Andalkan Drainase Vertikal, Daya Serap Air Tergantung Curah Hujan
A
A
A
JAKARTA - Untuk mengurangi banjir di wilayah Jakarta, Pemprov DKI akan membuat 1,8 juta drainase vertikal. Berdasatkan hitungan Dinas Perindustrian Energi DKI Jakarta, daya serap drainase vertikal ini cukup bagus namun tergantung curah hujan juga.
Kepala Seksi Geologi Dinas Perindustrian Energi (PE) DKI Togas Braini mengatakan, bahwa daya serap Drainase Vertikal tergantung curah hujan.
"Jadi kemarin itu kami sudah menghitung dari curah hujan. Luasan tutupan lahan di DKI dan air limpasan yang dihasilkan berapa kubik lalu keluarlah agar tidak ada air limpasan satu juta 800 titik drainase vertikal atau sumur resapan dengan volume 3 meter kubik," urainya di Jakarta, Jumat (3/5/2019).
Ia menambahkan, saat target 1,8 juta drainase vertikal terwujud maka genangan yang ada di Jakarta akan berkurang. "Kalau 1,8 juta drainase vertikal tercapai, idealnya tidak ada genangan jadi tidak ada air limpasan atau Zero run off seperti pak gubernur bilang," tambahnya.
Togas menambahkan, kendala saat ini untuk mewujudkan drainase vertikal yakni keterbatasan lahan di Jakarta. "Nah ini permasalahannya juga dari 1,8 juta titik itu angka yang cukup besar dan ketersediaan lahan di DKI sangat minim," terangnya.
Makanya, lanjut Togas, tahun ini Pemprov DKI hanya mampu membuat drainase vertikal di bangunan-bangunan atau instansi pemerintah ataupun rumah ibadah dan fasilitas umum saja. "Semua akan terus berlanjut karena sudah masuk dalam RPJMD," tutupnya.
Kepala Seksi Geologi Dinas Perindustrian Energi (PE) DKI Togas Braini mengatakan, bahwa daya serap Drainase Vertikal tergantung curah hujan.
"Jadi kemarin itu kami sudah menghitung dari curah hujan. Luasan tutupan lahan di DKI dan air limpasan yang dihasilkan berapa kubik lalu keluarlah agar tidak ada air limpasan satu juta 800 titik drainase vertikal atau sumur resapan dengan volume 3 meter kubik," urainya di Jakarta, Jumat (3/5/2019).
Ia menambahkan, saat target 1,8 juta drainase vertikal terwujud maka genangan yang ada di Jakarta akan berkurang. "Kalau 1,8 juta drainase vertikal tercapai, idealnya tidak ada genangan jadi tidak ada air limpasan atau Zero run off seperti pak gubernur bilang," tambahnya.
Togas menambahkan, kendala saat ini untuk mewujudkan drainase vertikal yakni keterbatasan lahan di Jakarta. "Nah ini permasalahannya juga dari 1,8 juta titik itu angka yang cukup besar dan ketersediaan lahan di DKI sangat minim," terangnya.
Makanya, lanjut Togas, tahun ini Pemprov DKI hanya mampu membuat drainase vertikal di bangunan-bangunan atau instansi pemerintah ataupun rumah ibadah dan fasilitas umum saja. "Semua akan terus berlanjut karena sudah masuk dalam RPJMD," tutupnya.
(ysw)