Intip Kampung Tematik Unik di Komplek Perumahan Elite di Kembangan

Jum'at, 06 September 2019 - 09:16 WIB
Intip Kampung Tematik Unik di Komplek Perumahan Elite di Kembangan
Intip Kampung Tematik Unik di Komplek Perumahan Elite di Kembangan
A A A
JAKARTA - Pembangunan Kampung Tematik terus digencarkan Pemkot Administrasi Jakarta Barat. Selain membuat kampung di Kecamatan Palmerah, pembenahan Kampung Tematik juga dibangun di Kelurahan Meruya Utara, Kembangan.

Pantauan SINDOnews,Kampung yang berlokasi RW 07 ini cukup unik. Meskipun berada dalam komplek perumahan elite, namun tak menutup warga ikut terlibat langsung bergotong royong. Mereka kemudian membuat beberapa tempat yang menarik untuk belajar, bermain, berfoto, hingga mengobrol.

Tak hanya itu, hiasan dan tampilan menarik terlihat di beberapa tempat, mulai dari lampu kelap kelip yang menempel di sejumlah pohon. Kemudian orang orang sawah yang jarang ditemukan di lingkungan Jakarta. Selain itu, ada beberapa rumah yang dari bekas botol minuman kemasan, serta rumah jerami atau rumah sawah yang biasa ditemukan di kampung.

Tak hanya itu, di sana terdapat beragam macam ternak, mulai dari angsa, soang, lele, hingga burung love bird. Ada pula bagian dari bercocok tanam, seperti umbi umbian, padi, sayuran, hingga buah buahan.

Lurah Meruya Utara, Zaenudin, mengatakan, kampung tematik sengaja diciptakan agar warga dapat berinteraksi. Sebab dibangun di kawasan lingkungan elite yang terkesan egosenstris. “Makanya saya juga terkejut, kawasan proiklim ini bisa terbangun,” ucapnya saat ditemui di lokasi.

Sebelumnya, demi menciptakan hidup sehat, Pemkot Jakarta Barat membangun Kampung Tematik di beberapa wilayah. Mulai dari kampung literasi, kampung terang, dan kampung cerdas.

Berbeda dengan kampung lainnya, Kampung Tematik yang dibangun di wilayahnya penuh dengan pengajaran pendidikan. Karena itu, kawasan itu kerap dijadikan pembelajaran praktek sekolah sejumlah murid.

Sesekali, kata Zaenudin, pihaknya menggelar acara berkumpul warga di waktu weekend. Seperti joget, bermain, hingga makan bersama dilakukan di kawasan ini. “Kan di sini pakai bio gas dari sampah sampah warga,” jelas Zaenudin.

Kini ke depannya, Zaenudin akan membangun kampung serupa di sejumlah RW di lingkungannya. Koordinasi dengan Ketua RW sudah dilakukan demi mempercepat pembangunan Kampung Tematik.

Ketua RW 07, Widiatmoko, mengatakan membangun Kampung Tematik Proklim tak mudah. Ia harus terus mendekati warga sebelum akhirnya mau membangun kawasan ini.

Berada di pemukiman elite Komplek Taman Aries, membuat pembangunan Kampung Tematik itu tak mudah. Banyak warga yang lebih memilih membayar uang dibandingkan terjun langsung. “Tapi hebatnya, setelah kami kasih pengertian mereka mau. Yah, hampir lima tahun saya menggerakkan warga supaya mau,” ucapnya.

Selain itu, koordinasi dan rapat teknis pun kerap dilakukan di kawasan ini sembari melakukan aktivitas olahraga, seperti senam, bermain bola hingga lari pagi. Demi menjaga keamanan lingkungan dan etika bagi anak, Widiatmoko telah memasang closed circuit television (CCTV). Ia juga menjaga etika dan norma kesopanan bagi anak. Mereka diminta menghormati dan cium tangan kepada yang lebih tua.

Selain itu, kepada para asisten rumah tangga. Widiatmoko telah meminta untuk pintar dalam memilah sampah. Beberapa benda daur ulang disiapkan agar bisa di jual kembali dan menghasilkan penghasilan. “Jadi bank sampah di sini ada dua, dari BNI dan Yayasan Budha Suci. Dua pekan sekali mereka datang,” tutupnya.
(thm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5212 seconds (0.1#10.140)