Nenek Tewas Ditabrak Harley Davidson, Polisi: Hukum Jalan Terus
A
A
A
BOGOR - Proses hukum kecelakaan lalu lintas yang melibatkan HK (47), karyawan BUMN pengendara Harley Davidson dipastikan berlanjut. HK menabrak Nenek Siti Aisah (52) hingga meninggal dunia dan cucuknya Anya Septia (5), warga Tegallega, Bogor Tengah, Kota Bogor, mengalami luka-luka.
Hal tersebut ditegaskan Kapolresta Bogor Kota Kombes Pol Hendri Fiuser saat ditanya awak media usai Kejuaraan Pencak Silat Kapolresta Cup di IPB International Convention Center, Baranangsiang, Kota Bogor, Kamis (19/12/2019).
"Hingga saat ini proses hukum ini tetap (akan terus) berjalan dan sudah dilakukan penahanan terhadap tersangka," ujarnya. (Baca Juga: Polisi Enggan Beberkan Identitas Pengendara Harley Davidson Maut
Meskipun pihak keluarga korban dalam hal ini, suami korban Sahroni mencabut laporan, namun Hendri masih mempertimbangkan hal tersebut. (Baca Juga: Pengendara Harley Davidson Penabrak Nenek di Bogor Dijadikan Tersangka
"Tapi kan sampai saat ini belum ada (pencabutan laporan). Artinya bahan pertimbangan kita, apakah akan kita tangguhkan penahanannya, tapi perkara bergulir ke pengadilan. Mereka (keluarga korban) cabut silakan, nantinya pihak keluarga (pelaku) memohon penangguhan penahanan, itu semua jadi pertimbangkan kami. Yang jelas proses hukum berjalan," katanya.
Pihaknya memastikan hingga saat ini pelaku sudah ditahan. "Iya ada di kantor (di ruang tahan) silakan cek saja," katanya. (Baca Juga: Diduga Tertabrak Moge, Seorang Nenek di Bogor Meninggal Dunia
Saat ditanya terkait, proses penyidikan sementara apakah pelaku sebelum mengendarai Harley Davidson terindikasi mengkonsumsi narkoba atau alkohol, pihaknya menegaskan belum dilakukan tes urine. "Hingga saat ini kita belum lakukan tes urine, karena tidak ada indikasi," ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim mengaku, pihaknya akan melakukan kajian terkait infrastruktur dalam mengantisipasi terjadinya kecelakaan lalu lintas seperti yang terjadi antara pengendara Harley Davidson dengan penyeberang jalan di depan Halte RS PMI Bogor.
"Selain kajian pembangunan jembatan penyeberangan orang, zebra cross atau pelican, sebetulnya paling ideal adalah semua pelanggara harus ada upaya penegakan hukum. Tetapi baiknya pengguna jalan, khususnya pengendara motor ya, pertama yang harus dihormati adalah pejalan kaki. Hanya di Indonesia saja kadang kalau ada penyeberang atau pejalan kaki, pengendara motor selalu jalan terus," ujarnya.
Ia menyatakan, Jalan Raya Pajajaran tepatnya depan RS PMI Bogor yang menjadi Tempat Kejadian Perkara (TKP) kecelakaan lalu lintas Harley Davidson maut itu, menurutnya jalan tersebut tak terlalu panjang.
"Paling idealnya adalah jalan tersebut memang harus dilengkapi pelican crossing dan zebra cross. Cuma yang terpenting dari itu semua yaitu kesadaran pengendara motor dan mobil terhadap pejalan kaki harus ditimbulkan," tegasnya.
Hal tersebut ditegaskan Kapolresta Bogor Kota Kombes Pol Hendri Fiuser saat ditanya awak media usai Kejuaraan Pencak Silat Kapolresta Cup di IPB International Convention Center, Baranangsiang, Kota Bogor, Kamis (19/12/2019).
"Hingga saat ini proses hukum ini tetap (akan terus) berjalan dan sudah dilakukan penahanan terhadap tersangka," ujarnya. (Baca Juga: Polisi Enggan Beberkan Identitas Pengendara Harley Davidson Maut
Meskipun pihak keluarga korban dalam hal ini, suami korban Sahroni mencabut laporan, namun Hendri masih mempertimbangkan hal tersebut. (Baca Juga: Pengendara Harley Davidson Penabrak Nenek di Bogor Dijadikan Tersangka
"Tapi kan sampai saat ini belum ada (pencabutan laporan). Artinya bahan pertimbangan kita, apakah akan kita tangguhkan penahanannya, tapi perkara bergulir ke pengadilan. Mereka (keluarga korban) cabut silakan, nantinya pihak keluarga (pelaku) memohon penangguhan penahanan, itu semua jadi pertimbangkan kami. Yang jelas proses hukum berjalan," katanya.
Pihaknya memastikan hingga saat ini pelaku sudah ditahan. "Iya ada di kantor (di ruang tahan) silakan cek saja," katanya. (Baca Juga: Diduga Tertabrak Moge, Seorang Nenek di Bogor Meninggal Dunia
Saat ditanya terkait, proses penyidikan sementara apakah pelaku sebelum mengendarai Harley Davidson terindikasi mengkonsumsi narkoba atau alkohol, pihaknya menegaskan belum dilakukan tes urine. "Hingga saat ini kita belum lakukan tes urine, karena tidak ada indikasi," ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim mengaku, pihaknya akan melakukan kajian terkait infrastruktur dalam mengantisipasi terjadinya kecelakaan lalu lintas seperti yang terjadi antara pengendara Harley Davidson dengan penyeberang jalan di depan Halte RS PMI Bogor.
"Selain kajian pembangunan jembatan penyeberangan orang, zebra cross atau pelican, sebetulnya paling ideal adalah semua pelanggara harus ada upaya penegakan hukum. Tetapi baiknya pengguna jalan, khususnya pengendara motor ya, pertama yang harus dihormati adalah pejalan kaki. Hanya di Indonesia saja kadang kalau ada penyeberang atau pejalan kaki, pengendara motor selalu jalan terus," ujarnya.
Ia menyatakan, Jalan Raya Pajajaran tepatnya depan RS PMI Bogor yang menjadi Tempat Kejadian Perkara (TKP) kecelakaan lalu lintas Harley Davidson maut itu, menurutnya jalan tersebut tak terlalu panjang.
"Paling idealnya adalah jalan tersebut memang harus dilengkapi pelican crossing dan zebra cross. Cuma yang terpenting dari itu semua yaitu kesadaran pengendara motor dan mobil terhadap pejalan kaki harus ditimbulkan," tegasnya.
(mhd)