Belajar Road Safety Tak Sebatas Ujian SIM tapi Sepanjang Hayat

Rabu, 18 September 2019 - 13:55 WIB
Belajar Road Safety...
Belajar Road Safety Tak Sebatas Ujian SIM tapi Sepanjang Hayat
A A A
KASUS kecelakaan di wilayah hukum Polres Metro Bekasi sepanjang Januari-Agustus 2019 tergolong cukup tinggi.

Tercatat, sebanyak 484 kejadian dengan jum lah korban 681 orang. Dari jumlah tersebut, 32 orang meninggal dunia, luka berat 83 orang, dan luka ringan 566 orang. Sementara jumlah kerugian diperkirakan men capai Rp533.500.000. Upaya apa yang dilakukan untuk menekan kasus kecelakaan tersebut. Berikut wawancara KORAN SINDO dengan Kasat Lantas Metro Bekasi AKBP Tartono.

Bisa dijelaskan kenapa jumlah kasus kecelakaan cukup tinggi?
Pada Januari-Agustus 2019 jumlah kasus kecelakaan memang cukup tinggi. Saya kira banyak faktor yang mempengaruhi. Misalnya pertumbuhan kendaraan bermotor dan penduduk yang begitu tinggi ditambah tingkat kesadaran masyarakat tentang berlalu lintas masih rendah.

Saya sering sampaikan dan katakan bahwa taat aturan tertib berlalu lintas merupakan kesadaran dan tanggung jawab kita semua. Lalu lintas yang aman, selamat, tertib, dan lancar merupakan upaya membangun peradaban dan mendorong produktivitas sehingga dapat meningkatnya kualitas hidup. Nah, peka dan peduli terhadap keselamatan merupakan kewajiban yang senantiasa harus ditumbuhkembangkan sejak dini.

Upaya apa yang sudah dilakukan untuk menekan kasus kecelakaan?
Saya kira banyak. Misalnya edukasi road safety kepada kalangan milenial khususnya pelajar, mahasiswa, komunitas sepeda motor, komunitas ojek online, dan sebagainya. Kita undang mereka untuk sama-sama mendeklarasikan keselamatan berlalu lintas. Artinya, belajar tentang road safety tidak sebatas saat ujian SIM, tapi sepanjang hayat.

Apakah Upaya itu sudah cukup?
Saya kira tidak. Kami juga melakukan berbagai operasi bersama instansi terkait. Misalnya Operasi Patuh Jaya yang dilakukan pada 29 Agustus hingga 11 September 2019. Selama 14 hari itu kami telah menindak 6.777 pelanggaran. Dan patut kita syukuri, selama berjalannya operasi itu kasus kecelakaan menurun. Pelanggaran terbanyak dilakukan kendaraan roda dua karena melawan arus.

Bagaimana menindaklanjuti deklarasi keselamatan berlalu lintas?
Sejak awal kami ingin deklarasi tersebut tidak hanya sebatas seremonial tanpa hasil yang nyata. Kita tahu banyak kasus kecelakaan umumnya melibatkan kaum milenial. Terkait itu, kami sudah mengawasi dan ikut serta membantu. Misalnya bekerja sama dengan pihak sekolah sehingga mudah mengontrolnya.

Kami juga punya petugas keamanan dan keselamatan (kamsel) yang bertugas me la kukan penyuluhan ke sekolah dan kampus termasuk perusahaan. Mereka setiap hari keliling dari tempat satu ke tempat yang lain.

Misalnya saat masuk sekolah, bersama pihak guru, anggota melakukan pemeriksa apakah yang bersangkutan sudah punya SIM atau belum. Jika belum, dari sekolah harus ada sanksi tegas karena jika tidak, akan ditilang polisi.

Jika diklasifikasikan, siapa pelanggar lalu lintas terbanyak?
Pelanggaran terbanyak dilakukan ojek daring. Ini bisa dilihat saat Operasi Patuh Jaya dengan pelanggaran terbanyak melawan arus. Makanya dalam deklarasi keselamatan lalu lintas komunitas ojek daring kita libatkan. Kami harapkan mereka jadi pelopor keselamatan berlalu lintas.

Bagaimana dengan pembinaan ke dalam, khususnya petugas dilapangan?
Peningkatan sumber daya manusia (SDM) itu sangat penting dan sudah dilakukan. Apalagi, anggota mempunyai sifat dan perilaku berbeda dan dituntut bekerja 24 jam. Belum lagi jika ada masalah di rumah. Artinya, perilaku tersebut bisa jadi terbawa saat berada di lapangan. Oleh sebab itu, di perlukan pencerahan dan pembinaan.

Jika ada pungutan liar di lapangan?
Jelas akan kami tindak dan diserahkan kepada bagian profesi dan pengamanan (propam). Tapi kalau pelanggarannya masih ringan, cukup dibina saja. Prinsipnya kami terbuka. Jika ada polisi yang melanggar, silakan laporkan. Kami terbuka dan ada sanksi demosi, kalau sudah tidak sesuai dengan SOP anggota bisa disanksi mutasi.

Soal polisi yang berprestasi?
Itu pasti, kalau ada yang berprestasi pasti kami beri reward. Misalnya kenaikan pangkat atau sekolah. Begitu juga sebaliknya, jika ada polisi nakal, akan kita tindak sesuai aturan.

Ada pesan-pesan khusus untuk masyarakat?
Saya kira tertib berlalu lintas itu sangat penting. Artinya, jangan pertaruhkan nyawa kita di jalan hanya karena melakukan pelanggaran. Yang terpenting, bagaimana membangun budaya tertib berlalu lintas guna meningkatkan kualitas keselamatan dan menurunkan tingkat fatalitas korban kecelakaan. (Abdullah M Surjaya)
(nfl)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7523 seconds (0.1#10.140)