Keluarga Korban Kecelakaan Maut di Cibitung Minta Perlintasan KA Ditutup

Minggu, 22 Desember 2019 - 18:14 WIB
Keluarga Korban Kecelakaan...
Keluarga Korban Kecelakaan Maut di Cibitung Minta Perlintasan KA Ditutup
A A A
JAKARTA - Keluarga korban kecelakaan maut di perlintasan Kereta Api Jalan Raya Bosih, Wanasari, Cibitung , meminta PT Kereta Api Indonesia (KAI) dan Pemkab Bekasi segera menutup perlintasan sebidang di kawasan tersebut. Pasalnya, perlintasan kereta di Cibitung kerap memakan korban jiwa, meski telah terpasang rambu lalu lintas.

Firman, salah seorang keluarga dari korban kecelakaan maut tersebut mengatakan, seharusnya pemerintah segera membangun underpass guna mengatasi kemacetan yang membuat para pengendara nekat menerobos perlintasan kereta api di kawasan Wanasari, Cibitung, Kabupaten Bekasi.

"Kalau di Cibitung itu sering kecelakaan. Kemungkinan, pas sudah masuk lintasan, kan mundur enggak bisa, datang kereta lalu ketabrak lah," ujar Firman saat ditemui di Jalan Arjuna III nomor 34, RT 07, RW 07 Kelurahan Utan Kayu Selatan, Kecamatan Matraman, Jakarta Timur, Minggu (22/12/2019).

Dia menambahkan, terlebih setelah keluarganya menjadi korban tabrakan maut tersebut membuat rasa khawatir jika melewati perlintasan Kereta Api di Jalan Raya Bosih."Saya maunya ditutup perlintasan itu. Karena sudah banyak makan korban," tuturnya. (Baca: 7 Korban Tabrakan Maut Kereta Api Baru Pulang Jenguk Keluarga Sakit)

Firman menilai rencana pemerintah pusat untuk membangun underpass yang menghubungkan Jalan Bosih terkesan lamban. Karena kemacetan di kawasan tersebut sudah tak bisa terkontrol, terlebih perjalanan rangkaian kereta api jarak jauh pun ditambah oleh pihak KAI, sehingga membuat lalu lintas tersendat.

"Kalau enggak macet, kita bisa 15 menit ke lintasan itu. Tapi kalau lagi macet, ya sejam. Padahal jaraknya kira-kira satu kilometer dari rumah saya," katanya. (Baca: Bahrudin Korban Kecelakaan di Cibitung Itu Sosok Ayah Bertanggung Jawab)

Diketahui kecelakaan merenggut 7 korban jiwa pada Sabtu (21/12/2019). Semua korban merupakan warga Jakarta Timur. Mereka yang berpulang diantaranya, Martinah (57), Bahrudin(51), Syarifudin(54), Sugianto(61), Akemidita(11), Santi (30)dan Yanda(32). Saat ini ketujuh korban telah usai dimakamkan di dua TPU berbeda, masing-masing di TPU Kemiri dan TPU Pondok Rangon.
(whb)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1037 seconds (0.1#10.140)