Lahan Parkir Masih Masalah Jelang Pengoperasian Stasiun Manggarai Ultimate
A
A
A
JAKARTA - Kantong parkir masih menjadi bahasan serius dalam pengaktifan Stasiun Manggarai Ultimate.Tidak tersedianya lahan kosong untuk parkir di Stasiun Manggarai disinyalir akan menjadi masalah ke depan.
Karena itu, koordinasi dan rapat internal antara PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daop 1, Pemprov DKI Jakarta, dan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) masih terus dilakukan. “Tentunya itu yang utama (lahan parkir). Kami sendiri masih meminta penyediaan lahan, sebab kewenangan kami terbatas,” ujar Vice President Coorporate Communication PT KAI Daop 1, Eva Chairunissa, Senin (28/10/2019).
Eva mengatakan, sekalipun PT KAI Daop 1 terlibat dalam pembangunan Stasiun Manggarai Ultimate, namun perannya hanya sebagai operator kereta api di wilayah Jakarta. Sementara untuk pembangunan melibatkan Direktorat Jenderal (Ditjen) Perkeretaapian Kemenhub. “Kalau lahan stasiun memang milik kami, tapikan lahan kami terbatas,” ucapnya.
Pantauan di lokasi, Stasiun Manggarai memang cukup padat. Volume kendaraan yang lalu lalang tidak sebanding dengan luas jalan, sehingga membuat kemacetan terjadi di kawasan ini setiap harinya, terutama saat pagi dan sore hari.
Sekalipun di kawasan itu terdapat dua lahan parkir untuk kendaraan bermotor, namun hal itu tidak mampu menampung banyak. Alhasil, banyak roda dua yang parkir on the street liar, yang lokasinya berseberangan di Stasiun Manggarai.
Sementara itu, Kasubag Humas Dirjen Perkeretaapian Kemenhub, Supandi, menegaskan, pihaknya tengah menyiapkan kantong parkir di Stasiun Manggarai, namun lokasinya cukup jauh dari stasiun.
Menurut Supandi, sebagai stasiun sentral, sebenarnya tidak perlu membangun kantong parkir yang luas di Stasiun Manggarai. Sebab untuk menuju Manggarai, aksesnya banyak. “Manggarai lebih mudah diakses. Manggarai bisa dilalui jalur kereta api listrik,” ujar Supandi.
Oleh karena itu, sekalipun nantinya terdapat lokasi parkir, namu kouta hanya sedikit. Hal ini juga untuk mendorong masyarakat menggunakan transportasi publik. “Ada tapi terbatas (kantong parkirnya). Ngapain naik motor atau mobil, kan bisa KRL atau Transjakarta,” kata Supandi.
Rencananya, pihaknya akan menyiapkan kantong parkir di area Pasar Raya Manggarai yang berjarak 100-200 meter dari Stasiun Manggarai. Sebagai alternatif, masyarakat juga bisa memarkirkan kendaraan di kawasan Stasiun Gambir.
Sebab, saat Stasiun Manggarai Ultimate resmi beroperasi, bukan tidak mungkin Stasiun Gambir bakal digunakan untuk Commuter Line. “Headway dari Stasiun Gambir ke Manggarai itu hanya tiga menit, paling lama lima menit. Jadi penumpang bisa parkir di situ,” tutupnya.
Karena itu, koordinasi dan rapat internal antara PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daop 1, Pemprov DKI Jakarta, dan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) masih terus dilakukan. “Tentunya itu yang utama (lahan parkir). Kami sendiri masih meminta penyediaan lahan, sebab kewenangan kami terbatas,” ujar Vice President Coorporate Communication PT KAI Daop 1, Eva Chairunissa, Senin (28/10/2019).
Eva mengatakan, sekalipun PT KAI Daop 1 terlibat dalam pembangunan Stasiun Manggarai Ultimate, namun perannya hanya sebagai operator kereta api di wilayah Jakarta. Sementara untuk pembangunan melibatkan Direktorat Jenderal (Ditjen) Perkeretaapian Kemenhub. “Kalau lahan stasiun memang milik kami, tapikan lahan kami terbatas,” ucapnya.
Pantauan di lokasi, Stasiun Manggarai memang cukup padat. Volume kendaraan yang lalu lalang tidak sebanding dengan luas jalan, sehingga membuat kemacetan terjadi di kawasan ini setiap harinya, terutama saat pagi dan sore hari.
Sekalipun di kawasan itu terdapat dua lahan parkir untuk kendaraan bermotor, namun hal itu tidak mampu menampung banyak. Alhasil, banyak roda dua yang parkir on the street liar, yang lokasinya berseberangan di Stasiun Manggarai.
Sementara itu, Kasubag Humas Dirjen Perkeretaapian Kemenhub, Supandi, menegaskan, pihaknya tengah menyiapkan kantong parkir di Stasiun Manggarai, namun lokasinya cukup jauh dari stasiun.
Menurut Supandi, sebagai stasiun sentral, sebenarnya tidak perlu membangun kantong parkir yang luas di Stasiun Manggarai. Sebab untuk menuju Manggarai, aksesnya banyak. “Manggarai lebih mudah diakses. Manggarai bisa dilalui jalur kereta api listrik,” ujar Supandi.
Oleh karena itu, sekalipun nantinya terdapat lokasi parkir, namu kouta hanya sedikit. Hal ini juga untuk mendorong masyarakat menggunakan transportasi publik. “Ada tapi terbatas (kantong parkirnya). Ngapain naik motor atau mobil, kan bisa KRL atau Transjakarta,” kata Supandi.
Rencananya, pihaknya akan menyiapkan kantong parkir di area Pasar Raya Manggarai yang berjarak 100-200 meter dari Stasiun Manggarai. Sebagai alternatif, masyarakat juga bisa memarkirkan kendaraan di kawasan Stasiun Gambir.
Sebab, saat Stasiun Manggarai Ultimate resmi beroperasi, bukan tidak mungkin Stasiun Gambir bakal digunakan untuk Commuter Line. “Headway dari Stasiun Gambir ke Manggarai itu hanya tiga menit, paling lama lima menit. Jadi penumpang bisa parkir di situ,” tutupnya.
(thm)