Pemprov DKI Ingin Tumbuhkan Budaya Baca di Ruang Publik

Kamis, 05 September 2019 - 06:29 WIB
Pemprov DKI Ingin Tumbuhkan Budaya Baca di Ruang Publik
Pemprov DKI Ingin Tumbuhkan Budaya Baca di Ruang Publik
A A A
JAKARTA - Pemprov DKI Jakarta ingin menumbuhkan budaya literasi di semua ruang dan tempat, terutama di ruang ketiga. Hal ini lakukan sebagai rencana serius yang strategis untuk merangsang kebiasaan membaca.

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengatakan, menyambut baik dan mendukung penyelenggaraan Indonesia International Book Fair (IIBF) 2019, yang diisi dengan beragam kegiatan atraktif, diikuti peserta dari dalam dan luar negeri, pada 4-8 September 2019 di JCC Senayan.

Saat menyampaikan orasi literasi, Anies menuturkan, Pemprov DKI ingin mendorong semua pihak agar menjadikan budaya literasi sebagai sebuah gerakan. Bukan semata sebagai program pemerintah, namun sebagai gerakan bagi seluruh masyarakat Jakarta.

Hal ini, lanjut Anies, harus dilakukan dengan sebuah pendekatan, yakni kemitraan atau kolaborasi antara pemerintah dengan masyarakat di Jakarta untuk bekerja bersama membangun budaya atau tradisi literasi di Ibu Kota.
"Kita harus dorong bagaimana literasi itu bukan menjadi program pemerintah, tapi literasi itu menjadi gerakan seluruh masyarakat. Pendekatannya adalah kemitraan," kata Anies dalam sambutannya di IIBF, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (4/9/2019).

Anies menjelaskan, penumbuhan budaya literasi akan dilakukan di semua ruang atau tempat di Jakarta, terutama di ruang ketiga. Hal ini lakukan sebagai rencana serius yang strategis untuk merangsang kebiasaan membaca.
Menurut dia. pemerintah perlu membuka diri dengan pengaturan anggaran, sehingga anggaran tersebut dapat untuk memfasilitasi tumbuhnya kegiatan-kegiatan literasi di masyarakat, terutama pada ruang ketiga. Ruang ketiga itu nantinya akan didorong untuk menjadi tempat-tempat di mana promosi atas literasi itu dilakukan.

Salah satu misalnya nanti akan ada di ruang publik transportasi seperti Mass Rapid Transit (MRT) yang tengah di rancang program untuk para penumpang bisa pinjam buku di stasiun keberangkatan, dibaca di perjalanan, dan dikembalikan di stasiun tempat tujuan "Jadi, kami di Jakarta ingin mendorong penumbuhan literasi baca, khususnya itu dilakukan di semua tempat. Di sekolah dan di tempat-tempat yang kita biasa sebut ruang ketiga. Kita juga akan bangun lebih banyak perpustakaan, tempat penjualan buku, dan pasar buku ingin dikembangkan lebih jauh," ungkapnya.

Selain itu, Anies menekankan, promosi atas persoalan literasi juga harus dilakukan secara masif. Tidak hanya dikerjakan oleh pelaku-pelaku di bidang perbukuan dan pendidikan, tetapi juga melibatkan seluruh komponen yang merasakan pentingnya literasi tersebut.

"Literasi ini harus digaungkan, sehingga ini menjadi masalah kita, bukan masalah yang hanya dikelola oleh pemerintah. Itu harus kita dorong lebih banyak di semua aspek. Kami percaya pendekatan seperti ini akan sangat membantu kita dalam menumbuhkan tradisi literasi di Jakarta," ujarnya.

Direktur Utama PT Mass Rapid Transit (MRT), William Syahbandar mengatakan, pada Minggu, 8 September 2019 mendatang, pihaknya akan mencanangkan baca buku di MRT. Pertama, mengajak masyarakat donasi buku, kemudian disetiap stasiun akan disiapkan tempat orang bisa ambil buku, naik kereta baca buku dengan catatan saat turun mengembalikannya di tempat orang biasa mengambil buku.

"Kami ingin mendorong penumpang membaca buku," ungkapnya. Selain itu, lanjuta William, pihaknya juga akan melaksanakan kegiatan rutin. Misalnya setiap Minggu, akan dilaksanakan kegiatan semacam book street festival.
Kegiatan tersebut juga melibatkan masyarakat bekerja sama dengan ikatan penerbit Indonesia dan Chapter Jakarta."Ini baru awal. Kita akan terus memulai gerakan baca buku di Jakarta," ucapnya.
(whb)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0479 seconds (0.1#10.140)