Kronologis Penyelamatan Aisyah dari Pelukan Terakhir Ibunya

Kamis, 01 Agustus 2019 - 20:02 WIB
Kronologis Penyelamatan Aisyah dari Pelukan Terakhir Ibunya
Kronologis Penyelamatan Aisyah dari Pelukan Terakhir Ibunya
A A A
TANGERANG - Fatmawati (40) tampak sangat pucat. Darah seperti tidak mengalir lagi pada wajahnya. Namun, tangannya tetap kuat memeluk putrinya Aisyah yang berusia 1 tahun.

Fatmawati merupakan korban meninggal dunia dalam kecelakaan mobil Sigra tertimpa truk tanah di Jalan Imam Bonjol, depan Hotel Olive, Karawaci, Kota Tangerang, pada Kamis (1/8/2019) serkitar pukul 05.30 WIB.

Sebelum menghembuskan napas terakhir, Fatmawati yang duduk di belakang driver taksi online Daihatsu Sigra bernomor polisi B 1932 COE itu, menyelamatkan putrinya.

Dengan sekuat tenaga, dia menahan timpahan badan truk yang jatuh menghantam atap mobil yang ditumpanginya. Dia memangku dan mendekap tubuh putrinya. Sehingga, anak itu tidak jatuh terpelanting.

Bahkan, dia berhasil dengan tenaga yang tersisa, mendorong putrinya keluar melalui celah jendela yang ringsek agar anaknya bisa selamat, meski harus menjadi yatim.

Jeritan minta tolong dan tangis histeris gadis 1 tahun itu pun begitu memekakan telinga. Namun, suara Fatmawati yang berada di ujung tenggorokan, terdengar jelas. "Selamatkan Aisyah," katanya lirih.

Dengan susah payah, warga pun akhirnya berhasil mengangkat Aisyah yang terjepit di dalam mobil. Melalui jendela mobil yang pecah. Aisyah pun akhirnya diselamatkan.

Saat Aisyah dilepaskan dari dekapan erat ibunya, jerit tangis gadis kecil ini pun kembali pecah. Peristiwa ini membuat pilu hati warga yang membantu evakuasi. Inilah saat-saat terakhir Aisyah dengan ibunya.

Fatmawati pun tidak lagi bicara. Napasnya langsung terhenti. Aisyah sudah selamat, meski akhirnya menjadi anak yatim. Langkah gadis ini masih cukup panjang.

Kisah perjuangan Fatmawati diakhir hidup itu diceritakan oleh Ade, salah seorang saksi mata di lokasi kejadian. Diceritakan dia, kondisi Fatmawati sebenarnya parah. Tetapi, dia berhasil selamatkan putrinya itu.

"Keadaan tubuhnya penuh luka, karena dia terjepit atap mobil yang tertimpa truk bermuatan tanah," kata Ade kepada SINDOnews di lokasi kecelakaan, Kamis (1/8/2019).

Ade yang ikut membantu proses evakuasi Fatmawati menambahkan, wanita tangguh itu masih bisa bernapas saat warga berusaha menyingkirkan tumpukan tanah yang sempat mengubur minibus tersebut.

Baru setelah tanah berhasil disingkirkan sedikit demi sedikit, badannya mulai bisa digerakkan. Proses evakuasi itu memang cukup lama, karena dengan alat seadanya. (Baca Juga: Tertimpa Truk Tanah Satu Jam, Balita Selamat karena Didekap sang Ibu
"Warga menggali hanya dengan cangkul dan sekop. Tetapi yang membuat warga sulit mengeluarkannya, kondisi mobil yang ringsek parah. Sehingga, badan korban jadi terjepit. Tetapi dia masih bicara," paparnya.

Dengan mata mulai mengawang-awang dan tenaga yang tersisa, Fatmawati juga ikut mendorong putrinya ke luar jendela. Sehingga, langsung diberi pertolongan. (Baca Juga: Kronologi Kecelakaan Truk Tanah Timpa Minibus di Tangerang
"Dia hanya berkata tolongin anak saya. Dia juga menggerakkan tangannya dan mengeluarkan Aisyah dipangkuannya yang sempit. Waktu sekitar jam 6 pagi itu, ibunya masih bergerak, masih hidup," ungkapnya.

Melalui usaha yang sangat keras tersebut, akhirnya Aisyah bisa dikeluarkan dari jendela mobil sebelah kiri. Kondisi jendela itu sangat sempit, hanya cukup untuk balita.

Sedangkan Fatmawati, berada di sisi kanan. Tepatnya di belakang sopir. Kondisi inilah yang paling parah tertimpa badan truk bermuatan tanah itu. Dengan tubuh penuh luka itu, Fatmawati berjuang untuk putrinya.
Kronologis Penyelamatan Aisyah dari Pelukan Terakhir Ibunya
"Iya, jadi ibu itu ada di posisi paling kanan, di belakang sopir. Itu yang ketimpa paling parah sama truk. Tapi sempat ngasih anaknya. Ngomong tolong selamatkan anak saya mas. Berulang kali gitu," terangnya.

Angger, saksi mata lainnya yang juga ada di lokasi kejadian mengatakan, sebelum berhasil dievakuasi, gadis Aisyah sempat terkurung di dalam mobil selama satu jam. (Baca Juga: Minibus Tertimpa Truk Tanah, Balita Selamat Tiga Orang Diduga Tewas
"Nangis kejer. Sekitar satu jam-an lah. Sempat nangis di dalam urukan tanah. Kagak, kan didekapan si cewe (Fatmawati) itu. Jadi gadis (Aisyah) itu duduk dipangku (Fatmawati). Sepertinya itu memang ibunya, pakai jilbab," terangnya.

Saat balita itu telah dievakuasi, tangisnya bertambah pecah. Apalagi, kata dia, anak itu melihat dengan mata kepanya sendiri dan ikut menjadi korban kecelakaan yang menewaskan ibunya.

"Saya suka sedih kalau melihat anak itu. Hati seperti tersayat. Dia melihat dengan mata kepalanya sendiri dan merasakan, bagaimana terjepit dan ibunya melepaskan dia untuk hidup," tukasnya. (Baca Juga: Ini Penyebab Truk Tanah Terguling hingga Menimpa Minibus di Karawaci(mhd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6257 seconds (0.1#10.140)