Janji Ketua DPRD DKI Tuntaskan Banjir, Macet hingga Tata Kampung Kumuh

Senin, 14 Oktober 2019 - 21:10 WIB
Janji Ketua DPRD DKI Tuntaskan Banjir, Macet hingga Tata Kampung Kumuh
Janji Ketua DPRD DKI Tuntaskan Banjir, Macet hingga Tata Kampung Kumuh
A A A
JAKARTA - Ketua DPRD DKI Jakarta periode 2019-2024, Prasetyo Edi Marsudi berjanji akan membuat sejumlah terobosan baru bagi kemajuan Ibu Kota. Sejumlah program kerja pun telah dibuatnya untuk lima tahun ke depan.

"Saya ucapkan terimakasih kepada Ketua Umum ibu Megawati Soekarnoputri yang telah menugaskan kami di periode kedua ini dan juga DPP partai saya juga ucapkan terimakasih," kata Pras di DPRD DKI, Senin (14/10/2019).

Pras mengungkapkan, pada periode kedua ini akan membuat terobosan-terobosan baru bagi kemajuan Ibu Kota. Dia mengaku untuk periode kali ini berbeda dengan sebelumnya, karena pada lima tahun ke depan tidak ada tahun politik, sehingga memudahkan untuk membuat terobosan.

"Saya sudah punya program Join Qlue yang akan menampung keluhan warga Ibu Kota.," ungkapnya. Menurut dia, aplikasi Join Qlue ada di lantai 10, di mana semua informasi masyarakat terhadap kinerja atau APBD yang belum terintegrasi akan dilaksanakan sehingga pembangunan di Jakarta lebih baik.

"Masalah di Jakarta ada dua parameter, di Jakarta masih ada rumah kumuh, tempat kumuh seperti di Tambora. Itu menjadi prioritas saya dalam pembahasan anggaran APBD 2020 dan masalah banjir serta macet," urainya. (Baca: Lima Pimpinan DPRD DKI Jakarta 2019-2024 Telah Dilatik)

Dua masalah utama seperti kemacetan dan banjir, kata Pras juga akan masuk ke dalam prioritasnya bersama pimpinan DPRD DKI lima tahun ke depan.
"Ini juga harus menjadi prioritas dimana saya akan melihat anggaran dari eksekutif dari SKPD ini ngasih berapa. Saya akan koreksi dan saya akan prioritaskan masalah banjir, macet, dan pembangunan LRT , MRT cepat harus dituntaskan karena kemarin saat kita ketok palu fase 2 juga katanya sebentar lagi akan dilaksanakan," ujarnya.

Untuk masalah kemacetan, Electronic Road Pricing (ERP) juga akan menjadi bahasan utama. Jalan berbayar dinilai mampu mengurai kemacetan Jakarta.
"Ini juga skala prioritas, sebenarnya Jakarta enggak macet tapi karena ikat pinggang Jakarta ini ada Bogor, Bekasi Depok, Tangerang dan lain-lain itu yang membuat Jakarta pagi dan sore macet. Ini juga saya konsentrasi bagaimana cara ambil solusinya apalah ERP ini diginiin lagi atau gimana nanti akan dibahas dirapat dengan komisi-komisi," ucap Prasetyo.
(whb)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7244 seconds (0.1#10.140)