Polri Beberkan Kronologis Kericuhan Demo di Bawaslu

Rabu, 22 Mei 2019 - 13:48 WIB
Polri Beberkan Kronologis...
Polri Beberkan Kronologis Kericuhan Demo di Bawaslu
A A A
JAKARTA - Kepala Divisi Humas Mabes Polri Inspektur Jenderal (Irjen) Muhammad Iqbal membeberkan kronologis unjuk rasa yang terjadi di depan Gedung Bawaslu, Selasa (21/5/2019) dini hari.

Iqbal menjelaskan, kronologis insiden berawal dari unjuk rasa di muka umum. Beberapa kelompok melakukan demontrasi di depan Bawaslu dari sekitar pukul 10.00 WIB dan dalam perjalannya kondusif berjalan kooperatif dan damai.

"Bahkan korlap meminta untuk diizinkan bukber (buka puasa bersama), lanjut Salat Maghrib, Salat Isya dan Tarawih. Kita berikan toleransi, walau dalam undang-undang batas waktu pukul 18.00 WIB. Alhamdulilah pada saat itu juga anggota kami melakukan ibadah tanpa sekat," ujar Iqbal dalam jumpa pers di Kantor Menkopolhukam, Jakarta, Rabu (22/5/2019).
Polri Beberkan Kronologis Kericuhan Demo di Bawaslu
Setelah tarawih, kata Iqbal, sekitar pukul 21.00 WIB Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Harry Kurniawan mengimbau kepada massa aksi untuk membubarkan diri. Korlap pun kooperatif membubarkan diri.

Setelah massa mulai membubarkan diri, para pasukan keamanan pun melalukan konsolidasi. Namun sekitar pukul 23.00 WIB, ada massa yang berulah anarkis dan provokatif berusaha merusak berrier dan merusak petugas.

"Sesuai SOP (Standar Operasional Prosedur) sudah tidak ada lagi massa aksi, namun beberapa massa itu di ruas jalan di Jalan Sabang dan Wahid Hasyim, bukan kooperatif tapi menyerang petugas (lempar batu, melotov, petasan ukuran besar) massa tersebut sangat brutal," ungkap Iqbal.
Polri Beberkan Kronologis Kericuhan Demo di Bawaslu
"Kami terus mengimbau hingga pukul 03.00 WIB. Terpaksa tidak kunjung kooperatif kita dorong massa yang sangat brutal tersebut. Publik juga sudah bisa melihat, kami mengimbau segera pulang itulah imbauan polisi sesuai SOP. Massa terpecah menjadi dua ada yang ke Sabang dan gang-gang kecil," terangnya.

Sekitar pukul 02.45 WIB, lanjut Iqbal, ada sekelompok massa lagi lain dari yang datang, sebab massa dari Bawaslu sudah terurai sejak 03.00 WIB. Polisi pun mengamankan 58 orang provokator, dengan dugaan sementara masyarakat itu dari luar Jakarta.

Namun muncul indikasi pada saat bersamaan ada 200 orang yang berkumpul di KS Tubun yang diduga massa itu sudah disiapkan. Seperti biasa, pihak kepolisian pun mengimbau dibantu tokoh masyarakat.
Polri Beberkan Kronologis Kericuhan Demo di Bawaslu
"Alhamdulilah ada komunikasi, namun seketika itu juga massa bergerak ke asrama Polri, mereka menyerang dengan batu, petasan, dan molotov. Memang di sana ada piket, massa bukannya mundur tapi masuk ke asrama melakukan pengerusakan, ini brutal membakar beberapa kendaraan baik kendaraan pribadi atau dinas," jelasnya.

Lalu, kata Iqbal, Kapolda Metro Jaya Irjen Gatot Eddy Pramono tiba sekitar pukul 05.00 WIB massa masih stanby di lokasi. Iqbal juga menyebut ada beberapa informasi yang terkait korban jiwa yang meninggal, pihaknya pun masih melakukan pengecekan.
(mhd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1235 seconds (0.1#10.140)