Atasi Kemacetan, Kemenhub Dorong Pembangunan Jalur Puncak 2 dan 3

Minggu, 27 Oktober 2019 - 20:26 WIB
Atasi Kemacetan, Kemenhub...
Atasi Kemacetan, Kemenhub Dorong Pembangunan Jalur Puncak 2 dan 3
A A A
BOGOR - Persoalan kemacetan di Jalur Puncak, Bogor, mendapatkan perhatian serius dari pemerintah pusat. Pemerintah pun merencakan pembangunan Jalur Puncak 2 dan 3 sebagai solusi mengatasi kemacetan di jalur objek wisata tersebut.

Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, Budi Setyadi mengatakan, persoalan kemacetan Jalur Puncak dengan solusi rekayasa lalu lintas berupa one way memang sudah tidak relevan dan harus diganti atau dicarikan solusi lain."Jadi uji coba kanalisasi sistem 2-1 hari ini untuk menggantikan one way. Permintaan Pak Menteri persoalan di Jalur Puncak ini dari dulu hingga sekarang hampir sama, maka harus segera dicarikan solusi," kata Budi saat ditemui di Simpang Gadog, Jalur Puncak, Bogor, Minggu (27/10).

Budi menuturkan, pihaknya juga sempat melakukan survei bersama Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) pada lokasi rencana pembangunan Jalur Puncak 2 dan 3 yang digadang-gadang sebagai solusi macet Jalur Puncak 1. "Pembangunan Jalur Puncak 2 dan 3 itu jangka panjang dengan memilah mana yang lebih memungkinkan dan dalam hasil survei itu sudah kita putuskan. Sementara sekarang sedang kita lakukan kajiannya. Sebab ini butuh effort lagi, butuh kordinasi dan komunikasi lagi," tuturnya.

Namun demikian, lanjut dia, pihaknya segera mendorong Bupati Bogor Ade Yasin agar juga mencarikan solusi, bahwa permasalahan kemacetan yang perlu dilakukan solusi dengan segera itu bukan hanya jalur Puncak saja, tapi di Simpang Ciawi-Bogor juga harus jadi perhatian.

"Jadi saya kira apa yang dilakukan BPTJ dan semua jajaran kepolisian sebagai pelaksana di lapangan adalah program jangka pendek. Harapannya adalah akan mengganti pola sistem one way yang diterapkan sejak 1985 hingga 2019 ini dalam mengatasi kemacetan Puncak hanya perpanjang jarak saja," ujarnya.

Maka dari itu, dengan pola kanalisasi 2-1 ini yang merupakan hasil rapat bersama diharapkan juga ada perubahan, meskipun tidak menyelesaikan masalah kemacetan secara menyeluruh. "Namun demikian, apa yang sudah dilakukan dalam uji coba 27 hingga 3 November nanti dipastikan ada evaluasi yang hasilnya akan dijadikan pedoman kita dalam menyusun kebijakan," tuturnya.

Terlepas dengan evaluasi nanti, menurut Budi, solusi macet Puncak ini diperlukan adanya infrastruktur jalan baru yaitu pembangunan Jalur Puncak 2 dan 3."Sekarang tahapannya masih dalam survei dan selanjutnya dilakukan kajian terkait rencana pembangunan jalur Puncak 2 dan 3, yang akan dijadikan bahan perumusan. Nanti saya akan coba komunikasikan dengan Kemenhub dengan Balai Jalan Kementerian PUPR," ujarnya.

Sementara itu, Bupati Bogor Ade Yasin mengatakan, yang utama dari diberlakukannya sistem kanalisasi 2-1 di jalur Puncak ini adalah aksesibilitas warga sekitar Puncak. "Sehingga tak ada lagi jam naik dan turun yang dikeluhkan warga terkait sistem sebelumnya yakni one way, dimana masyarakat harus secara bergantian naik turun. Maka sekarang setiap saat masyarakat atau pengguna jalan bisa naik dan bisa turun," jelasnya.

Dia menjelaskan jika nanti dalam evaluasi pada uji coba kedua tepatnya 3 November mendatang dapat berjalan sukses lagi. "Maka sistem kanalisasi 2-1 ini akan diterapkan secara permanen," ungkap Ade.
(whb)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1353 seconds (0.1#10.140)