Jamin Kualitas Pangan, Puskesmas Gambir Gelar Sidak Takjil di Pejambon
A
A
A
JAKARTA - Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Gambir, Jakarta Pusat, melakukan pengawasan terhadap takjil untuk berbuka puasa yang dijual di pinggir Jalan Pejambon.
Kepala Puskesmas Gambir Alamas Hidayati menjelaskan, kegiatan ini merupakan agenda rutin pada bulan Ramadhan dalam menjamin kualitas pangan yang dikonsumsi masyarakat ketika berbuka puasa.
"Sebelumnya kegiatan pemeriksaan makanan ini sudah dilakukan di kantin sekolah dan sentra jajanan. Kami juga melakukan pembinaan mengenai hygiene sanitasi makanan terhadap pedagang tersebut," ujarnya di Gambir, Jumat (10/5/2019).
Pemeriksaan makanan takjil ini langsung diuji menggunakan rapid test dan hasilnya juga bisa langsung diketahui. Pada tahun 2017 dan 2018 juga dilakukan hal yang serupa, dan tak ditemukan bahan berbahaya pada penjualan takjil di jalan ini.
Ia menambahkan, kegiatan ini dilakukan selama satu minggu sekali selama bulan Ramadhan.
"Jika ada penjual makanan yang terkait makanan-makanan zat berbahaya maka dari Puskesmas Kecamatan Gambir akan Penyuluhan tentang keamanan pangan dan memberikan laporan tersebut berjenjang ke Sudin kesehatan Jakarta Pusat dan Dinas Kesehatan DKI Jakarta untuk di telusuri pasar mana yang masih menjual bahan makanan bahaya tersebut," terangnya.
Adapun hasil pemeriksaan terhadap 11 pedagang takjil tidak ditemukan bahan pangan berbahaya. "11 pedagang, hasilnya semua bebas bahan berbahaya dari formalin, boraks, pewarna. Sampelnya tahu, lontong, pacar cina, cincau," tutupnya.
Kepala Puskesmas Gambir Alamas Hidayati menjelaskan, kegiatan ini merupakan agenda rutin pada bulan Ramadhan dalam menjamin kualitas pangan yang dikonsumsi masyarakat ketika berbuka puasa.
"Sebelumnya kegiatan pemeriksaan makanan ini sudah dilakukan di kantin sekolah dan sentra jajanan. Kami juga melakukan pembinaan mengenai hygiene sanitasi makanan terhadap pedagang tersebut," ujarnya di Gambir, Jumat (10/5/2019).
Pemeriksaan makanan takjil ini langsung diuji menggunakan rapid test dan hasilnya juga bisa langsung diketahui. Pada tahun 2017 dan 2018 juga dilakukan hal yang serupa, dan tak ditemukan bahan berbahaya pada penjualan takjil di jalan ini.
Ia menambahkan, kegiatan ini dilakukan selama satu minggu sekali selama bulan Ramadhan.
"Jika ada penjual makanan yang terkait makanan-makanan zat berbahaya maka dari Puskesmas Kecamatan Gambir akan Penyuluhan tentang keamanan pangan dan memberikan laporan tersebut berjenjang ke Sudin kesehatan Jakarta Pusat dan Dinas Kesehatan DKI Jakarta untuk di telusuri pasar mana yang masih menjual bahan makanan bahaya tersebut," terangnya.
Adapun hasil pemeriksaan terhadap 11 pedagang takjil tidak ditemukan bahan pangan berbahaya. "11 pedagang, hasilnya semua bebas bahan berbahaya dari formalin, boraks, pewarna. Sampelnya tahu, lontong, pacar cina, cincau," tutupnya.
(mhd)