Korban Kerusuhan 22 Mei, Rayhan Ternyata Hendak Bangunkan Warga Sahur
A
A
A
JAKARTA - Sebanyak delapan orang meninggal dunia akibat bentrokan antara massa dengan aparat kepolisian di sejumlah titik di Jakarta pada 21-22 Mei lalu. Salah satu korban meninggal dunia adalah Muhammad Reyhan Fajari (16), warga Jalan Petamburan 5, RT 010/05, Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Rayhan menghembuskan nafas terakhir setelah sempat mendapatkan perawatan medis di RSAL Mintohardjo. Tragis, Rayhan menjadi korban saat hendak membangunkan sahur warga sekitar.
Alif Adilah (16), sepupu korban menuturkan, pada tanggal 22 Mei dini hari, Rayhan dan rekan-rekan remaja masjid seperti biasa berkumpul untuk bersiap keliling membangunkan warga sahur. (Baca juga: Ini Identitas 8 Korban Meninggal Dunia Bentrokan di Jakarta)
Saat Rayhan dan teman-temannya akan mulai membangunkan sahur, terlihat di Jalan KS Tubun sedang ada bentrokan antara aparat dengan massa. Ia pun mengecek dan sempat meminta odol karena efek gas air mata menyebar ke Jalan Petamburan 5.
"Karena ricuh begitu, Rayhan mengecek ke sana. Rayhan sempat melihat aparat bersenjata di atas salah satu bangunan. Dia juga bilang sama teman-temannya untuk berhati-hati," ujar Alif yang ditemui di kediamannya, Jalan Petamburan 5 RT 10/05, Tanah Abang, Jakarta, Jumat (24/5/2019).
Tak lama berselang, teman Rayhan bernama Fahmi mendengar letupan tembakan dan seketika itu juga Rayhan terjatuh. "Rayhan jatuh dan pingsan dengan posisi dahi berdarah. Karena panik, Fahmi yang menggotong Rayhan ke masjid untuk dievakuasi," terangnya.
Kejadian nahas itu terjadi sekitar pukul 03.30 WIB. Dari informasi yang didapat, korban lainnya pun dievakuasi ke masjid yang sama. Setelah dievakuasi ke masjid, keluarga Rayhan akhirnya membawanya ke RSAL Mintohardjo untuk mendapatkan perawatan medis.
"Pas pukul 06.30 dapat kabar dia sudah enggak ada (meninggal dunia). Sempat diautopsi di RS Polri Kramat Jati tapi keluarga enggak dikasih tahu hasilnya seperti apa. Sorenya pukul 17.30 dibawa ke Jatiluhur, Purwakarta untuk dimakamkan pukul 22.30 WIB," pungkasnya.
Rayhan menghembuskan nafas terakhir setelah sempat mendapatkan perawatan medis di RSAL Mintohardjo. Tragis, Rayhan menjadi korban saat hendak membangunkan sahur warga sekitar.
Alif Adilah (16), sepupu korban menuturkan, pada tanggal 22 Mei dini hari, Rayhan dan rekan-rekan remaja masjid seperti biasa berkumpul untuk bersiap keliling membangunkan warga sahur. (Baca juga: Ini Identitas 8 Korban Meninggal Dunia Bentrokan di Jakarta)
Saat Rayhan dan teman-temannya akan mulai membangunkan sahur, terlihat di Jalan KS Tubun sedang ada bentrokan antara aparat dengan massa. Ia pun mengecek dan sempat meminta odol karena efek gas air mata menyebar ke Jalan Petamburan 5.
"Karena ricuh begitu, Rayhan mengecek ke sana. Rayhan sempat melihat aparat bersenjata di atas salah satu bangunan. Dia juga bilang sama teman-temannya untuk berhati-hati," ujar Alif yang ditemui di kediamannya, Jalan Petamburan 5 RT 10/05, Tanah Abang, Jakarta, Jumat (24/5/2019).
Tak lama berselang, teman Rayhan bernama Fahmi mendengar letupan tembakan dan seketika itu juga Rayhan terjatuh. "Rayhan jatuh dan pingsan dengan posisi dahi berdarah. Karena panik, Fahmi yang menggotong Rayhan ke masjid untuk dievakuasi," terangnya.
Kejadian nahas itu terjadi sekitar pukul 03.30 WIB. Dari informasi yang didapat, korban lainnya pun dievakuasi ke masjid yang sama. Setelah dievakuasi ke masjid, keluarga Rayhan akhirnya membawanya ke RSAL Mintohardjo untuk mendapatkan perawatan medis.
"Pas pukul 06.30 dapat kabar dia sudah enggak ada (meninggal dunia). Sempat diautopsi di RS Polri Kramat Jati tapi keluarga enggak dikasih tahu hasilnya seperti apa. Sorenya pukul 17.30 dibawa ke Jatiluhur, Purwakarta untuk dimakamkan pukul 22.30 WIB," pungkasnya.
(thm)