertranformasi dari sistem konvensional ke digital. Artinya pembayaran transaksi jula beli menggunakan dompet elektronik. Saya yakin, cara ini akan memudahkan dan menguntungkan pelaku UKM. Pemasaran mereka akan lebih jauh hingga ke pelosok nusantara bahkan internasional,” ungkapnya.
Dia mengatakan, nantinya sistem pembukuan akan dilakukan melalui platfom digital. Dengan demikian pedagang akan fokus memasarkan dagangannya, sementara pembukuan dan sistem pengiriman dilakukan oleh Rarali.com. "Proyeksi kami, Pusat Grosir Asemka bisa seperti Alibaba. Dimana pelaku bisnis tradisional dan pelaku bisnis digital berkolaborasi bersama, memudahkan konsumen untuk melakukan transaksi,” pungkas Sharon.
Dia yakin dengan inovasi ini Pusat Grosir Asemka akan lebih baik. Kesemrautan dan kekumuhan yang selama ini menjadi biang kerok akan hilang seiring dengan perubahan tersebut. “Kami ingin wajah pasar ini berubah dari yang tadinya tidak ramah menjadi ramah,” tambahnya.
Tingkatkan UMKM Indonesia
Chief Technology Officer (CTO) Ralali.com, Irwan Suryadi menggandeng Pusat Grosir Asemka ini sebagai komitmen pihaknya dalam meningkatkan kelas UMKM Indonesia. Dia tak menampik, saat ini kendala yang dihadapi Pusat Grosir Asemka yakni sistem pembayaran yang masih konvensional.
Dia berharap kerjasama ini akan menjadi pilot project bagi pengembang pusat grosir yang lainnya. Sehingga tidak akan menggerus atau menggeser keberadaan pasar tradisional yang sudah terlebih dahulu hadir, namun justru untuk memperkuat pengembangan usaha yang sudah dicapai.
"Ke depannya kami akan menggandeng lebih banyak pelaku usaha ritel tradisional untuk bertransformasi secara digital, sehingga lompatan untuk mewujudkan lndonesia Maju sebagaimana yang disampaikan oleh Presiden Republik lndonesia benar-benar terwujud melalui sektor UMKM yang melek teknologi," ucapnya.
SVP Financial Business Ralali.com, Alvin Aulia Akbar menambahkan kolaborasi ini dapat memperluas jangkauan dan meningkatkan penjualan UKM yang ada melalui Ralali Pay. Pembeli tidak harus pusing membawa uang tunai atau pun bingung harus membayar melalui dompet digital yang mana, karena semuanya dapat dijawab oleh unified QR dari Ralali Pay. "Proses transaksi mudah dan cepat ini dilakukan dengan integrasi proses offline ke online," terang Alvin.
Produk finansial Ralali Pay merupakan sistem pembayaran yang menggabungkan beberapa virtual wallet menjadi 1 QR Code untuk memudahkan buyer dan seller Ralali.com dalam melakukan dan menerima pembayaran.
Sedangkan Ralali Credit merupakan produk inovasi berbasis finansial teknologi untuk membantu UKM dan UMKM memperoleh akses permodalan dalam bentuk kebutuhan usaha secara langsung. Menurut Alvin, dengan Ralali Credit UKM Pusat Grosir Asemka dapat lebih berkembang pesat dan fokus kepada penjualan.
Sebab dengan adanya Know Your Customer (KYC) dan rekam digital yang telah terjadi dari transaksi juaI beli pada Ralali Pay akan mempermudah pelaku UKM mendapatkan permodalan, tanpa harus mendaftarkan dan mengajukan pinjaman modal kerja terlebih dahulu. "Solusi ini menjawab masalah di lapangan dimana 22% UMKM lndonesia sulit mendapatkan akses modal menurut data dari Bank Indonesia," ucapnya.
Melalui kehadiran Ralali Pay dan Ralali Credit, pengembangan usaha UKM di Pusat Grosir Asemka akan semakin lebih tepat dan cepat. Pasalnya secara umum untuk penerimaan dan pembayaran masih menggunakan mesin EDC ataupun cash, kehadiran Ralali Pay dapat mempercepat proses transaksi.
Cashback yang diterima pun langsung masuk ke wallet aplikasi Ralali.com, dan dapat digunakan untuk pembelian kebutuhan usaha lain berikutnya. Sehingga jelas dengan sekali mendayung, UMKM benar-benar diuntungkan dan merasakan manfaat dari inovasi dan kolaborasi berbasis tintech ini.
(don)