Viral Makan Kucing Hidup, Abah Grandong Minta Maaf
A
A
A
JAKARTA - Beberapa hari belakangan, masyarakat digegerkan dengan sebuah video pria bertopi biru memakan kucing hidup-hidup yang beredar di media sosial Instagram.
Pada video tersebut terlihat seorang pria sedang memakan kucing hidup-hidup. Hal itu dikarenakan terlihat darah pada mulut si pria dan kucing yang dipegangnya.
Video tersebut diunggah akun Instagram @jadetabek.info pada Senin, 29 Juli 2019. Dalam unggahannya, ditulis jika lokasi kejadian di kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat.
"Viralnya video mengenai memakan binatang kucing yang telah beredar di media sosial, kami tidak ada niatan untuk membuat video tersebut dan tidak ada juga niat untuk memviralkan video ke kalangan masyarakat," kata Abah Naca atau yang sering disapa dengan nama Abah Grandong pada saat dikonfirmasi di Jakarta, Rabu (31/7/2019).
"Dengan adanya video tersebut yang telah meresahkan masyarakat Indonesia, kami meminta maaf kepada kalangan masyarakat yang ada di Indonesia, atraksi tersebut itu adalah kebudayaan dari Banten yaitu debus," sambungnya.
Kejadian tersebut hanya diketahui oleh pihak keamanan Security dari PT Citra Marga Nusaphala Persada milik Yusuf Hamka, kejadian tersebut bukan sekadar untuk pamer semata saja, dikarenakan kejadian ini hanya untuk hiburan semata.
"Dalam melakukan aksinya suasana aktivitas di sekitar tidak ada pedagang, dan kami tidak ada niatan untuk menakuti warga sekitar," ungkap dia.
(Baca juga: Pria Pemakan Kucing Ternyata Penjaga Lahan Sengketa di Kemayoran)
Lebih jauh ia menjelaskan pada saat melakukan aksi itu lokasi semua tertutup tidak ada satupun dari warga yang melihat kejadian aksi memakan kucing, aktivitas pedagang di sekitar pun juga sudah tidak ada.
"Dan kami pun tidak akan menghilangkan kebudayaan Banten seperti debus tersebut, adalah turun menerun dari nenek moyang kita. Pada saat melakukan aksi memakan kucing kondisi sudah di luar kesadaran, kami menggunakan ilmu kebatinan yang tanpa sepengetahuan orang awam," terang dia.
Ia juga meminta kepada masyarakat untuk tidak mempraktekan aksi nekat tersebut. "Untuk aksi memakan kucing ini jangan sekali-kali dilakukan atau diperagakan tanpa adanya orang ahli, kami juga aksi ini hanya cukup sekali saja," tutupnya.
Pada video tersebut terlihat seorang pria sedang memakan kucing hidup-hidup. Hal itu dikarenakan terlihat darah pada mulut si pria dan kucing yang dipegangnya.
Video tersebut diunggah akun Instagram @jadetabek.info pada Senin, 29 Juli 2019. Dalam unggahannya, ditulis jika lokasi kejadian di kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat.
"Viralnya video mengenai memakan binatang kucing yang telah beredar di media sosial, kami tidak ada niatan untuk membuat video tersebut dan tidak ada juga niat untuk memviralkan video ke kalangan masyarakat," kata Abah Naca atau yang sering disapa dengan nama Abah Grandong pada saat dikonfirmasi di Jakarta, Rabu (31/7/2019).
"Dengan adanya video tersebut yang telah meresahkan masyarakat Indonesia, kami meminta maaf kepada kalangan masyarakat yang ada di Indonesia, atraksi tersebut itu adalah kebudayaan dari Banten yaitu debus," sambungnya.
Kejadian tersebut hanya diketahui oleh pihak keamanan Security dari PT Citra Marga Nusaphala Persada milik Yusuf Hamka, kejadian tersebut bukan sekadar untuk pamer semata saja, dikarenakan kejadian ini hanya untuk hiburan semata.
"Dalam melakukan aksinya suasana aktivitas di sekitar tidak ada pedagang, dan kami tidak ada niatan untuk menakuti warga sekitar," ungkap dia.
(Baca juga: Pria Pemakan Kucing Ternyata Penjaga Lahan Sengketa di Kemayoran)
Lebih jauh ia menjelaskan pada saat melakukan aksi itu lokasi semua tertutup tidak ada satupun dari warga yang melihat kejadian aksi memakan kucing, aktivitas pedagang di sekitar pun juga sudah tidak ada.
"Dan kami pun tidak akan menghilangkan kebudayaan Banten seperti debus tersebut, adalah turun menerun dari nenek moyang kita. Pada saat melakukan aksi memakan kucing kondisi sudah di luar kesadaran, kami menggunakan ilmu kebatinan yang tanpa sepengetahuan orang awam," terang dia.
Ia juga meminta kepada masyarakat untuk tidak mempraktekan aksi nekat tersebut. "Untuk aksi memakan kucing ini jangan sekali-kali dilakukan atau diperagakan tanpa adanya orang ahli, kami juga aksi ini hanya cukup sekali saja," tutupnya.
(maf)