Pemprov DKI Mulai Antisipasi Banjir dengan Keruk Saluran Air dan Waduk
A
A
A
JAKARTA - Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta berupaya melakukan antisipasi genangan dan banjir di musim kemarau. Saat ini yang dilakukan adalah dengan mengeruk sejumlah saluran penghubung dan waduk di Jakarta.
Kepala Dinas SDA DKI Jakarta, Juani Yusuf mengatakan, pihaknya tengah mengeruk sungai, waduk hingga saluran air penghubung dengan menggunakan alat eskavator.
"Sekitar delapan ribu personel pasukan biru untuk bergerak melakukan upaya pencegahan genangan dan banjir. Pompa stasioner dan portabel juga kita pastikan dalam kondisi baik agar selalu siap digunakan," kata Juani saat di konfirmasi, Selasa (3/9/2019).
Juani menuturkan, pihaknya juga membidik pencegahan genangan di ruas jalan seperti underpass, untuk memastikan bahwa bukan hanya pemukiman yang terbebas dari genangan dan bajir.
"Saat ini pengoperasian pompa di bawah Dinas Marga. Tugas kami adalah mematikan kolam di sekitar underpass yang memiliki daya tampung maksimal, jadi kita lakukan pengerukan-pengerukan sebelum musim hujan tiba," ujar Juani.
Demi mencegah genangan di underpass yang notabene lebih rendah sangat diperlukan kecepatan pengoperasian pompa dan daya tampung kolam yang optimal. "Kita perlu cepat, kalau pompa terlambat dioperasikan bisa berimbas pada terjadinya genangan," ungkap Juani.
Selain upaya pencegahan genangan di underpass, pihaknya juga memantau salurai air disekitat lokasi yang menjadi objek pembangunan, hal ini dilakukan untuk memastikan saluran tetap berfungsi dengan baik jika sewaktu waktu hujan turun.
"Jangan sampai saluran yang ada tertutup material proyek sehingga terjadi penyumbatan. Termasuk, tali-tali air kita cek. Semoga dengan berbagai upaya yang kita lakukan dapat membuahkan hasil maksimal mencegah genangan dan banjir," pungkasnya.
Kepala Dinas SDA DKI Jakarta, Juani Yusuf mengatakan, pihaknya tengah mengeruk sungai, waduk hingga saluran air penghubung dengan menggunakan alat eskavator.
"Sekitar delapan ribu personel pasukan biru untuk bergerak melakukan upaya pencegahan genangan dan banjir. Pompa stasioner dan portabel juga kita pastikan dalam kondisi baik agar selalu siap digunakan," kata Juani saat di konfirmasi, Selasa (3/9/2019).
Juani menuturkan, pihaknya juga membidik pencegahan genangan di ruas jalan seperti underpass, untuk memastikan bahwa bukan hanya pemukiman yang terbebas dari genangan dan bajir.
"Saat ini pengoperasian pompa di bawah Dinas Marga. Tugas kami adalah mematikan kolam di sekitar underpass yang memiliki daya tampung maksimal, jadi kita lakukan pengerukan-pengerukan sebelum musim hujan tiba," ujar Juani.
Demi mencegah genangan di underpass yang notabene lebih rendah sangat diperlukan kecepatan pengoperasian pompa dan daya tampung kolam yang optimal. "Kita perlu cepat, kalau pompa terlambat dioperasikan bisa berimbas pada terjadinya genangan," ungkap Juani.
Selain upaya pencegahan genangan di underpass, pihaknya juga memantau salurai air disekitat lokasi yang menjadi objek pembangunan, hal ini dilakukan untuk memastikan saluran tetap berfungsi dengan baik jika sewaktu waktu hujan turun.
"Jangan sampai saluran yang ada tertutup material proyek sehingga terjadi penyumbatan. Termasuk, tali-tali air kita cek. Semoga dengan berbagai upaya yang kita lakukan dapat membuahkan hasil maksimal mencegah genangan dan banjir," pungkasnya.
(ysw)