Kurangi Angka Kemacetan, Perumnas Geber TOD Dekat Stasiun Pondok Cina

Senin, 29 April 2019 - 16:47 WIB
Kurangi Angka Kemacetan,...
Kurangi Angka Kemacetan, Perumnas Geber TOD Dekat Stasiun Pondok Cina
A A A
DEPOK - Tingkat kemacetan menuju Ibu kota Jakarta diprediksi meningkat pada tahun 2024. Titik kemacetan menuju pusat Jakarta semakin parah dan tidak dapat ditempuh dengan waktu efektif sekalipun menggunakan roda dua.

Hal itu dipicu banyaknya masyarakat commuter yang menggunakan kendaraan pribadi menuju Jakarta. Oleh karenanya, Perumnas membangun hunian yang terintegrasi dengan transportasi massal seperti kereta.

Di Depok saat ini sedang dibangun hunian yang terintegrasi dengan Stasiun Pondok Cina dengan konsep transit oriented development (TOD). Hunian ini diperuntukkan bagi masyarakat yang menginginkan akses mudaj antara hunian dan moda transportasi massal.

Perumnas saat ini sedang membangun tower kedua dengan kapasitas 460 unit yang dijual dengan harga mulai dari Rp416 juta. Lokasi yang bersebelahan dengan stasiun membuat penghuni nantinya tak perlu bingung soal transportasi.

"Kita tahu titik kemacetan saat ini cukup tinggi dan pada tahun 2029 nanti titik kemacetan akan semakin parah menuju pusat kota. Dengan konsep TOD ini maka masyarakat hanya perlu jalan menuju moda transportasi massal dari lokasi hunian," kata GM Marketing Perum Perumnas, Ari Kartika di Depok, Senin (29/4/2019).

Hunian yang sedang dibangun pihaknya diklaim mampu mengurangi kemacetan menuju pusat Jakarta. Tak hanya sekedar hunian yang mudah diakses dengan moda transportasi massal, proyek yang dinamakan Mahata Margonda ini juga dilengkapi banyak fasilitas. Mulai dari ritel area, fitness center sampai ruang terbuka publik yang bisa menjadi ajang bersosialisasi para penghuni.

"Tower kedua ini akan dibangun 28 lantai dengan sejumlah fasilitas. Kami juga menyediakan kebutuhan penghuni sehingga apa yang mereka inginkan bisa langsung ada di lokasi yang sama," paparnya.

Direktur Pemasaran Perum Perumnas, Anna Kunti menambahkan untuk tower kedua ini dibuat dengan beberapa tipe. Yaitu tipe studio, satu kamar dan dua kamar tidur. Alasan pihaknya membangun hunian di lahan tersebut karena hanya dekat Stasiun Pondok Cina yang memungkinkan dan potensial dikembangkan.

"Kami ingin memberikan solusi hunian alternatif yang terjangkau bagi masyarakat yang memerlukan hunian berkualitas dan terjangkau dari sisi jarak dan waktu," katanya.

Project Manager Mahata Margonda, Ivan Rezaprianto menambahkan, nilai investasi dari proyek tersebut sebesar Rp435 miliar. Nilai itu termasuk dalam biaya revitalisasi stasiun sehingga lebih kekinian dan nyaman.

"Jadi kami tidak hanya bangun tower tapi kami lakukan peremajaan stasiun supaya lebih tertata dan friendly," katanya.

Selain itu nantinya akan dibangun skybridge yang menghubungkan hunian dengan kampus Universitas Indonesia (UI). Sehingga para mahasiswa yang tinggal disana bisa menuju kampus dengan jalan kaki.
(ysw)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8128 seconds (0.1#10.140)