Bahrudin Korban Kecelakaan di Cibitung Itu Sosok Ayah Bertanggung Jawab

Minggu, 22 Desember 2019 - 17:08 WIB
Bahrudin Korban Kecelakaan...
Bahrudin Korban Kecelakaan di Cibitung Itu Sosok Ayah Bertanggung Jawab
A A A
JAKARTA - Bahrudin satu dari tuhuh korban tewas kecelakaan maut di perlintasan Kereta Api Jalan Raya Bosih, Cibitung, Kabupaten Bekasi, merupakan seorang driver ojek online. Kesehariannya Bahrudin dikenal baik oleh warga di lingkungan sekitar.

Bahrudin sebagai kepala rumah tangga meninggalkan empat orang anak dan satu istri. Bahrudin dikenal sangat rajin dalam mencari nafkah untuk keluarganya. Pepen Suryadi (47) salah seorang warga yang tinggal di Jalan Arjuna III, RT 07/07, Utan Kayu Selatan, Kecamatan Matraman, Jakarta Timur, mengatakan, keseharian Bahrudin sebagai driver ojek online yang dikenal ramah terhadap para tetangga.

"Almarhum sendiri sangat ramah kepada para tetangga dan juga bertanggung jawab terhadap istri dan anaknya," kata Pepen saat ditemui SINDOnews pada Minggu (22/12/2019). (Baca: Mobil Sigra Ditabrak KA Argo Parahyangan di Cibitung, 7 Orang Tewas)

Teman satu profesi Bahrudin, Yuga mengenal korban sebagai sosok yang santun dan rajin dalam bekerja."Petarung tangguh, orang tua yang bertanggung jawab. Dia jarang nongkrong, dia itu rajin banget cari penumpang, cerminan suami yang bertanggung jawab," ujarnya.

Bahrudin pada saat kejadian nahas tersebut bertindak sebagai sopir yang mengemudikan Daihatsu Sigra berwarna Biru. Kala itu rombongan keluarga besar tersebut berkunjung ke rumah sang adik Firman yang sedang mengalami sakit.

Setibanya di rumah Firman di Cibitung, Kabupaten Bekasi, mereka layaknya kakak dan adik betemu, mengobrol dan memberikan semangat serta doa kepada Firman agar lekas sembuh. Sebab, sang keponakan yakni, Santi anak dari Martinah hendak mengajak sang paman Firman untuk berekreasi.

Namun hal itu urung terwujud karena keluarga besar tersebut mengalami kecelakaaan maut. Firman mengatakan, sempat menaruh firasat karena sang kakak yakni Martinah nampak seperti orang gelisah. (Baca: 7 Korban Tabrakan Maut Kereta Api Baru Pulang Jenguk Keluarga Sakit)

"Kakak saya (Martinah) mondar-mandir keluar masuk rumah enggak bisa diam minta pulang segera, karena saat itu mau hujan. Sempat saya cegah karena jalan itu masih macet," ucap Firman.
(whb)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1246 seconds (0.1#10.140)