Kerap Kecelakaan di Jalur Puncak, Pengamat Ragukan Kondisi Bus

Sabtu, 04 Mei 2019 - 00:12 WIB
Kerap Kecelakaan di...
Kerap Kecelakaan di Jalur Puncak, Pengamat Ragukan Kondisi Bus
A A A
BOGOR - Pengamat Perkotaan dan Transportasi Yayat Supriatna menilai maraknya kecelakaan di jalur Puncak yang melibatkan kendaraan besar seperti bus itu dikarenakan operator bus abai terhadap kondisi kendaraan.

"Maka dari itu saya meragukan sejumlah bus yang hilir mudik di jalan khususnya menuju jalur Puncak telah lulus uji KIR," katanya ketika dihubungi wartawan, Jumat (3/5/2019).

Pihaknya sangat mengapresiasi Satlantas Polres Bogor dan Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Bogor paska kecelakaan langsung melakukan pengecekan sejumlah bus dan truk yang akan memasuki jalur Puncak.

Menurutnya, pemeriksaan kendaraan tersebut mutlak harus dilakukan untuk mengantisipasi kecelakaan yang merugikan masyarakat. Ketika masih banyak bus yang melintas ke Jalur Puncak, potensi kecelakaan pasti akan terjadi. (Baca Juga: Tak Kuat Menanjak, Bus Terguling di Puncak 5 Luka-luka)

"Jika tidak ada aturan dan dibebaskan maka banyak keselamatan masyarakat terancam. Saya meragukan uji KIR. Jadi serasa gampang saja lolos padahal jika dilihat sangat berbeda dengan kenyataannya, banyak bus-bus rombeng yang mendapat ijin," paparnya.

Ia menambahkan, seharusnya bus yang melintas itu mendapatkan registrasi tercatat atau diberikan stiker. "Ini untuk keselamatan bersama, Puncak itu kemiringan lerengnya tajam banyak jalannya kadang menurun dan menanjak," tandasnya.

Sementara itu, paska kecelakaan yang melibatkan sebuah bus pariwisata kembali terjadi di kawasan Puncak, tepatnya di Tanjakan Selarong, Rabu (01/05) lalu, Satlantas Polres Bogor dan Dishub Kabupaten Bogor gencar menggelar operasi selepas pintu keluar tol Ciawi, tepatnya KM 45, Kabupaten Bogor.

Kasatlantas Polres Bogor AKP M Fadli mengatakan kegiatan pemeriksaan yang terus berlangsung hingga saat ini dilakukan secara stasioner kepada seluruh truk dan bus dari arah Jakarta yang akan melintas ke arah Puncak maupun Sukabumi.

"Sasarannya adalah kendaraan yang tidak layak dan kendaraan yang tidak sehat untuk melintas di jalur Puncak, karena jalur Puncak ini memiliki karakteristik jalan yang cenderung menanjak dan menurun tajam, sehingga perlu diantisipasi," tegasnya.
(ysw)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8712 seconds (0.1#10.140)