Dapat Bantuan dari DKI, Pemkot Bogor Akan Fokus Naturalisasi Ciliwung
A
A
A
BOGOR - Pemkot Bogor berencana menggunakan dana bantuan yang diterima dari Pemprov DKI Jakarta untuk pengendalian banjir berupa naturalisasi sungai Ciliwung pada tahun depan.
"Rencana tersebut merupakan realisasi kerja sama wilayah Jabodetabekjur, seperti pengendalian banjir, ketahanan pangan, transportasi dan penyediaan air bersih," kata Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Bogor, Erna Hernawati kepada wartawan Rabu (8/5/2019). (Baca Juga: Bantu Antisipasi Banjir di Jakarta, Bogor Akan Bangun Sumur Resapan)
Ia mengaku pihaknya baru saja melaksanakan rapat pembahasan dan pemaparan program bantuan keuangan Provinsi DKI Jakarta Tahun Anggaran 2020.
"Dari 10 kegiatan yang diusulkan Pemerintah Kota (Pemkot Bogor) 9 kegiatan fokus mengenai Program Naturalisasi Ciliwung. Termasuk alat berat, landscape dan sebagainya," katanya.
Namun, pihaknya belum bisa merinci bantuan yang diberikan karena masih dalam tahap pembahasan. Ia menyebutkan, salah satu kegiatan yang direncanakan, yaitu pembangunan Park and Ride di Terminal Bubulak dan sudah ditinjau oleh pihak Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dengan total anggaran yang diajukan hampir Rp570 juta.
"Kalau Park and Ride di Pasar Bogor memang itu sudah diusulkan dan sudah berjalan, kalau yang sekarang fokus yang di Terminal Bubulak," tuturnya.
Terkait konsep program Naturalisasi Ciliwung kata Erna semuanya ada di dinas teknis dan ada dua segmen yang difokuskan, yakni di Pulo Geulis hingga Sempur kemudian termasuk 13 wilayah Kelurahan yang dilintasi sungai Ciliwung. (Baca Juga: Bogor Ingin Menata Ciliwung dan Cisadane, Ini Syaratnya dari BBWSCC)
"Jadi, bantuan dari DKI ini memang anggaran 2020, tapi program Naturalisasi Ciliwung sudah berjalan dari Januari 2019 dengan anggaran (APBD) kita sendiri," jelasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Bogor, Chusnul Rozaqi menyatakan pihaknya juga telah mengajukan bantuan untuk pembangunan kolam retensi lanjutan yanf terletak Tanah Baru.
"Selain itu juga perbaikan bendung pengendali kali di Taman Sari Persada, perbaikan Situ Anggalena Ciparigi, pengerukan Situ Anggalena Ciparigi, pembangunan Tembok Penahan Tanah (TPT) di Kampung Bebek dan di Baranangsiang. Mayoritas yang diajukan itu yang berdampak bagi DKI Jakarta. Kami berharap untuk pembangunan TPT di wilayah tidak terjadi longsor dan banjir lagi,” katanya.
Selain itu, dari hasil rapat hari ini Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga meminta tambahan pembangunan kolam retensi yang baru di sekitar DAS Ciliwung.
"Kita akan masukkan permintaan tersebut, minggu depan kita diundang lagi untuk rapat pembahasan secara lebih detail," pungkasnya.
"Rencana tersebut merupakan realisasi kerja sama wilayah Jabodetabekjur, seperti pengendalian banjir, ketahanan pangan, transportasi dan penyediaan air bersih," kata Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Bogor, Erna Hernawati kepada wartawan Rabu (8/5/2019). (Baca Juga: Bantu Antisipasi Banjir di Jakarta, Bogor Akan Bangun Sumur Resapan)
Ia mengaku pihaknya baru saja melaksanakan rapat pembahasan dan pemaparan program bantuan keuangan Provinsi DKI Jakarta Tahun Anggaran 2020.
"Dari 10 kegiatan yang diusulkan Pemerintah Kota (Pemkot Bogor) 9 kegiatan fokus mengenai Program Naturalisasi Ciliwung. Termasuk alat berat, landscape dan sebagainya," katanya.
Namun, pihaknya belum bisa merinci bantuan yang diberikan karena masih dalam tahap pembahasan. Ia menyebutkan, salah satu kegiatan yang direncanakan, yaitu pembangunan Park and Ride di Terminal Bubulak dan sudah ditinjau oleh pihak Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dengan total anggaran yang diajukan hampir Rp570 juta.
"Kalau Park and Ride di Pasar Bogor memang itu sudah diusulkan dan sudah berjalan, kalau yang sekarang fokus yang di Terminal Bubulak," tuturnya.
Terkait konsep program Naturalisasi Ciliwung kata Erna semuanya ada di dinas teknis dan ada dua segmen yang difokuskan, yakni di Pulo Geulis hingga Sempur kemudian termasuk 13 wilayah Kelurahan yang dilintasi sungai Ciliwung. (Baca Juga: Bogor Ingin Menata Ciliwung dan Cisadane, Ini Syaratnya dari BBWSCC)
"Jadi, bantuan dari DKI ini memang anggaran 2020, tapi program Naturalisasi Ciliwung sudah berjalan dari Januari 2019 dengan anggaran (APBD) kita sendiri," jelasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Bogor, Chusnul Rozaqi menyatakan pihaknya juga telah mengajukan bantuan untuk pembangunan kolam retensi lanjutan yanf terletak Tanah Baru.
"Selain itu juga perbaikan bendung pengendali kali di Taman Sari Persada, perbaikan Situ Anggalena Ciparigi, pengerukan Situ Anggalena Ciparigi, pembangunan Tembok Penahan Tanah (TPT) di Kampung Bebek dan di Baranangsiang. Mayoritas yang diajukan itu yang berdampak bagi DKI Jakarta. Kami berharap untuk pembangunan TPT di wilayah tidak terjadi longsor dan banjir lagi,” katanya.
Selain itu, dari hasil rapat hari ini Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga meminta tambahan pembangunan kolam retensi yang baru di sekitar DAS Ciliwung.
"Kita akan masukkan permintaan tersebut, minggu depan kita diundang lagi untuk rapat pembahasan secara lebih detail," pungkasnya.
(ysw)