Kapal Cepat Tenggelam di Tanjung Priok, Satu Awak Menghilang
A
A
A
JAKARTA - Satu unit kapal bertipe anchor barge tenggelam di Perairan Dermaga 210 Terminal 3 Pelabuhan Tanjung Priok , Jakarta Utara, Selasa (15/10/2019) dini hari tadi. Kejadian itu membuat awak kapal, Sugimin (66), menghilang.
Kapal bernama Bina Rut milik PT Marunda Jaya, perusahaan yang bekerjasama dengan PT Pengerukan Indonesia (Rukindo) dalam proyek pengerukan dua pekan belakangan. Direktur Komersil dan Teknik Rukindo Ari Santoso mengatakan, proyek tersebut diadakan untuk menjaga kedalaman kolam dan dermaga agar tetap aman dilalui kapal.
Rukindo bermitra dengan beberapa perusahaan dalam proyek itu. Rukindo sendiri mengerahkan satu unit kapal keruk (clamshell) dengan dilengkapi dua unit kapal hopper barge. Ada pula satu unit tugboat dikerahkan Rukindo, sementara kapal Bani Rut yang dikerahkan Marunda Jaya hanya sebagai pendukung.
Ari menjelaskan, kapal ini biasanya digunakan mengantar dan menaikturunkan kru. Kapal juga memiliki panjangnya kurang lebih 14 meter, lebar empat meter.
"Saat itu aktivitas pengerukan baru selesai," kata Ari Santoso.
Kapal seberat 20 gross tonase itu awalnya tengah ditambatkan di Dermaga 210 Terminal 3 Pelabuhan Tanjung Priok. Saat kapal hendak digunakan di belakang salah satu clamshell, tiba-tiba kapal terbalik.
"Posisinya ini kapal bukan bocor. Penyebabnya apa, sedang dicari karena tenggelamnya terbalik. Enggak ahu kenapa kapal supporting ini langsung terbalik," ujarnya.
Saat tenggelam, ada dua orang awak di dalam kapal tersebut. Salah satu awak, Sargimin hilang usai peristiwa tenggelamnya kapal. Sementara satu awak lainnya berhasil menyelamatkan diri.
Hingga saat ini, proses evakuasi kapal maupun evakuasi korban masih dilakukan. Sementara itu, awak media tidak diperkenankan masuk ke dalam lokasi evakuasi.
Kapal bernama Bina Rut milik PT Marunda Jaya, perusahaan yang bekerjasama dengan PT Pengerukan Indonesia (Rukindo) dalam proyek pengerukan dua pekan belakangan. Direktur Komersil dan Teknik Rukindo Ari Santoso mengatakan, proyek tersebut diadakan untuk menjaga kedalaman kolam dan dermaga agar tetap aman dilalui kapal.
Rukindo bermitra dengan beberapa perusahaan dalam proyek itu. Rukindo sendiri mengerahkan satu unit kapal keruk (clamshell) dengan dilengkapi dua unit kapal hopper barge. Ada pula satu unit tugboat dikerahkan Rukindo, sementara kapal Bani Rut yang dikerahkan Marunda Jaya hanya sebagai pendukung.
Ari menjelaskan, kapal ini biasanya digunakan mengantar dan menaikturunkan kru. Kapal juga memiliki panjangnya kurang lebih 14 meter, lebar empat meter.
"Saat itu aktivitas pengerukan baru selesai," kata Ari Santoso.
Kapal seberat 20 gross tonase itu awalnya tengah ditambatkan di Dermaga 210 Terminal 3 Pelabuhan Tanjung Priok. Saat kapal hendak digunakan di belakang salah satu clamshell, tiba-tiba kapal terbalik.
"Posisinya ini kapal bukan bocor. Penyebabnya apa, sedang dicari karena tenggelamnya terbalik. Enggak ahu kenapa kapal supporting ini langsung terbalik," ujarnya.
Saat tenggelam, ada dua orang awak di dalam kapal tersebut. Salah satu awak, Sargimin hilang usai peristiwa tenggelamnya kapal. Sementara satu awak lainnya berhasil menyelamatkan diri.
Hingga saat ini, proses evakuasi kapal maupun evakuasi korban masih dilakukan. Sementara itu, awak media tidak diperkenankan masuk ke dalam lokasi evakuasi.
(whb)