DKI Resmikan Pembangunan IPA dengan Teknologi SWRO
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta meresmikan pembangunan intalasi pengolahan air laut dengan konsep teknologi Sea Water Reverse Osmosis (SWRO) di Kepulauan Seribu pada Rabu 20 November 2019.
Teknologi SWRO sendiri disebut dapat merubah air laut yang memiliki kadar garam cukup besar dapat dengan mudah diubah menjadi air tawar yang siap untuk diminum.
Direktur Utama PAM Jaya, Priyatno Bambang Hernowo mengatakan, dengan adanya instalasi pengolahan air laut tersebut, masyarakat Jakarta yang menetap di Kepulauan Seribu tidak perlu lagi khawatir kekurangan pasokan air bersih.
Dia menambahkan, untuk pengelolaan air bersih sendiri akan diambil alih oleh PAM Jaya. Karena hal itu berdasarkan surat penugasan dari Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 62 Tahun 2019.
"Secara keseluruhan ini bisa dilayani semua. Kemudian kita hadir pada setiap warga di Pulau Payung. Ini seperti halnya setiap IPA yang kita kelola, itu keluarannya sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) No.492 Tahun 2019, artinya sesuai dengan standar air minum," kata Priyatno kepada wartawan di Jakarta, Kamis (21/11/2019).
Priyatno menjelaskan, sejatinya instalasi pengolahan air laut sudah sejak lama dibangun Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta melalui dinas sumber daya air (SDA) sejak tahun 2016, dan instalasi yang dibangun di Pulau Payung dapat melayani 199 jiwa dengan kapasitas air 0,25 liter per detik.
Adapun tarif yang akan dikenakan kepada masyarakat untuk saat ini masih belum dikenai biaya dikarenakan masih dalam tahap uji coba. Setelah masa uji coba selesau maka warga hanya cukup membayar untuk pemeliharannya saja dengan biaya yang cukup murah.
"Jadi, tarif di sini sesuai dengan Pergub ya. Untuk yang kemudian diumumkan itu Rp25,00 per liter, untuk rumah tangga Rp32,00 per liter. Pergub No.34 Tahun 2018 tentang tarif itu diatur juga di situ, tarif seluruh DKI Jakarta termasuk yang ada di Kepulauan Seribu," ungkapnya.
Selanjutnya, Kepala Dinas SDA DKI, Juaini Yusuf, menuturkan, untuk pulau-pulau yang sudah terlayani IPA SWRO adalah Pulau Pramuka, Pulau Panggang, Pulau Kelapa Dua dan Pulau Payung. Keempat instalasi tersebut dibangun dengan biaya Rp80 miliar.
"Tahun 2020 kita masih lanjut ada beberapa pulau lagi. Total ada 11 pulau yang kita bangun," ujarnya.
Teknologi SWRO sendiri disebut dapat merubah air laut yang memiliki kadar garam cukup besar dapat dengan mudah diubah menjadi air tawar yang siap untuk diminum.
Direktur Utama PAM Jaya, Priyatno Bambang Hernowo mengatakan, dengan adanya instalasi pengolahan air laut tersebut, masyarakat Jakarta yang menetap di Kepulauan Seribu tidak perlu lagi khawatir kekurangan pasokan air bersih.
Dia menambahkan, untuk pengelolaan air bersih sendiri akan diambil alih oleh PAM Jaya. Karena hal itu berdasarkan surat penugasan dari Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 62 Tahun 2019.
"Secara keseluruhan ini bisa dilayani semua. Kemudian kita hadir pada setiap warga di Pulau Payung. Ini seperti halnya setiap IPA yang kita kelola, itu keluarannya sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) No.492 Tahun 2019, artinya sesuai dengan standar air minum," kata Priyatno kepada wartawan di Jakarta, Kamis (21/11/2019).
Priyatno menjelaskan, sejatinya instalasi pengolahan air laut sudah sejak lama dibangun Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta melalui dinas sumber daya air (SDA) sejak tahun 2016, dan instalasi yang dibangun di Pulau Payung dapat melayani 199 jiwa dengan kapasitas air 0,25 liter per detik.
Adapun tarif yang akan dikenakan kepada masyarakat untuk saat ini masih belum dikenai biaya dikarenakan masih dalam tahap uji coba. Setelah masa uji coba selesau maka warga hanya cukup membayar untuk pemeliharannya saja dengan biaya yang cukup murah.
"Jadi, tarif di sini sesuai dengan Pergub ya. Untuk yang kemudian diumumkan itu Rp25,00 per liter, untuk rumah tangga Rp32,00 per liter. Pergub No.34 Tahun 2018 tentang tarif itu diatur juga di situ, tarif seluruh DKI Jakarta termasuk yang ada di Kepulauan Seribu," ungkapnya.
Selanjutnya, Kepala Dinas SDA DKI, Juaini Yusuf, menuturkan, untuk pulau-pulau yang sudah terlayani IPA SWRO adalah Pulau Pramuka, Pulau Panggang, Pulau Kelapa Dua dan Pulau Payung. Keempat instalasi tersebut dibangun dengan biaya Rp80 miliar.
"Tahun 2020 kita masih lanjut ada beberapa pulau lagi. Total ada 11 pulau yang kita bangun," ujarnya.
(mhd)