Tanggul di Muara Baru Jebol, Banjir Rob Mengancam Warga
A
A
A
JAKARTA - Banjir rob kembali mengancam pesisir utara Jakarta. Hal ini dikarenakan tanggul national capital integrated coastal development (NCICD) di Pelabuhan Perikanan Samudera Nizam Zachman (PPSNZ) Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara, jebol pada Selasa, 3 Desember 2019 kemarin sore.
Akibat jebolnya tanggul tersebut, air laut mulai masuk hingga ke jalanan yang berjarak kurang dari 10 meter. Oleh sejumlah pekerja, bagian tanggul yang roboh ditutup oleh seng.
Pantauan di lokasi, pagar seng itu dipasang sepanjang 100 meter lebih dengan ketinggian mencapai 2 meter. Kepala Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta Juaini Yusuf mengatakan, tanggul yang merupakan bagian proyek di NCICD berlokasi dekat pemukiman warga.
Tanggul dengan panjang 100 meter tersebut jebol pada Selasa, 3 Desember 2019 kemarin sekitar pukul 17.00 WIB. Pada pukul 19.00 WIB ketinggian air mencapai dua meter di bawah tanah urukan yang merupakan proyek pengurugan tanah dari Kementerian PUPR.
Juaini menambahkan, saat ini di sekitar tanggul sudah dipasang pagar pengaman supaya aman bagi warga di dekat lokasi."Saya lihat sih sementara lagi digunakan pengaman ini saja, (pasang) pagar pengaman," ujar Juaini saat dihubungi wartawan Rabu (4/12/2019).
Juaini menegaskan, pengerjaan tanggul itu merupakan wewenang Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Termasuk untuk perbaikannya menjadi tanggung jawab Kementerian PUPR."Pekerjaannya mungkin Kementerian PUPR. Jadi kalau mau penanganannya mungkin bisa langsung ke sana," ucapnya.
Sementara itu, sejumlah wartawan yang melakukan peliputan di lokasi mendapatkan halangan dari beberapa warga. Seorang pria yang mengenakan topi bertuliskan RW 17 (Kelurahan Penjaringan) meminta wartawan untuk tidak mengambil gambar tanggul.
"Ini dari mana? Kalau bisa jangan ambil ambil foto dulu," kata pria itu. Selain itu, ada pria lainnya yang juga menghalangi dan bahkan cenderung mengintimidasi awak media. Pria tersebut juga sempat bersitegang dengan seorang wartawan.
Pria itu lalu mengeluarkan handphonenya dan mencoba memotret awak media yang hendak mewawancarai seorang sekuriti di kawasan PPSNZ Muara Baru.
Akibat jebolnya tanggul tersebut, air laut mulai masuk hingga ke jalanan yang berjarak kurang dari 10 meter. Oleh sejumlah pekerja, bagian tanggul yang roboh ditutup oleh seng.
Pantauan di lokasi, pagar seng itu dipasang sepanjang 100 meter lebih dengan ketinggian mencapai 2 meter. Kepala Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta Juaini Yusuf mengatakan, tanggul yang merupakan bagian proyek di NCICD berlokasi dekat pemukiman warga.
Tanggul dengan panjang 100 meter tersebut jebol pada Selasa, 3 Desember 2019 kemarin sekitar pukul 17.00 WIB. Pada pukul 19.00 WIB ketinggian air mencapai dua meter di bawah tanah urukan yang merupakan proyek pengurugan tanah dari Kementerian PUPR.
Juaini menambahkan, saat ini di sekitar tanggul sudah dipasang pagar pengaman supaya aman bagi warga di dekat lokasi."Saya lihat sih sementara lagi digunakan pengaman ini saja, (pasang) pagar pengaman," ujar Juaini saat dihubungi wartawan Rabu (4/12/2019).
Juaini menegaskan, pengerjaan tanggul itu merupakan wewenang Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Termasuk untuk perbaikannya menjadi tanggung jawab Kementerian PUPR."Pekerjaannya mungkin Kementerian PUPR. Jadi kalau mau penanganannya mungkin bisa langsung ke sana," ucapnya.
Sementara itu, sejumlah wartawan yang melakukan peliputan di lokasi mendapatkan halangan dari beberapa warga. Seorang pria yang mengenakan topi bertuliskan RW 17 (Kelurahan Penjaringan) meminta wartawan untuk tidak mengambil gambar tanggul.
"Ini dari mana? Kalau bisa jangan ambil ambil foto dulu," kata pria itu. Selain itu, ada pria lainnya yang juga menghalangi dan bahkan cenderung mengintimidasi awak media. Pria tersebut juga sempat bersitegang dengan seorang wartawan.
Pria itu lalu mengeluarkan handphonenya dan mencoba memotret awak media yang hendak mewawancarai seorang sekuriti di kawasan PPSNZ Muara Baru.
(whb)