Kasus Pencurian Senpi Brimob di Aksi 22 Mei, Empat pelaku Masih Diburu
A
A
A
JAKARTA - Polres Metro Jakarta Barat kembali mengamankan tiga pelaku tambahan, Diki Fajar Prasetyo, Dimas Arie Sadewo, dan Wawan Adi Irawan dalam kasus pencurian dan penjarahan benda milik Brimob, termasuk senjata api saat kerusuhan demo 22 Mei .
Kapolres Metro Jakarta Barat, Kombes Pol Hengki Haryadi mengatakan ketiganya diamankan usai satu pelaku sebelumnya, Supriatna Jaelani memberikan keterangannya kepada polisi.
Dari ketiganya, dua pelaku, yakni Dimas dan Wawan harus tertembus timah panas di betisnya. Keduanya terpaksa ditembak karena melawan saat polisi mencoba meringkusnya.
"Jadi bukan satu pelaku. Hingga kini ada empat orang, tapi kami masih memburu pelaku lainnya. Sedikitnya ada empat pelaku lain yang masih buron," kata Hengki di Mapolres Metro Jakarta Barat, Jumat (14/6/2019).
Sebelumnya, Supriatna Jaelani diamankan Satreskrim Polres Metro Jakarta Barat usai terbukti melakukan pencurian, penjarahan, serta penyalahgunaan senjata api saat kerusuhaan terjadi saat Demo 22 Mei 2019 lalu. Saat itu ia mencuri sebuah tas berisi senjata glock 17 beserta 13 peluru dan uang tunai Rp50 juta.
Hengki melanjutkan usai penangkapan keduanya, Selasa, 11 Juni 2019 lalu. Polisi mendapati serangkaian fakta baru, salah satunya para pelaku sengaja melakukan kerusuhan usai dibayar seorang berinisial W. ( Baca: Curi Senjata Brimob Saat Kerusuhan 22 Mei, Supriatna Diciduk Polisi )
Mereka kemudian datang dari Bekasi dan menjarah di jalan Brigjend Katamso, Palmerah, Jakarta Barat. "Pelaku W sudah kami amankan. Saat ini masih kami periksa," kata Hengki.
Usai kejadian ini, Hengki melanjutkan pihaknya langsung menyelidiki, sejumlah Closed Circuit Television (CCTV) dilakukan pemeriksaan hingga akhirnya terungkap empat pelaku yang diduga kuat melakukan pengerusakan, pencurian, penjarahan, hingga membakar mobil Brimob itu. Kebetulan saat itu, kondisi sekitar yang rusuh membuat suasana sangat mencekam.
Dari pemeriksaan CCTV, polisi mengamankan Supriatna, keterangannya kemudian mendorong polisi mengamankan tiga pelaku lainnya.
"Selain mencuri barang itu semua, ada beberapa benda lainnya yang masih kami cari. Salah satu senjata laras licin (pelontar gas air mata)," kata Hengki.
Kepada empat pelaku yang masih berkeliaran, Hengki mengultimatum agar menyerah, sebab identitas keempatnya telah dikantongi dan tengah diburu pihaknya. Tindak tegas bakal diberikan bila keempatnya melawan.Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat, AKBP Edi Suranta Sitepu mengatakan pihaknya masih menyelidiki senjata glock 17 yang dicuri pelaku. Meskipun 13 peluru yang sebelumnya hilang telah ditemukan. Namun Edi tak menampik bila pistol rentan digunakan untuk melakukan kriminal.
"Masih kami selidiki. Sejauh ini belum ditemukan bahwa Pistol itu digunakan untuk tindak kejahatan," kata Edi.
Selain mengamankan pistol itu, polisi juga mengamankan Rp1,135 juta. Sementara sisa uang di ketahui telah dibagi bagikan kepada keempat pelaku.
Kapolres Metro Jakarta Barat, Kombes Pol Hengki Haryadi mengatakan ketiganya diamankan usai satu pelaku sebelumnya, Supriatna Jaelani memberikan keterangannya kepada polisi.
Dari ketiganya, dua pelaku, yakni Dimas dan Wawan harus tertembus timah panas di betisnya. Keduanya terpaksa ditembak karena melawan saat polisi mencoba meringkusnya.
"Jadi bukan satu pelaku. Hingga kini ada empat orang, tapi kami masih memburu pelaku lainnya. Sedikitnya ada empat pelaku lain yang masih buron," kata Hengki di Mapolres Metro Jakarta Barat, Jumat (14/6/2019).
Sebelumnya, Supriatna Jaelani diamankan Satreskrim Polres Metro Jakarta Barat usai terbukti melakukan pencurian, penjarahan, serta penyalahgunaan senjata api saat kerusuhaan terjadi saat Demo 22 Mei 2019 lalu. Saat itu ia mencuri sebuah tas berisi senjata glock 17 beserta 13 peluru dan uang tunai Rp50 juta.
Hengki melanjutkan usai penangkapan keduanya, Selasa, 11 Juni 2019 lalu. Polisi mendapati serangkaian fakta baru, salah satunya para pelaku sengaja melakukan kerusuhan usai dibayar seorang berinisial W. ( Baca: Curi Senjata Brimob Saat Kerusuhan 22 Mei, Supriatna Diciduk Polisi )
Mereka kemudian datang dari Bekasi dan menjarah di jalan Brigjend Katamso, Palmerah, Jakarta Barat. "Pelaku W sudah kami amankan. Saat ini masih kami periksa," kata Hengki.
Usai kejadian ini, Hengki melanjutkan pihaknya langsung menyelidiki, sejumlah Closed Circuit Television (CCTV) dilakukan pemeriksaan hingga akhirnya terungkap empat pelaku yang diduga kuat melakukan pengerusakan, pencurian, penjarahan, hingga membakar mobil Brimob itu. Kebetulan saat itu, kondisi sekitar yang rusuh membuat suasana sangat mencekam.
Dari pemeriksaan CCTV, polisi mengamankan Supriatna, keterangannya kemudian mendorong polisi mengamankan tiga pelaku lainnya.
"Selain mencuri barang itu semua, ada beberapa benda lainnya yang masih kami cari. Salah satu senjata laras licin (pelontar gas air mata)," kata Hengki.
Kepada empat pelaku yang masih berkeliaran, Hengki mengultimatum agar menyerah, sebab identitas keempatnya telah dikantongi dan tengah diburu pihaknya. Tindak tegas bakal diberikan bila keempatnya melawan.Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat, AKBP Edi Suranta Sitepu mengatakan pihaknya masih menyelidiki senjata glock 17 yang dicuri pelaku. Meskipun 13 peluru yang sebelumnya hilang telah ditemukan. Namun Edi tak menampik bila pistol rentan digunakan untuk melakukan kriminal.
"Masih kami selidiki. Sejauh ini belum ditemukan bahwa Pistol itu digunakan untuk tindak kejahatan," kata Edi.
Selain mengamankan pistol itu, polisi juga mengamankan Rp1,135 juta. Sementara sisa uang di ketahui telah dibagi bagikan kepada keempat pelaku.
(ysw)