Kemunculan Ular Kobra di Permukiman Penduduk Hal Biasa

Selasa, 17 Desember 2019 - 13:17 WIB
Kemunculan Ular Kobra...
Kemunculan Ular Kobra di Permukiman Penduduk Hal Biasa
A A A
BOGOR - Peneliti Hewan Amfibi dan Reptil (Herpetologis) Fakultas Kehutanan IPB University, Mirza Dikari Kusrini menilai fenomena bermunculannya hewan melata yang membuat warga resah belakangan ini adalah hal biasa. Alih fungsi lahan dari perkebunan dan persawahan menjadi permukiman menjadi salah satu penyebab munculnya ular ke permukiman.

"Sebenarnya ini kan bukan fenomena aneh buat orang yang berkecimpung di dunia herpetologi. Kejadian seperti ini sudah sering terjadi sebelumnya, hanya saja tampaknya tahun ini menjadi viral karena tiba-tiba semua orang memperhatikan hal ini," ungkap Mirza pada Selasa (17/1/2/2019).

Menurut dia, ular kobra ini termasuk jenis hewan yang mampu hidup beradaptasi di lingkungan manusia. Dahulu habitatnya mungkin di kebun-kebun, dekat sawah dan lainnya. (Baca: Habitat Terganggu Jadi Penyebab Ular Kobra Masuki Permukiman Penduduk)

"Lalu saat ini ada alih fungsi lahan jadi permukiman membuatnya (kobra) tetap di situ, sehingga dia menemukan celah untuk hidup bersama manusia. Apalagi makanan makin banyak karena dengan ada permukiman, banyak sampah, lalu mengundang tikus. Tikus ini makanan ular. Jadi, ular kobra nyaman untuk hidup berdampingan," ujarnya.

Tak hanya itu, Mirza menyampaikan selama ini masih banyak masyarakat yang tidak paham bahwa ular itu memang sudah sejak lama ada di sekitarnya. Hanya saja, keberadaan mereka memang cenderung kurang diperhatikan karena biasa bersembunyi.

"Sekarang saja karena banyak orang yang cari ya ketemu (ularnya) banyak. Saya kira itu bukan karena ularnya tiba-tiba melimpah, tapi karena memang banyak yang mencari," tuturnya.

Meski demikian, Mirza mengimbau kepada masyarakat, agar rumahnya tak disambangi ular, pastikan kalau rumah tersbeut tak berubah fungsi artinya, jangan ada semak-semak yang tak terurus."Kemudian jika ada tumpukan genteng atau barang rongsok lain di halaman rumah, karena itu bagus untuk dijadikan persembunyian ular. Tak hanya itu, biasakan pintu rumah senantiasa ditutup supaya tidak ada yang nyelip masuk," ujarnya.

Sebab, lanjut dia, selama ini belum ada kajian tentang obat penawar agar ular tak masuk rumah. Namun, ular memang tidak suka sesuatu pengharum yang menyengat.

"Tapi belum ada kajian khusus ada bau tertentu yang bisa menangkal mereka. Kalau ada ular masuk rumah, pastikan orang tahu dia ngumpet dimana. Kalau di kamar, tutup kamar dan panggil petugas pemadam kebakaran (damkar) atau komunitas reptil yang paham untuk menanganinya," kataya.

Selain itu, jika memang sudah sangat mendesak jangan pernah mencoba untuk menangkapnya dengan tangan kosong. Sebab, kalau memang sudah paham dengan jenis ular, dan tahu tidak berbisa, sebetulnya ular bisa digeser keluar perlahan menggunakan tongkat panjang atau sapu.

"Kemudian bila digigit ular kobra, atau disembur bisanya, usahakan jangan panik. Jika digigit, tempat gigitan harus diimobilisasi (jangan dibuat torniket yang mengganggu aliran darah) dan dibawa ke RS secepatnya. Sebab, saat ini Indonesia sudah punya serum antibisa ular yang didalamnya dapat menangani gigitan ular kobra kalau sudah sampai fase sistemik," ucapnya.
(whb)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1266 seconds (0.1#10.140)