Sebelum Dibunuh, Pria Ini Tega Pelintir Kaki Bayinya hingga Patah
A
A
A
JAKARTA - Selain karena kecewa lantaran hamil di luar nikah, sopir laundry berinisial MS (23) nekat menghabisi bayi kandungnya, KQS, 3 bulan karena dalam pengaruh sabu. Sadisnya, sebelum di bunuh bayi tersebut mengalami penyiksaan kakinya dipelintir hingga patah.
“Ini bukan yang pertama. Sebelumnya saat korbannya berumur 1,5 bulan. Bayi itu sudah dipelintir kakinya, hingga membuatnya patah tulang,” kata Kapolsek Kebon Jeruk, AKP Erick Sitepu, Senin (6/5/2019).
Sebelumnya Bayi berumur tiga bulan, KQS, harus meregang nyawa di tangan ayah kandungnya, MS. Ia tewas usai disiksa di rumahnya Kelurahan Sukabumi Utara, Kecamatan Kebon Jeruk Jakarta Barat, Kamis 2 Mei 2019 kemarin.
Kepada polisi, MS mengakui saat menyiksa anaknya itu dirinya tengah dipengaruhi narkoba jenis sabu. Hal itu terbukti dengan tes urine yang menemukan pelaku positif metaphetamine. Dari narkoba itu, pelaku yang emosi langsung memelintir bagian tubuh si anak.
Kejadian itu dilakukan saat istrinya atau ibu kandung KQS, SK (22) pergi. SK kemudian tak menyadari bila luka yang dilakukan si anak terjadi karena kelakuan si suami. Ia malah menyangka patahan tulang itu karena pola pengasuhan yang salah.
“Tulang patah sendiri kami ketahui setelah melakukan rontgen. Setelah di intograsi pelaku baru kami mengetahui kejadian setengah bulan lalu,” ucapnya. (Baca Juga: Ringkus Sopir Angkot, Polisi Dalami Kasus Kematian Bayi 3 Bulan)
Sementara terhadap kejadian yang terjadi saat ini. Erick mengatakan pelaku juga memanfaatkan kelengahan istrinya. Kala itu si Istri pergi ke pasar dan menitipkan KQS ke MS. Meskipun didalam rumah terdapat dua orang tua SK. Namun karena keterbatasan penglihatan, membuat keduanya tak bisa mengawasi. “Disitulah MS menyiksa anaknya membabi buta hingga menyiksa korbannya,” ucapnya.
Dari hasil penyidikan sementara diketahui pembunuhan yang dilakukan MS dilakukan pada Sabtu (27/4/2019) lalu. Karena itulah polisi bakal memeriksa Dokter Puskesmas Kebon Jeruk. Ia diduga membiarkan kasus ini, meskipun mengetahui kejadian ini.
“Saat ini kami masih fokus penanganan penyidikan terhadap pelaku. Kemudian untuk dari pihak Puskesmas sendiri, beberapa sudah kami mintai keterangan ya. Memang perlu diketahui dari dokter sendiri telah membuat rekam medis,” ucapnya. (Baca Juga: Bayi Tewas Dibunuh Ayahnya Terungkap Berkat Kejelian Petugas Puskesmas)
Karena itu, MS mengatakan pihaknya berencana akan memeriksa dokter itu esok hari. Sebab untuk saat ini, si dokter sedang berpergian keluar kota.
“Ini bukan yang pertama. Sebelumnya saat korbannya berumur 1,5 bulan. Bayi itu sudah dipelintir kakinya, hingga membuatnya patah tulang,” kata Kapolsek Kebon Jeruk, AKP Erick Sitepu, Senin (6/5/2019).
Sebelumnya Bayi berumur tiga bulan, KQS, harus meregang nyawa di tangan ayah kandungnya, MS. Ia tewas usai disiksa di rumahnya Kelurahan Sukabumi Utara, Kecamatan Kebon Jeruk Jakarta Barat, Kamis 2 Mei 2019 kemarin.
Kepada polisi, MS mengakui saat menyiksa anaknya itu dirinya tengah dipengaruhi narkoba jenis sabu. Hal itu terbukti dengan tes urine yang menemukan pelaku positif metaphetamine. Dari narkoba itu, pelaku yang emosi langsung memelintir bagian tubuh si anak.
Kejadian itu dilakukan saat istrinya atau ibu kandung KQS, SK (22) pergi. SK kemudian tak menyadari bila luka yang dilakukan si anak terjadi karena kelakuan si suami. Ia malah menyangka patahan tulang itu karena pola pengasuhan yang salah.
“Tulang patah sendiri kami ketahui setelah melakukan rontgen. Setelah di intograsi pelaku baru kami mengetahui kejadian setengah bulan lalu,” ucapnya. (Baca Juga: Ringkus Sopir Angkot, Polisi Dalami Kasus Kematian Bayi 3 Bulan)
Sementara terhadap kejadian yang terjadi saat ini. Erick mengatakan pelaku juga memanfaatkan kelengahan istrinya. Kala itu si Istri pergi ke pasar dan menitipkan KQS ke MS. Meskipun didalam rumah terdapat dua orang tua SK. Namun karena keterbatasan penglihatan, membuat keduanya tak bisa mengawasi. “Disitulah MS menyiksa anaknya membabi buta hingga menyiksa korbannya,” ucapnya.
Dari hasil penyidikan sementara diketahui pembunuhan yang dilakukan MS dilakukan pada Sabtu (27/4/2019) lalu. Karena itulah polisi bakal memeriksa Dokter Puskesmas Kebon Jeruk. Ia diduga membiarkan kasus ini, meskipun mengetahui kejadian ini.
“Saat ini kami masih fokus penanganan penyidikan terhadap pelaku. Kemudian untuk dari pihak Puskesmas sendiri, beberapa sudah kami mintai keterangan ya. Memang perlu diketahui dari dokter sendiri telah membuat rekam medis,” ucapnya. (Baca Juga: Bayi Tewas Dibunuh Ayahnya Terungkap Berkat Kejelian Petugas Puskesmas)
Karena itu, MS mengatakan pihaknya berencana akan memeriksa dokter itu esok hari. Sebab untuk saat ini, si dokter sedang berpergian keluar kota.
(ysw)