BEM UI Geruduk Rektorat Tolak Masuk Kampus Berbayar
A
A
A
DEPOK - Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) menggelar aksi damai di depan Gedung Rektorat UI pada Senin (8/7/2019). Puluhan mahasiswa ini menolak kebijakan rektorat yang akan memberlakukan masuk UI berbayar.
Para mahasiswa masuk berbayar di UI adalah kebijakan yang tidak logis. “Pertama ketika dibilang parking menyesatkan, karena akses yang ditutup bukan tempat parkir itu jalan. Dan berdasarkan UU tentang Jalan, ada jalan yang dimaksud yaitu jalan tol, umum, dan khusus. Yang ada di UI ini jalan khusus, satu-satunya dari ketiga jenis jalan itu yang dapat dilakukannya pengusahaan (dalam artian bisnis) adalah jalan tol. Makanya boleh ada penarikan uang di jalan tol,” ungkap Ketua BEM UI, Manik Margana Mahendra ditemui di sela-sela aksi, Senin (8/7/2019).
Manik menuturkan, tuntutan yang diminta mahasiswa agar keberatan mereka perihal kebijakan masuk UI berbayar bisa diakomodir. Mahasiswa akan melakukan berbagai upaya agar aspirasinya didengar. Termasuk berkordinasi dengan berbagai pihak, salah satunya Panitia Penjaringan dan Penyaringan Calon Rektor (P3CR).
"Karena momentum ini untuk calon rektor baru. Kita harapannya berada di kebijakan ini ada di dua kepemimpinan berbeda. Rektor sekarang dan yang baru ini,” tegasnya.( Baca: Mahasiswa Tolak Masuk Kampus UI Depok Berbayar )
Menurut Manik, mahasiswa berharap agar rektor yang baru nanti bisa mendukung aspirasi mahasiswa dan masyarakat sekitar. Mahasiswa juga akan melakukakn audiensi dengan Wakil Rektor II yang berhubungan dengan kebijakan tersebut, tujuannya agar ada perbaikan kebijakan.
"Tadi bertemu P3CR. Harapan kami masukan indikator khusus calon rektor tentang azas-azas pemerintahan yang baik bisa dimasukkan ke indikator pemilihan rektor baik. Bagaimana rektor pro dgn kegiatan mahasiswa,” ucapnya.
Para mahasiswa masuk berbayar di UI adalah kebijakan yang tidak logis. “Pertama ketika dibilang parking menyesatkan, karena akses yang ditutup bukan tempat parkir itu jalan. Dan berdasarkan UU tentang Jalan, ada jalan yang dimaksud yaitu jalan tol, umum, dan khusus. Yang ada di UI ini jalan khusus, satu-satunya dari ketiga jenis jalan itu yang dapat dilakukannya pengusahaan (dalam artian bisnis) adalah jalan tol. Makanya boleh ada penarikan uang di jalan tol,” ungkap Ketua BEM UI, Manik Margana Mahendra ditemui di sela-sela aksi, Senin (8/7/2019).
Manik menuturkan, tuntutan yang diminta mahasiswa agar keberatan mereka perihal kebijakan masuk UI berbayar bisa diakomodir. Mahasiswa akan melakukan berbagai upaya agar aspirasinya didengar. Termasuk berkordinasi dengan berbagai pihak, salah satunya Panitia Penjaringan dan Penyaringan Calon Rektor (P3CR).
"Karena momentum ini untuk calon rektor baru. Kita harapannya berada di kebijakan ini ada di dua kepemimpinan berbeda. Rektor sekarang dan yang baru ini,” tegasnya.( Baca: Mahasiswa Tolak Masuk Kampus UI Depok Berbayar )
Menurut Manik, mahasiswa berharap agar rektor yang baru nanti bisa mendukung aspirasi mahasiswa dan masyarakat sekitar. Mahasiswa juga akan melakukakn audiensi dengan Wakil Rektor II yang berhubungan dengan kebijakan tersebut, tujuannya agar ada perbaikan kebijakan.
"Tadi bertemu P3CR. Harapan kami masukan indikator khusus calon rektor tentang azas-azas pemerintahan yang baik bisa dimasukkan ke indikator pemilihan rektor baik. Bagaimana rektor pro dgn kegiatan mahasiswa,” ucapnya.
(whb)