Berantas Narkoba, Kapolda Metro Apresiasi Polres Jakbar
A
A
A
JAKARTA - Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Gatot Edi Pramono mengapresiasi kinerja dan pelayanan Polres Metro Jakarta Barat. Ia meminta agar polres lain meniru apa yang dilakukan Polres Jakarta Barat.
"Tadi saya melihat ada beberapa hal yang positif seperti Media Centre. Pendekatan yang dilakukan Kapolres merupakan strategi kapolres. Mungkin polres lain ada yang sudah melakukan, tapi ada hal hal yang positif, saya sampaikan untuk kita tularkan ke polres lain untuk mencapai apa yang menjadi prioritas yang sudah saya canangkan dalam kebijakan saya," kata Gatot dalam kunjungannya ke Polres Jakarta Barat, Selasa (13/8/2019).
Gatot melihat, kunjungan kerjanya tak lain melihat kinerja polres dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Karena itu, hal pertama yang dilakukan, yakni memberikan pelayanan pemeliharaan kamtibmas di Jakarta Barat.
"Kedua yang terkait tentang perlindungan, pengayoman dan pelayanan publik yang diberikan kepada masyarakat. Ketiga pelayanan penegakan hukum," tuturnya.
Selain itu, Gatot mengapresiasi, upaya-upaya yang dilakukan Kapolres. Ia melihat Polres Jakarta Barat di bawah kepemimpinan Kombes Pol Hengki Haryadi melakukan banyak inovasi dan kreativitas. Bahkan Kapolda mencatat ada tiga hal penting.
Pertama, lanjutnya, Jakarta Barat yang dulunya banyak narkoba, kini tengah diupayakan zero narkoba. Hal itu membuat pengungkapan narkoba meningkat.
"Selain itu terhadap narkoba yang berkembang di luar. Kapolres juga zero terhadap narkoba di lingkungan polres. Jadi terlihat dalam pelanggaran juga mengalami penurunan," ucapnya.
Selain itu, ada zero premanisme yang menjadi prioritas kebijakan Kapolda. Penindakan masif yang terus dilakukan terhadap preman atau kelompok tertentu yang melakukan tindakan kepada masyarakat seperti penguasaan lahan.
"Kita akan sikat habis itu semua, itu sudah dikerjakan Kapolres. Mungkin masih ada, tapi ke depannya akan dilakukan lagi, tujuannya untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat kita," ucapnya.
Selanjutnya, zero intolerance, yang menjadi tantangan ke depan. Kapolres bekerja sama dengan stakeholder seperti tokoh masyarakat dan tokoh agama demi meminimalisir ini.
Termasuk pelayanan publik, inovasi terlihat dengan adanya media centernya, masyarakat bisa mengakses langsung. Meski demikian, kedepannya kreativitas terus dilakukan mengingat permasalahan yang kian kompleks.
"Harapan dan tuntutan masyarakat akan semakin dinamis dan tinggi terhadap polri," tandasnya.
"Tadi saya melihat ada beberapa hal yang positif seperti Media Centre. Pendekatan yang dilakukan Kapolres merupakan strategi kapolres. Mungkin polres lain ada yang sudah melakukan, tapi ada hal hal yang positif, saya sampaikan untuk kita tularkan ke polres lain untuk mencapai apa yang menjadi prioritas yang sudah saya canangkan dalam kebijakan saya," kata Gatot dalam kunjungannya ke Polres Jakarta Barat, Selasa (13/8/2019).
Gatot melihat, kunjungan kerjanya tak lain melihat kinerja polres dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Karena itu, hal pertama yang dilakukan, yakni memberikan pelayanan pemeliharaan kamtibmas di Jakarta Barat.
"Kedua yang terkait tentang perlindungan, pengayoman dan pelayanan publik yang diberikan kepada masyarakat. Ketiga pelayanan penegakan hukum," tuturnya.
Selain itu, Gatot mengapresiasi, upaya-upaya yang dilakukan Kapolres. Ia melihat Polres Jakarta Barat di bawah kepemimpinan Kombes Pol Hengki Haryadi melakukan banyak inovasi dan kreativitas. Bahkan Kapolda mencatat ada tiga hal penting.
Pertama, lanjutnya, Jakarta Barat yang dulunya banyak narkoba, kini tengah diupayakan zero narkoba. Hal itu membuat pengungkapan narkoba meningkat.
"Selain itu terhadap narkoba yang berkembang di luar. Kapolres juga zero terhadap narkoba di lingkungan polres. Jadi terlihat dalam pelanggaran juga mengalami penurunan," ucapnya.
Selain itu, ada zero premanisme yang menjadi prioritas kebijakan Kapolda. Penindakan masif yang terus dilakukan terhadap preman atau kelompok tertentu yang melakukan tindakan kepada masyarakat seperti penguasaan lahan.
"Kita akan sikat habis itu semua, itu sudah dikerjakan Kapolres. Mungkin masih ada, tapi ke depannya akan dilakukan lagi, tujuannya untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat kita," ucapnya.
Selanjutnya, zero intolerance, yang menjadi tantangan ke depan. Kapolres bekerja sama dengan stakeholder seperti tokoh masyarakat dan tokoh agama demi meminimalisir ini.
Termasuk pelayanan publik, inovasi terlihat dengan adanya media centernya, masyarakat bisa mengakses langsung. Meski demikian, kedepannya kreativitas terus dilakukan mengingat permasalahan yang kian kompleks.
"Harapan dan tuntutan masyarakat akan semakin dinamis dan tinggi terhadap polri," tandasnya.
(mhd)