Terpapar Asap Pembakaran Arang, Guru SD di Cilincing Idap Pneumonia Akut

Rabu, 11 September 2019 - 23:37 WIB
Terpapar Asap Pembakaran...
Terpapar Asap Pembakaran Arang, Guru SD di Cilincing Idap Pneumonia Akut
A A A
JAKARTA - Saepudin (48), seorang guru SDN Cilincing 07 Pagi, Jakarta Utara, terbaring lemah di ruang perawatan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja, Jakarta Utara. Guru yang mengabdi di SDN Cilincing 07 Pagi sejak 2002 ini divonis dokter mengidap penyakit Pneumonia akut.

Penyakit yang dideritanya diduga diakibatkan asap dan debu pembakaran arang dan peleburan timah di Jalan Inspeksi Cakung Drain, Kelurahan Cilincing, Cilincing, Jakarta Utara.

Istri Saepudin, Dewi Ratnasari (37), menerangkan, vonis dokter tersebut diketahui melalui hasil rongent pada Maret 2019 lalu. Saat itu, kondisi Saepudin kian menurun dan harus menjalani pengobatan medis di ruang Intensive Care Unit (ICU) Rumah Sakit Pelabuhan Jakarta.

“Jadi waktu itu bapak (Saefudin) kondisinya drop dan dirawat di ruang ICU Rumah Sakit Pelabuhan Jakarta. Ternyata vonis dokter bapak sakit Pneumonia akut, lebih dari ISPA (infeksi saluran pernafasan akut),” terang Dewi, saat ditemui di RSUD Koja, Jakarta Utara, Rabu (11/9).

Hingga saat ini, Saefudin masih dirawat di RSUD Koja setelah masuk rumah sakit sejak Kamis (29/8/2019) lalu. Selain berharap kesembuhan, dia pun ingin lapak pembakaran arang dan peleburan timah berhenti operasi, sehingga udara di sekitar lokasi dinas suaminya itu bersih dari polusi.

“Harapannya lapak itu segera ditutup. Enggak hanya bapak saja yang butuh udara sehat, tapi ratusan siswa dan warga lainnya juga butuh udara yang bersih dan segar,” tandasnya.

Kepala Sekolah SDN Cilincing 07 Pagi Juhaedin menyesalkan adanya keberadaan lapak pembakaran arang dan peleburan timah yang berlokasi sekitar 50 meter dari sekolah. Tak ayal asap dan debu pekat kerap menyelimuti sekolah seiring hembusan arah angin ke arah sekolah.

Dia khawatir ke depannya siswa yang terus menerus menghirup udara kotor akan mengidap berbagai penyakit berbahaya. Untuk itu dia berharap ada kesadaran pemilik lapak untuk memberhentikan usahanya tersebut.

“Di sini kan banyak anak-anak. Mereka sangat terganggu dengan kondisi udara yang terkontaminasi ini. Apalagi kalua pagi hari di sini udaranya sangat buruk karena sisa dari pembakaran hingga dini hari,” tutupnya.

Diketahui, sedikitnya terdapat 18 lapak pembakaran arang dan dua lapak peleburan timah di Jalan Inspeksi Cakung Drain, Kelurahan Cilincing. Sejumlah warga telah mengadukan kondisi buruknya kualitas udara ini kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, baik secara langsung maupun melalui kanal aplikasi pengaduan.
(thm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0817 seconds (0.1#10.140)