Komplotan Penipu Digerebek Polisi, Puluhan WNA China Diringkus
A
A
A
JAKARTA - Jaringan penipu asal China digerebek Tim Gabungan Polda Metro Jaya. Puluhan orang diamankan di lima tempat terpisah di Jakarta Barat, Tangerang, dan Jakarta Utara.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan penggerebekan ini merupakan hasil kerjasama antara Indonesia-China.
Setelah mendapatkan informasi, pihaknya langsung menggrebek lima rumah, yakni Intercorn Kebon Jeruk, Puri Mega Kebon Jeruk, BSD Serpong Tangerang, Kemanggisan Palmerah, Pantai Indah Kapuk Penjaringan dan Bandengan Tambora.
“Kami lakukan serempak, ada lima tempat yang kami duga jadi tempat penipuan,” kata Yusri di lokasi jalan Anggrek Neli, Kemanggisan, Palmerah, Jakarta Barat, Senin (25/11/2019).
Yusri melanjutkan dalam menjalankan aksi menipunya, para pelaku menggunakan media telpon ke China. Ia juga kemudian menggunakan sebuah alat translete.
“Mereka bersama sama menelepon ke warga negara sana, warga negara asing menyampaikan bahwa anda ada kesalahan sehingga perlu menghubungi,” ucapnya.
Beberapa kasus seperti kesalahan pajak menjadi alasan awal pelaku menipu. Mereka kemudian menggunakan box sehingga terdengar bising layaknya customer service.
Setelah terpedaya, korban mentransfer uang kepada petugas. Barulah seorang petugas mengaku polisi membantu. “Jadi sistemnya online atau telekonfred yang ada,” tuturnya.
Di kawasan Kemanggisan ini, Yusri melanjutkan ada 26 orang pelaku yang diamankan, 24 diantaranya merupakan warga negara asing. “Dua WNI bertugas menjaga disini, melayani para warga negara asing dari China ini,” tuturnya.
Polisi sendiri hingga kini masih mendalami kasus ini. Mereka masih mendalami bos dari jaringan ini yang yang diduga kuat merupakan warga negara Indonesia. “Enam tempat itu sudah kita pantau enam bulan terakhir,” ucapnya.
Dalam penggerebekan ini, Polisi mengamankan beberapa ponsel karena menggunakan IT dan ada beberapa kotak-kotak serta sejumlah uang yang masih di hitung.
Sekretaris RT 10/01 Kemanggisan, Palmerah, Jakarta Barat, Bambang Agus P mengatakan pihaknya tak menyangka bahwa rumah tersebut di jadikan tempat penipuan. “Karena pemilik rumah tak pernah melaporkan ini,” kata Bambang di lokasi.
Bambang mengatakan selama tinggal disana pelaku tak pernah berinteraksi dengan warga. Mereka kerap tertutup dan hanya membuka pagar setelah pengiriman barang.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan penggerebekan ini merupakan hasil kerjasama antara Indonesia-China.
Setelah mendapatkan informasi, pihaknya langsung menggrebek lima rumah, yakni Intercorn Kebon Jeruk, Puri Mega Kebon Jeruk, BSD Serpong Tangerang, Kemanggisan Palmerah, Pantai Indah Kapuk Penjaringan dan Bandengan Tambora.
“Kami lakukan serempak, ada lima tempat yang kami duga jadi tempat penipuan,” kata Yusri di lokasi jalan Anggrek Neli, Kemanggisan, Palmerah, Jakarta Barat, Senin (25/11/2019).
Yusri melanjutkan dalam menjalankan aksi menipunya, para pelaku menggunakan media telpon ke China. Ia juga kemudian menggunakan sebuah alat translete.
“Mereka bersama sama menelepon ke warga negara sana, warga negara asing menyampaikan bahwa anda ada kesalahan sehingga perlu menghubungi,” ucapnya.
Beberapa kasus seperti kesalahan pajak menjadi alasan awal pelaku menipu. Mereka kemudian menggunakan box sehingga terdengar bising layaknya customer service.
Setelah terpedaya, korban mentransfer uang kepada petugas. Barulah seorang petugas mengaku polisi membantu. “Jadi sistemnya online atau telekonfred yang ada,” tuturnya.
Di kawasan Kemanggisan ini, Yusri melanjutkan ada 26 orang pelaku yang diamankan, 24 diantaranya merupakan warga negara asing. “Dua WNI bertugas menjaga disini, melayani para warga negara asing dari China ini,” tuturnya.
Polisi sendiri hingga kini masih mendalami kasus ini. Mereka masih mendalami bos dari jaringan ini yang yang diduga kuat merupakan warga negara Indonesia. “Enam tempat itu sudah kita pantau enam bulan terakhir,” ucapnya.
Dalam penggerebekan ini, Polisi mengamankan beberapa ponsel karena menggunakan IT dan ada beberapa kotak-kotak serta sejumlah uang yang masih di hitung.
Sekretaris RT 10/01 Kemanggisan, Palmerah, Jakarta Barat, Bambang Agus P mengatakan pihaknya tak menyangka bahwa rumah tersebut di jadikan tempat penipuan. “Karena pemilik rumah tak pernah melaporkan ini,” kata Bambang di lokasi.
Bambang mengatakan selama tinggal disana pelaku tak pernah berinteraksi dengan warga. Mereka kerap tertutup dan hanya membuka pagar setelah pengiriman barang.
(ysw)