2020, Musim Kemarau Diperkirakan Terjadi April hingga Oktober

Selasa, 22 Oktober 2019 - 09:40 WIB
2020, Musim Kemarau Diperkirakan Terjadi April hingga Oktober
2020, Musim Kemarau Diperkirakan Terjadi April hingga Oktober
A A A
JAKARTA - Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) memprediksi musim kemarau pada tahun depan dimulai April hingga Oktober 2020 mendatang. Masyarakat diimbau mengoptimalkan usaha menjaga cadangan air melalui optimalisasi manajemen operasional air waduk saat musim penghujan dan melalui gerakan memanen air hujan.

Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati mengatakan, berdasarkan hasil monitoring dan analisa dinamika atmosfer, BMKG memprediksi pada tahun 2020 tidak terindikasi akan terjadi El Nino kuat. Hal serupa juga diprediksi oleh NOAA dan NASA (Amerika) serta JAMSTEC (Jepang).

"Hal ini menandai tahun 2020 nanti diperkirakan tidak ada potensi anomali iklim yang berdampak pada curah hujan di wilayah Indonesia. Curah hujan akan cenderung sama dengan pola iklim normal (klimatologisnya)," kata Dwikorita dalam siaran pers pada Selasa (22/10/2019).

Dwikorita mengungkapkan, musim kemarau umumnya akan dimulai pada April-Mei hingga Oktober 2020. Sedangkan wilayah di dekat ekuator, seperti Aceh, Sumatera Utara, dan Riau, musim kemarau pertama akan dimulai pada Februari-Maret 2020. Sehingga, lanjut dia, tetap perlu diwaspadai untuk potensi kondisi kering, yang dapat berdampak karhutla di awal tahun pada wilayah dekat ekuator tersebut.

Untuk 2019 saat ini, menurut Dwikorita, El Nino lemah telah berakhir pada Juli lalu, dan kondisi netral ini masih berlanjut hingga dipenghujung 2019. Fenomena yang saat ini sedang terjadi, adalah rendahnya suhu permukaan laut daripada suhu normalnya yang berkisar antara 26-27 derajat celcius di wilayah perairan Indonesia bagian selatan dan barat, sehingga berimplikasi pada kurangnya pembentukan awan di wilayah Indonesia.

"Dengan adanya fenomena tersebut, mengakibatkan awal musim hujan periode 2019/2020 mengalami kemuduran, dan sebagian besar wilayah Indonesia akan mulai memasuki musim hujan pada bulan November. Kecuali untuk wilayah Sumatera dan Kalimantan yang dimulai sejak pertengahan Oktober 2019," ujarnya.

Dwikorita mengimbau agar perlu mengoptimalkan usaha menjaga cadangan air melalui optimalisasi manajemen operasional air waduk saat musim penghujan dan melalui gerakan memanen air hujan.
(whb)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6283 seconds (0.1#10.140)